tirto.id - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dikabarkan akan ditarik ke dalam Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Dengan begitu, bank syariah terbesar di Indonesia ini akan dipisahkan (spin off) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengatakan nantinya BSI akan berada langsung di bawah kendali BPI Danantara. Saat ini proses spin off pun sedang dikaji oleh Kementerian BUMN.
“Masih proses (spin off). Nanti dari Danantara akan mengajukan ke kami, baru kita lihat seperti apa prospeknya,” ujar Erick di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, dikutip Kamis (5/6/2025).
Erick mengatakan, dalam hal ini pihaknya hanya akan bertindak sebagai regulator. Untuk proses selanjutnya dia akan menunggu pengajuan dari BPI Danantara. “Nanti ada kajian dari mereka. Posisi saya sekarang sebagai regulator,” ujarnya.
BSI merupakan bank syariah hasil gabungan dari tiga bank syariah milik negara, yakni Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah.
Bank Mandiri merupakan pemegang saham mayoritas. Saat ini, Bank Mandiri menggenggam 51,47 persen saham BRIS. Disusul Bank Negara Indonesia (BNI) dengan porsi 23,24 persen, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar 15,38 persen. Sisanya, 9,91 persen saham dipegang publik.
Di sisi lain, emiten BRIS telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jumat (16/5/2025). Dalam RUPST ini, BSI mengubah jajaran direksinya.
Anggoro Eko Cahyo diangkat sebagai Direktur Utama yang baru, menggantikan Hery Gunardi. Hery kini digeser menjadi Dirut Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Selain itu, RUPST BSI juga menyetujui pembagian dividen senilai Rp1,05 triliun setara 15 persen dari laba bersih tahun buku 2024 yang sebesar Rp7,01 triliun.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Dwi Aditya Putra
Masuk tirto.id







































