tirto.id - Anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Lukmanul Hakim meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberlakukan kebijakan karantina atau lockdown akhir pekan. Lockdown akhir pekan yang dimaksud adalah membatasi kegiatan warga Jakarta pada Sabtu dan Minggu, seperti di rumah saja bila tak ada keperluan yang mendesak.
Menurutnya kebijakan ini bisa menjadi terobosan memutus rantai penularan COVID-19 di Jakarta yang terus melonjak.
"Mohon diperhatikan, per kemarin [Rabu, 3 Februari] ada 3.567 kasus positif baru di DKI. Jadi totalnya sudah lebih 280 ribu kasus. Enggak akan selesai kalau begini-begini saja. Harus ada terobosan aturan," kata Lukmanul dalam keterangan persnya, Kamis (4/2/2021).
Anggota Komisi A DPRD DKI ini memandang lockdown akhir pekan dibutuhkan karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tidak efektif. Ini bahkan sudah diakui sendiri oleh Presiden Joko Widodo.
Belajar dari pengalaman PPKM, Lukmanul meminta agar lockdown akhir pekan disertai dengan penegakan hukum yang lebih tegas.
"Pokoknya harus tegas, selama Sabtu-Minggu warga tidak boleh keluar rumah kecuali untuk urusan mendesak. Ini penting, karena weekend memang periode yang paling tinggi mobilitas warganya," ucapnya.
Meski sudah ada lockdown akhir pekan, penerapan PPKM atau PSBB di Jakarta harus diteruskan. Sehingga keduanya bisa saling melengkapi dan mencapai sasaran yang diinginkan.
"PSBB harus tetap ada. Jadi di hari kerja masyarakat dibatasi dengan PSBB, Sabtu-Minggu tambah diperketat lagi dengan lockdown akhir pekan," tuturnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan bahwa Pemprov DKI akan mengkaji opsi ini, walau masih menunggu putusan dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
"Nanti Pak Gubernur juga memimpin rapat-rapat internal apakah usulan dari DPR (untuk lockdown) dimungkinkan," kata Riza Selasa (2/2/2021) dilansir dari Antara.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Bayu Septianto