tirto.id - Sebuah video berisi aksi bullying sejumlah anak di Cicendo, Bandung, viral di Twitter. Akun Twitter @mindaart membagikan video bullying dengan aksi kekerasan fisik tersebut.
Menurut akun @mindaart, pelaku perundungan yang masih berstatus pelajar SMP dan SD itu sudah dimediasi dengan korban oleh Polsek Cicendo. Namun, setelah proses mediasi, korban masih mendapatkan ancaman.
Bullying atau perundungan menurut laman Kemenpppa, adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain. Tujuannya untuk menyakiti dan dilakukan secara terus-menerus.
Jika tindakan perundungan ini tidak segera diatasi, maka berbagai dampak negatif akibat bullying bisa terjadi.
Dampak negatif ini tidak hanya memengaruhi korban, namun pelaku, termasuk yang menyaksikan bullying juga akan terpapar.
Dampak Negatif Bullying
Berikut adalah dampaknya:
- Bagi korban:
- depresi dan marah
- siswa tidak lagi aktif hadir di sekolah
- prestasi belajar menurun
- nilai IQ menurun, termasuk kemampuan analisis korban
- pelaku akan semakin percaya diri bahwa dia punya kekuasaan lebih, dan akan menimbulkan perilaku kekerasan lain, termasuk perilaku kriminal lainnya
- siswa beranggapan bahwa bullying adalah perilaku yang dapat diterima secara sosial, sehingga siswa lain akan menjadi pelaku bullying yang lain, atau diam saja dan tidak menghentikan perilaku kekerasan itu
- siswa lain mengikuti aksi bullying karena takut mendapatkan perlakuan serupa dari pelaku
Yang Harus Dilakukan Saat Melihat Bullying
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dilakukan, bila melihat bullying, sebagaimana dilansir dari VeryWell Family:
1. Jangan tertawa dan berusaha untuk bergabung
Pelaku bullying seringkali senang dengan tanggapan dari orang lain, bahkan hanya sekadar tawa yang gugup.
Oleh karena itu, bila Anda atau anak Anda terjebak dalam sebuah perilaku bullying, katakan kepada anak Anda jangan beri respons apapun, apakah itu tertawa, atau sedikit gestur untuk mau bergabung dalam aksi perisakan itu.
2. Pergi dan menjauh dari aksi bullying
Terkadang pelaku bullying hanya ingin mencari perhatian. Dan, jika pelaku tidak memiliki penonton, mereka pada umumnya akan berhenti melakukan perisakan.
3. Katakan pada pelaku bullying untuk berhenti
Biasanya, jika seorang pelaku bullying tidak mendapat tanggapan positif dari orang banyak, dia akan menghentikan aksinya.
Hanya butuh satu atau dua orang untuk menunjukkan ketidaksetujuan atas aksi itu, dan bullying bisa berakhir.
4. Segera cari orang dewasa, atau pihak berwajib
Anda harus memberi tahu kepada anak Anda, bila melihat aksi bullying, ia harus dengan tenang menjauh dari aksi itu dan segera mencari bantuan.
Bantuan itu bisa dengan mencari orang dewasa atau, segera mencari pihak berwajib, seperti Polisi atau petugas keamanan terdekat.
5. Gunakan HP untuk menelepon atau mengirim pesan meminta bantuan
Ajari anak Anda untuk menggunakan HP, dan menghubungi orang lain, orang dewasa atau petugas keamanan, yang bisa membantu menghentikan perundungan itu.
6. Minta anak lain untuk membantu
Jika anak Anda menyaksikan bullying, sebaiknya ia meminta anak lain yang juga menyaksikan bullying untuk bersama-sama menghentikan tindakan perisakan itu.
Terkadang, akan lebih aman dan efektif jika sekelompok anak mengonfrontasi pelaku intimidasi.
7. Dukung korban bullying
Salah satu cara sederhana untuk menolong korban bullying adalah dengan terus memberi dukungan kepada mereka.
Wujud nyatanya adalah dengan menjadi teman mereka, mau mendengarkan dan mau membantu jika mereka membutuhkan bantuan.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno