Menuju konten utama

35 Gombalan 17 Agustus 2025 Buat Pacar Lucu & Bikin Salting

35 gombalan dalam rangka perayaan 17 Agustus 2025 buat pacar yang lucu dan bikin salting.

35 Gombalan 17 Agustus 2025 Buat Pacar Lucu & Bikin Salting
Suasana ruang kelas yang dihias untuk merayakan HUT Ke-77 RI, di SDN Pasar Baru 11, Jakarta, Rabu (17/8/2022). ANTARA/Putu Indah Savitri

tirto.id - Gombalan dalam rangka memperingati perayaan hari kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 2025 bisa diberikan buat pacar. Gombalan dapat berupa kalimat yang lucu hingga bikin salting sang pacar.

Menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, perayaan tak melulu soal upacara dan lomba. Masyarakat mulai meramaikan momen 17 Agustus 2025 salah satunya dengan gombalan lucu bertema kemerdekaan.

Ungkapan manis ini ramai dibagikan untuk menghibur dan mempererat hubungan, khususnya antar pasangan. Kumpulan gombalan ini tidak hanya mengundang tawa, tetapi juga membuat pasangan salting alias salah tingkah.

Kreativitas turut memadukan semangat nasionalisme dengan ungkapan cinta secara ringan dan menghibur. Ini menjadi cara unik generasi muda merayakan kemerdekaan dalam nuansa kekinian.

Kumpulan Gombalan 17 Agustus Buat Pacar Lucu & Bikin Salting

HUT RI ke-80 tahun 2025 mengusung tema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”. Tema mencerminkan harapan besar bagi kemajuan bangsa di usia yang semakin matang. Di tengah semangat itu, gombalan bernuansa merah putih bisa menjadi bagian dari euforia kemerdekaan.

Ada banyak gombalan lucu yang cocok untuk momen 17 Agustus dan bisa bikin pasangan jadi salah tingkah. Rayakan Hari Kemerdekaan dengan cara unik lewat kata-kata manis yang menghibur.

35 contoh gombalan 17 Agustus 2025 buat pacar yang lucu dan bikin salting adalah sebagai berikut:

1. Kamu tau gak bedanya kamu sama bendera merah putih? Kalau bendera merah putih dikibarkan pas 17 Agustus, kalau kamu, cinta aku ke kamu gak pernah berkibar, karena selalu tegak dan berkobar di hati aku.

2. Hari ini tanggal 17 Agustus 2025. Aku merdeka dari penjajahan hati yang sepi, karena udah ada kamu yang jadi pahlawan di hati aku.

3. Katanya hari ini mau ikutan lomba lari maraton, tapi aku gak ikutan. soalnya aku udah capek lari dari kenyataan kalau kamu itu terlalu manis.

4. Kamu tahu nggak kenapa aku nggak ikut panjat pinang? Soalnya puncak kebahagiaan aku tuh udah kamu.

5. Kalau cinta aku ke kamu diibaratin lomba makan kerupuk, pasti nggak bakal putus-putus… soalnya digantungin terus di hati.

6. Dulu aku belajar sejarah biar tahu perjuangan pahlawan, sekarang aku belajar mencintaimu biar tahu perjuangan mempertahankan.

7. 17 Agustus itu hari kemerdekaan Indonesia, tapi setiap kali kamu senyum, itu hari kemerdekaan hatiku.

8. Kamu tuh kayak teks proklamasi, singkat tapi bermakna banget buat hidup aku.

9. Cinta aku ke kamu tuh kayak upacara 17-an—khidmat, serius, tapi tetap bikin deg-degan.

10. Kalau aku jadi pejuang kemerdekaan, kamu pasti jadi alasanku pulang—karena cuma kamu rumah buat hatiku.

11. Tiap 17 Agustus aku pasang bendera, tapi tahun ini aku pasang niat—buat serius sama kamu.

12. Kamu tuh kayak lomba balap karung… setiap lihat kamu, jantung aku rasanya loncat-loncat.

13. Kalau aku menang lomba hari ini, aku cuma mau hadiahnya satu: senyum manis kamu buat selamanya.

14. Merah putih itu lambang keberanian dan kesucian, tapi kamu itu lambang ketulusan yang nggak pernah pudar.

15. Seandainya kamu ikut lomba 17-an, kamu pasti menang… soalnya nggak ada yang bisa ngalahin manisnya kamu.

16. Di hari kemerdekaan ini, aku nggak minta banyak… cuma minta kamu tetap di sini, nemenin aku terus.

17. Cinta aku ke kamu tuh kayak Indonesia, makin lama makin kuat dan kokoh berdiri.

18. Kalau cinta bisa dikibarkan, aku udah pasang bendera kamu di hati sejak lama.

19. Aku sih nggak ikut lomba bakiak, soalnya langkah aku cuma cocok kalau bareng kamu.

20. HUT RI ke-80 ini spesial, tapi kamu lebih spesial… soalnya kamu yang bikin hidup aku berwarna.

21. Kalau jadi pasukan pengibar bendera harus tegap dan setia, aku juga bisa, tegap jaga hati kamu, dan setia sampai tua.

22. Tiap denger lagu 17 Agustus, aku jadi semangat… semangat ngedeketin kamu terus.

23. Indonesia merdeka setelah dijajah sekian lama, aku merdeka setelah kamu bilang “iya” waktu aku nyatain cinta.

24. Tahun ini semua orang rayakan 80 tahun kemerdekaan, tapi aku rayakan satu tahun penuh cinta sejak kenal kamu.

25. Kamu itu kayak semangat kemerdekaan,nggak pernah padam, dan selalu hidup di hati aku.

26. Kalau kamu jadi petugas upacara, aku rela jadi peserta yang berdiri paling depan… biar bisa lihat kamu lebih dekat.

27. Biarpun banyak lomba 17-an seru, yang paling aku tunggu cuma satu: lomba rebutin hati kamu.

28. Bendera merah putih berkibar karena angin, tapi cinta aku ke kamu berkibar karena rasa yang tulus dari hati.

29. Kalau aku ikut lomba tarik tambang, aku pasti kalah… Soalnya tali yang paling kuat itu bukan di lapangan, tapi tali cinta aku ke kamu yang nggak bisa diputusin siapa pun.

30. Kamu tahu nggak kenapa aku nggak ikut lomba makan kerupuk? Soalnya tiap lihat kamu senyum, aku udah kenyang… kenyang rindu.

31. Dulu aku pengen jadi pahlawan biar bisa dikenang, tapi sekarang aku cuma pengen dikenang sebagai orang yang selalu ada buat kamu, dari 17 Agustus sampai seterusnya.

32. Indonesia butuh waktu puluhan tahun buat merdeka, tapi aku cuma butuh satu senyuman kamu buat jatuh cinta seutuhnya.

33. Kalau kamu jadi bendera merah putih, aku rela jadi tiangnya—karena aku bakal selalu siap menopang kamu, di segala kondisi.

34. Tahun ini Indonesia genap 80 tahun merdeka, tapi aku belum bisa dibilang merdeka… soalnya hatiku masih terjajah rindu sama kamu.

35. Di hari kemerdekaan ini semua orang sorak-sorai, tapi yang paling bikin hati aku ramai itu cuma satu: kamu, yang selalu hadir jadi alasan buat bahagia.

Jika ingin informasi lainnya mengenai HUT RI 2025, silakan kunjungi tautan di bawah ini untuk informasi terbaru dan lengkap:

Artikel-Artikel tentang HUT RI 2025

Baca juga artikel terkait HUT RI 2025 atau tulisan lainnya dari Yulita Putri

tirto.id - Edusains
Kontributor: Yulita Putri
Penulis: Yulita Putri
Editor: Beni Jo