Menuju konten utama

Kapolri: 5 Jaringan JAD Ditangkap Hari Ini Beserta Bukti Bom Pipa

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan saat menangkap lima orang tersebut ditemukan bom yang sama berjenis bom pipa.

Kapolri: 5 Jaringan JAD Ditangkap Hari Ini Beserta Bukti Bom Pipa
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memberi keterangan pada wartawan usai meninjau rutan cabang Salemba Mako Brimob Kelapa Dua pasca kerusuhan di Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5/2018). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso.

tirto.id - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan jaringan pelaku teror bom di Surabaya dan Sidoarjo adalah Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Polisi telah menangkap 5 orang yang diduga pelaku teror bom tersebut, termasuk Budi Satrio, pimpinan nomor dua serangan ini selain Dita Oepriarto, yang melakukan aksi bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya.

"Ada bom pipa yang meledak, kemudian tim melakukan sisa pengejaran, sampai subuh tadi, ada 5 orang ditangkap, termasuk Budi Satrio, tokoh nomor dua setelah Dita, ditembak mati," ujar Kapolri Tito melalui rilis pers, Senin (14/5/2018).

Tito mengatakan saat menangkap lima orang tersebut ditemukan bom yang sama berjenis bom pipa. Bom jenis ini juga ditemukan di TKP tiga gereja di Surabaya yang menjadi lokasi peledakan bom pada Minggu pagi.

"Bom pipa ini kecil dan termasuk bahan peledak yang menghasilkan triacetone triperoxide (TATP) yang sudah dikenal kelompok-kelompok ISIS di Suriah, saking berbahayanya hingga dikenal dengan The Mother of Satan, karena daya ledaknya tinggi tapi sangat sensitif," jelasnya.

Menurut Tito, aksi teror yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo ini merupakan reaksi balasan dari kelompok JAD karena beberapa pimpinannya ditangkap pihak kepolisian. Salah satunya Aman Abdurahman dan Zainal Ansori.

"[Penahanan] ini membuat kelompok-kelompok jaringan JAD di Jatim memanas dan ingin melakukan pembalasan," kata Kapolri.

Polisi melakukan penyelidikan atas kasus bom bunuh diri dengan terduga pelaku Dita Oeprianto yang menggunakan mobil Avanza di Jalan Arjuno. Setelah itu ada peristiwa bom yang meledak di Rusunawa di daerah Taman, Sidoarjo, setelah polisi mendatangi TKP, pelaku Anton adalah teman dekat Dita. Bom yang meledak di Rusunawa tersebut terjadi karena kecelakaan pelaku, Anton. Dari penyelidikan lanjutan, polisi melakukan penggerebekan untuk menangkap lima anggota jaringan JAD.

"Untuk dinamika di Jatim sendiri, yang paling bereaksi adalah JAD cabang Surabaya, kelompok ini melakukan langkah-langkah secara tertutup dan mempersiapkan bom. Bom yang digunakan memang bermacam-macam meski bentuknya hampir sama, seperti pada kasus di gereja jalan Arjuno," jelas Kapolri.

Kapolri menjelaskan, bom jenis pipa ini sangat sensitif, kalau bom lain harus pakai detonator, sedangkan bom pipa ini dengan goncangan atau panas bisa meledak sendiri.

"Contohnya yang di Rusunawa juga demikian, akhirnya meledak sendiri, ini senjata makan tuan," pungkasnya.

Anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri melakukan penggerebekan di dua lokasi berbeda, yaitu di Perumahan Puri Maharani, Sukodono dan Desa Urangagung, kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (14/5/2018), seperti diberitakan Antara.

Penggerebekan ini dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri terkait dengan dugaan ledakan bom yang terjadi di wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Sempat terjadi aksi baku tembak antara tim Densus 88 dan juga dari pelaku terkait dengan peristiwa penggerebekan ini.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, untuk wilayah Urangagung petugas berhasil menangkap beberapa orang pelaku, termasuk juga menyita beberapa barang bukti bom yang belum sempat meledak.

Bahkan, untuk menjaga keamanan, petugas memasang garis polisi sejauh 300 meter dari lokasi kejadian demi keamanan masyarakat sekitar.

Baca juga artikel terkait TEROR BOM GEREJA SURABAYA atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri