Dua anak terduga pelaku bom adalah siswa sekolah Muhammadiyah. Menurut pengurus PP Muhammadiyah, Afif Hamka, tidak ada keterkaitan antara Muhammadiyah dengan terorisme.
Risma memastikan, dari beberapa pengalaman terduga teroris kerap bersembunyi dan beraktivitas di rumah kos atau kontrakan, mulai besok akan diterapkan sistem yang dapat mendeteksi kegiatan mereka.