tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan sebanyak 2 warga tewas dan 20 orang luka-luka akibat gempa magnitudo 6,1 yang terjadi di Pasaman Barat, Sumatera Barat. Gempa terjadi pada Jumat, 25 Februari 2022 pukul 08.39 WIB.
Sedangkan data kerugian material meliputi fasilitas pendidikan rusak berat 1 unit, serta kerusakan pada fasilitas perbankan, balai pertemuan warga dan aula kantor bupati Pasaman Barat.
Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengatakan, pihaknya telah mengirimkan tim reaksi cepat (TRC) untuk memberikan pendampingan tanggap darurat bencana.
Suharyanto telah memerintahkan TRC untuk menuju ke lokasi terdampak gempa bumi di wilayah Sumatra Barat. Ia dan jajarannya telah merencanakan untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah terdampak secara langsung.
"TRC akan memastikan terbentuknya pos komando (posko) sehingga upaya-upaya penanganan darurat dapat terselenggara secara terkoordinasi untuk memimpin kegiatan di lapangan," kata Suharyanto dalam konferensi pers daring, Jumat (25/2/2022).
Suhartoyo pun menginstruksikan kepada jajarannya agar tempat-tempat pos pengungsian tersedia untuk menampung warga terdampak. Lalu, dia meminta pemerintah daerah yang dikoordinasikan oleh BPBD setempat untuk memastikan ketersediaan tempat tersebut.
“Kami akan memastikan kebutuhan dasar pengungsi dapat tersedia secara cepat,” ucapnya.
Menyikapi kondisi pascagempa, warga diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi gempa susulan. BNPB meminta warga untuk tidak terpancing pada kemungkinan isu negatif yang beredar dan dapat menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat.
"Di samping itu, pastikan terlebih dahulu kekuatan bangunan pascagempa sebelum memasukinya," pungkasnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Maya Saputri