tirto.id - Kota Surabaya menghadapi serangan teror beruntun sejak aksi pada Minggu (13/5/2018) pagi yang menyasar tiga gereja. Ledakan bom kemudian berlanjut pada malam hari di sebuah rusunawa Sidoarjo, disusul serangan pada Senin (14/5/2018) pagi di Mapolrestabes Surabaya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengimbau warga Kota Pahlawan agar tidak menyerah dan kalah dengan aksi teror berupa peledakan bom di beberapa lokasi beberapa hari terakhir.
Ia berpesan agar warga Surabaya tetap tenang dalam situasi saat ini sebab semua jajaran dari Pemerintah Kota Surabaya, Polres dan TNI sepakat untuk lebih intens menjaga Surabaya baik dari sisi strategi baru sampai intensitas keamanan.
"Kita tidak boleh menyerah dan kita tidak boleh kalah. Ingat kita punya Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Risma pada Rabu (16/5/2018), seperti dikutip Antara.
Menurut dia, pihaknya sudah membuat surat edaran yang ditujukan kepada seluruh RT/RW agar mewaspadai orang-orang di sekeliling yang mencurigakan hingga pada hal-hal yang sepele melalui ucapan.
Selain itu, ia melanjutkan, apabila melihat orang-orang yang mencurigakan, orang baru, pertemuan-pertemuan yang tidak ada laporan patut diwaspadai dan segera dilaporkan.
"Bukan berarti berprasangka buruk, tetapi mendeteksi dini itu yang sangat penting dan terjaga. Tolong kita sama-sama peka," jelasnya.
Adapun, bentuk deteksi dini dan kepedulian yang bisa dilakukan masyarakat di antaranya, membuat surat edaran kepada RT/RW untuk melaporkan dan mewaspadai warga baru maupun warga yang datang dan pergi.
"Semua informasi harus dideteksi sedini mungkin dan jika semua sama-sama bergerak, maka kita berhasil mencegah aksi semacam ini," kata dia.
Sementara pesan bagi anak-anak agar tidak trauma secara berlebihan, Risma meliburkan sekolah SD dan SMP agar tenang. Selain itu, dirinya berharap kepada para orang tua untuk mendampingi anaknya agar tidak trauma.
"Meskipun sekolah dijaga oleh aparat, tetapi kekuatan tetap ada di orang tua," katanya menerangkan.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari