Menuju konten utama

Mendikbud Sebut Anak Terlibat Aksi Teror Adalah Korban Bukan Pelaku

"Karena pada dasarnya mereka korban, dan mereka punya teman-teman," ujar Mendikbud.

Mendikbud Sebut Anak Terlibat Aksi Teror Adalah Korban Bukan Pelaku
(Ilustrasi) Polisi berjaga di depan sebuah rumah usai penangkapan terduga teroris di kawasan Dukuh Pakis, Surabaya, Selasa (15/5/2018). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

tirto.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengimbau masyarakat mempersepsikan anak-anak yang terlibat dalam aksi teror sebagai korban, bukan pelaku.

"Karena pada dasarnya mereka korban, dan mereka punya teman-teman, jadi kalau sampai kemudian nanti menciptakan traumatis kepada teman-teman sejawatnya, itu risikonya terlalu berat," kata Mendikbud di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Rabu (16/5/2018) siang.

Selain itu, menurut Mendikbud juga memastikan bahwa pemerintah menjamin pendidikan semua anak, termasuk anak pelaku bom bunuh diri di Markas Polrestabes Surabaya pada Senin (14/5/2018) yang selamat.

"Siapa pun anak itu harus dijamin pendidikannya. Kita tidak boleh melihat dia anak siapa, harus non-diskriminasi, itu prinsip pendidikan kita," kata Muhadjir.

Namun, ia mengatakan, saat ini pemerintah masih mengutamakan upaya penyembuhan bagi anak-anak yang keluarganya terlibat dalam aksi teror bom Surabaya dan tewas.

"Kita lihatlah nanti, kita juga belum tahu. Biar sembuh dulu," kata Mendikbud.

Tri Murtiono bersama istrinya Tri Ernawati serta anak mereka yang bernama Muhammad Dafa Amin Murdana, Muhammad Dana Satria Murdana dan Aisya Azahra Putri secara bersamaan meledakkan bom bunuh diri di depan pintu masuk kantor Polrestabes Surabaya pada Senin (14/5/2018) pagi.

Akibat ledakan itu Tri Murtiono, istri dan dua anaknya tewas, sementara putrinya Aisya berhasil diselamatkan oleh petugas kepolisian.

Baca juga artikel terkait BOM SURABAYA

tirto.id - Hukum
Sumber: antara
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora