Menuju konten utama

FK Unpad Pecat 2 Dokter Residen Pelaku Bullying PPDS pada Junior

Dekan FK Unpad, Yudi Mulyana Hidayat, menegaskan tidak mentoleransi atas upaya perundungan di lingkungan PPDS bedah syaraf FK Unpad.

FK Unpad Pecat 2 Dokter Residen Pelaku Bullying PPDS pada Junior
Lanskap Universitas Padjajaran, Jatinangor. FOTO/unpad.ac.id

tirto.id - Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjajaran (Unpad) telah memberikan sanksi berat berupa pemecatan kepada 2 residen senior Sp1 Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) bedah syaraf FK Unpad atas dugaan perundungan yang dilakukan kepada para juniornya. Selain memecat 2 dosen, FK Unpad juga memberikan sanksi berat pada 1 dosen pelaku pembully, sanksi ringan kepada 7 orang pelaku bullying lainnya. Tim juga memberikan surat peringatan dan teguran kepada kepala departemen dan ketua program studi.

Dekan FK Unpad, Yudi Mulyana Hidayat, menyatakan prihatin dan miris atas aksi perundungan yang dialami korban PPDS bedah syaraf yang dilakukan para seniornya. Padahal, FK Unpad telah berupaya memberantas aksi perundungan di lingkungan PPDS di Unpad dan Rumah Sakit Hasan Sadikin sejak lama.

“Upaya pemberantasan telah dan terus dilakukan sejak lama tapi belum membuahkan hasil yang menggembirakan, terjadi dan terjadi lagi,” kata Yudi dalam keterangan tertulis yang diterima oleh Kontributor Tirto Bandung, Jawa Barat, Senin (19/08/2024).

Yudi pun mengambil upaya tegas agar perundungan tidak terulang. Ia mengatakan, FK Unpad dan RS Hasan Sadikin (RSHS) mengambil upaya preventif dengan membentuk Komisi Disiplin, Etika dan Anti Kekerasan Fakultas Kedokteran Unpad-RS Hasan Sadikin.

Yudi menambahkan, FK Unpad juga telah membuat buku Pedoman Sanksi Kekerasan dan Bullying yang dibagikan kepada para peserta didik baru saat mereka masuk. Buku itu berisi Pakta Integritas Anti Kekerasan dan Bullying, yang harus dibubuhi tanda tangan oleh peserta didik baru serta disumpah di hadapan Dekan Fakultas Kedokteran Unpad dan Direktur RS Hasan Sadikin.

"Kami tidak akan lelah dan akan terus untuk memberantas bullying di lingkungan FK Unpad dan RS Hasan Sadikin," jelasnya.

Dugaan aksi perundungan atau bullying di lingkungan PPDS Bedah Syaraf Unpad di RSHS Bandung terungkap ketika ada peserta didik bedah syaraf Unpad Juni 2024 menyatakan mundur. Permohonan pengunduran diri itu diklarifikasi pihak Dekanat FK Unpad dan terungkap dugaan perundungan kepada mahasiswa tersebut.

Dalam dokumen Komite Etik, Disiplin dan Antiperundungan yang diterima wartawan, temuan yang menjadi catatan adalah peserta didik diminta menyewa di salah satu kamar hotel dekat RSHS selama 6 bulan.

Selain itu, mereka juga mengeluarkan uang hingga Rp65 juta per orang untuk bulan-bulan tersebut demi keperluan sewa kamar hotel dan kebutuhan senior. Salah satu temuan kebutuhan senior yang dimaksud antara lain hiburan berupa minum-minum dan penyewaan mobil. Mereka juga menemukan dugaan pelecehan verbal hingga kekerasan fisik dari para senior kepada peserta didik.

Baca juga artikel terkait BULLYING atau tulisan lainnya dari Akmal Firmansyah

tirto.id - Hukum
Kontributor: Akmal Firmansyah
Penulis: Akmal Firmansyah
Editor: Andrian Pratama Taher