Menuju konten utama

Gunung Ile Lewotolok Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu 1.000 Meter

Aktivitas gunung api Ile Lewotolok masih berada pada Level III atau siaga.

Gunung Ile Lewotolok Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu 1.000 Meter
Gunung Api Ili Lewotolok mengeluarkan material vulkanik saat erupsi di Kabupaten Lembata, NTT, Minggu (29/11/2020). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status gunung api itu dari semula waspada menjadi siaga setelah melihat situasi gunung api yang terus melontarkan batu atau larva pijar. ANTARA FOTO/Aken Udjan/KH/aww.

tirto.id - Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali erupsi dengan ketinggian abu mencapai 1.000 meter dari puncak. Hal itu disampaikan Kepala Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok, Stanis Arakian.

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat," kata Stanis, Jumat (17/6/2022).

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 33 milimeter dan durasi kurang lebih 48 detik. Letusan yang terjadi akibat erupsi tersebut disertai dengan gemuruh yang lemah.

"Letusan akibat pemanasan lava dari dalam kawah sehingga memicu Gunung Ile Lewotolok terus erupsi," kata Stanis.

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh pada 8 Juni 2022, tingkat aktivitas gunung api Ile Lewotolok masih berada pada Level III atau siaga. Namun, Stanis bilang ada rekomendasi baru yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini.

Dalam tingkat aktivitas Level III masyarakat di sekitar gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung, pendaki atau wisatawan diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak atau kawah gunung.

Kemudian radius 3,5 km untuk sektor tenggara, radius 4 km untuk sektor timur dan timur laut.

Masyarakat Desa Lamawolo, Lamatokan, dan Jontona diminta agar selalu mewaspadai potensi ancaman guguran lava pijar dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah gunung tersebut.

Stanis mengatakan bahwa beberapa hari terakhir terjadi hujan yang lebat dan intensitas yang cukup banyak di beberapa lokasi di daerah tersebut.

"Masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak gunung itu agar mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar, terutama di saat musim hujan," kata dia.

Pemkab Lembata sudah memberitahukan warga sekitar agar mewaspadai erupsi yang terus terjadi di gunung tersebut.

"Dengan terus erupsinya gunung itu mengakibatkan terjadinya penumpukan material di mulut kawah gunung tersebut. Dan dikhawatirkan jika penuh akan menimbulkan longsor material gunung," kata Stanis.

Baca juga artikel terkait GUNUNG API ILE LEWOTOLOK

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan