Menuju konten utama

Forkas Desak PKS Pecat Kadernya yang Mendukung Aksi Terorisme

Gunawan menyatakan, pernyataan Mardani tersebut tidak mendasar karena menilai tindakan terorisme selama ini adalah rekayasa.

Forkas Desak PKS Pecat Kadernya yang Mendukung Aksi Terorisme
Warga membawa spanduk saat aksi solidaritas lawan terorisme di halaman TMP Radin Wijaya, Blitar, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) malam. ANTARA FOTO/Irfan Anshori

tirto.id - Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Forum Komunikasi Aktivis (Forkas) mendesak agar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memecat kadernya yang mendukung tindakan terorisme.

Dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan di depan Kantor DPP PKS di Jalan TB Simatupang no 82, Jakarta Selatan pada Senin (14/5/2018).

Massa yang datang pada pukul 14.03 WIB menggeruduk kantor partai tersebut dan meminta Presiden PKS Sohibul Iman memecat para kader PKS yang dianggap mendukung tindakan terorisme seperti kasus di Rutan Salemba cabang Mako Brimob Kelapa Dua Depok ataupun pengeboman Gereja di Surabaya pada Minggu (13/5/2018).

"Menuntut dipecatnya kader-kader PKS yang menganggap kasus-kasus teroris di Mako Brimob maupun di tempat lainnya di wilayah NKRI sebagai rekayasa pemerintah Indonesia" ucap Amin Malawat, Koordinator Aksi, di depan kantor DPP PKS, Senin (14/5/2018).

Ada 6 tuntutan yang dilontarkan oleh mereka. Salah satunya juga meminta kepada PKS untuk menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas sikap PKS yang selama ini bungkam terhadap segala bentuk kejahatan terorisme di Indonesia.

"Meminta maaf yang selama ini bungkam terhadap segala bentuk kejahatan terorisme di Indonesia" ucap Amin.

Hal serupa dikatakan oleh salah seorang orator yaitu Gunawan Al Bina. Dia meminta PKS bertanggungjawab atas ucapan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera yang meminta mewaspadai politisasi isu bom Surabaya.

Menurut Gunawan, pernyataan Mardani tersebut tidak mendasar karena menilai tindakan terorisme selama ini adalah rekayasa

"Tuntutan kami di sini mendesak kepada PKS untuk mempertanggungjawabkan statement dia adalah rekayasa. Ini yang membuat kami hadir di sini untuk mempertanyakan rekayasa siapa?" ucap Gunawan Albina.

Selain itu, dirinya meminta PKS bergabung dengan aparat penegak hukum di Indonesia untuk memerangi Terorisme. "Kami mengajak PKS untuk kerjasama kepada pemerintah Indonesia dalam memberantas terorisme," tutupnya.

Dikutip Antara, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera pada Minggu kemarin (13/5/2018) sempat mengatakan bahwa pemerintah harus mewaspadai kemungkinan adanya politisasi insiden teror bom di sejumlah gereja di Surabaya.

"Saya berharap pemerintah Indonesia mewaspadai politisasi isu insiden bom Surabaya ini," ucap Mardani pada Minggu (13/5/2018).

Baca juga artikel terkait TERORISME atau tulisan lainnya dari Naufal Mamduh

tirto.id - Politik
Reporter: Naufal Mamduh
Penulis: Naufal Mamduh
Editor: Alexander Haryanto