tirto.id - Kurang dari sebulan lagi, sekitar 204 juta masyarakat Indonesia yang terdaftar sebagai pemilih dalam Pemilu 2024 bakal menentukan calon pemimpin bangsa untuk lima tahun ke depan. Di lain sisi, persaingan elektoral antar kandidat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) semakin ketat
Sebelumnya, Tirto membahas laporan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia tentang survei elektabilitas yang berlangsung 13—18 Desember 2023.
Survei yang dilakukan sehari usai debat capres perdana itu mengungkap Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming (pasangan calon/paslon nomor urut 2), menjadi yang paling banyak dipilih responden. Elektabilitasnya menembus 43,7 persen.
Posisi kedua diisi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (paslon nomor urut 1) dengan elektabilitas 26,1 persen, kemudian Ganjar Pranowo-Mahfud MD di posisi terakhir (elektabilitas 19,4 persen).
Lantas, bagaimana elektabilitas terbaru dari tiap paslon? Untuk mengetahui hal tersebut, Tirto membedah hasil survei terbaru Indikator Politik yang dirilis pada Kamis (18/1/2024).
Prabowo Masih Unggul, Anies Salip Ganjar
Survei Nasional Indikator Politik yang berlangsung pada 30 Desember 2023—6 Januari 2024 itu menggunakan metode penarikan sampel multistage random sampling. Jumlah responden sebanyak 1.200 orang, berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Indikator Politik juga mengambil oversample di 13 provinsi, mulai dari Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, NTT, Sulawesi Utara, serta Sulawesi Selatan. Total sample menjadi 4.560 responden.
Populasi survei ini adalah WNI yang punya hak pilih. Dengan asumsi metode stratified random sampling, ukuran sampel basis 4.560 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) kurang lebih sekitar 2 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasil survei menunjukkan Prabowo-Gibran unggul dalam simulasi tiga pasang capres-cawapres, raihan elektabilitasnya 45,79 persen. Anies-Muhaimin di posisi kedua dengan elektabilitas 25,47 persen. Sementara itu, Ganjar-Mahfud turun ke posisi terakhir (elektabilitas 22,96 persen).
"Ini survei sebelum debat capres ketiga, jadi kalau kami bandingkan dibanding survei tatap muka bulan lalu terjadi stagnasi buat elektabilitas pasangan 02 [Prabowo-Gibran]. Sementara, ada dinamika positif Anies Baswedan naik dari 22,8 ke 25,5 persen kalau dibulatkan. Sementara tren negatif 03 [Ganjar-Mahfud MD] masih berlanjut," kata peneliti utama Indikator Politik, Burhanuddin, dalam rilis temuan survei nasional, Kamis (18/1/2024).
Jika dibandingkan dengan survei Indikator Politik 23 November 2023—1 Desember 2023, elektabilitas Prabowo-Gibran memang cenderung stagnan (turun 0,01 persen).
Di sisi lain, pasangan Anies-Muhaimin mengalami peningkatan dari 22,8 persen (dalam survei 23 November 2023—1 Desember 2023) menjadi 25,47 persen, naik 2,67 persen. Pasangan Ganjar-Mahfud elektabilitasnya turun 2,64 persen, dari 25,6 persen ke 22,96 persen.
Burhanuddin menyimpulkan, hasil survei ini menunjukkan masih terbukanya peluang pilpres satu atau dua putaran. Ia menilai, semua tergantung dari konstelasi politik sebulan ke depan hingga hari pencoblosan pada 14 Februari 2024.
“Satu putaran belum tentu, dua putaran juga belum tentu. Misal terjadi dua putaran, kemungkinan besar paslon 02 yang lolos, yang belum clear adalah siapa yang mendampingi Prabowo-Gibran karena paslon 01 dan 03 punya peluang yang secara statistik sama, meskipun secara absolut peluang Anies Baswedan lebih besar” tandasnya.
Alasan Memilih Capres-Cawapres
Dalam survei ini, Indikator Politik juga bertanya ke responden tentang alasan utama memilih pasangan capres-cawapres. Terungkap, Prabowo-Gibran dipillih lantaran tegas/berwibawa/berlatar belakang militer, melanjutkan program Jokowi, dan berpengalaman.
Anies-Muhaimin dipilih karena pintar atau berwawasan luas, ingin ada perubahan, dan sudah ada bukti hasil kerjanya. Sementara itu, Ganjar-Mahfud dipilih karena perhatian pada rakyat, berpengalaman, dan diusung oleh partai yang didukung.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id
Editor: Shanies Tri Pinasthi