tirto.id - Kapolsek Dukuh Pakis Kompol Slamet Sugiarto mengonfirmasi seorang wanita yang ditangkap oleh Tim Densus 88 di Jalan KH Abdul Wahab Siamin Surabaya adalah istri seorang terduga teroris. Namun belum ada rincian mengenai identitas wanita tersebut.
"Dia adalah istri salah seorang terduga teroris yang sudah ditangkap terlebih dahulu. Tapi saya tidak tahu siapa namanya," ujarnya ketika ditemui di lokasi, Selasa (15/5/2018) malam.
Wanita tersebut diamankan di sebuah rumah mewah di kawasan yang tidak jauh dari Villa Bukit Mas setelah didatangi oleh Tim Densus 88.
Rumah tersebut, kata dia, adalah rumah orang tuanya yang sampai saat ini masih berada di dalam rumah.
Pihaknya juga telah memastikan bahwa Tim Densus 88 sudah melakukan sterilisasi di sudut-sudut rumah dan dipastikan aman atau tidak ada bahan peledak.
"Rumahnya kami jaga dan dipasang garis polisi. Rencananya Rabu akan dilakukan olah tempat kejadian perkara," ucap mantan Kapolsek Kenjeran tersebut.
Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan yang sempat berkunjung tidak sampai lima menit tersebut tidak banyak berkomentar karena masih menunggu perkembangan lebih lanjut.
"Yang diamankan ini ada kaitannya dengan kasus teroris di Surabaya," katanya singkat sembari meminta maaf kepada pewarta karena belum bisa memberi keterangan lebih lanjut.
Pihak kepolisian juga melakukan penggerebekan di rumah kos di di Jalan Sikatan IV, Manukan Wetan, Tandes, Surabaya, Selasa petang. Terduga teroris Dedi Suliastiantono alias Teguh (41) ditembak mati karena melawan saat akan ditangkap di rumah kos tersebut.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera membenarkan Teguh alias Dedi ditembak mati karena berupaya melawan saat hendak ditangkap. Istri dan ketiga anaknya saat ini telah diamankan polisi.
Penggeledahan rumah kos Dedi oleh petugas kepolisian berlangsung hingga Rabu dini hari. Di antaranya dilakukan peledakan bom rakitan yang ditemukan di dalam rumah kos tersebut.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri