tirto.id - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, menyampaikan bahwa pihaknya terdampak efisiensi anggaran hingga separuh dari yang sebelumnya dialokasikan. Hal itu sebagai bentuk implementasi atas penerapan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi.
"Yang ada kami itu dibintangi 50 persen begitu kan, ya separuh juga kan," kata Mardani di Kantor BKSAP, Kompleks MPR/DPR RI, Jumat (14/3/2025).
Mardani membantah jika kebijakan efisiensi tersebut bakal menghambat kinerja BKSAP yang memiliki tugas untuk menjalin relasi antar parlemen lintas negara.
Sebagai bentuk solusi menghadapi efisiensi tersebut, Mardani menyiasatinya dengan mengurangi jumlah personel yang berangkat saat melakukan dinas luar negeri menghadiri undangan parlemen negara lain.
"Nah kami tidak terhambat, kalau sebelumnya, mungkin lima sampai enam (anggotta DPR) yang berangkat sekarang tiga atau empat (anggota DPR), biasanya staf yang berangkat bisa dua, sekarang satu saja begitu," kata dia.
Dia menegaskan bahwa efisiensi tidak boleh menjadi alasan untuk menghentikan kinerja BKSAP dalam menjalin relasi lintas parlemen.
Dia mengutip pepatah bahwa seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak. Hal itu menjadi alasannya untuk terus berhubungan dengan parlemen negara sahabat.
"Efisiensi tidak boleh menghentikan tupoksi kita, karena Pak prabowo selalu menyatakan 'a thousand friend is not enough, one enemy is too much,' nah kita akan terus berhubungan," kata dia.
Selain itu, Mardani beserta pimpinan dan anggota BKSAP lainnya mengakali keterbatasan anggaran dengan menggelar pertemuan secara daring dengan parlemen negara lain.
Meski menurutnya masih belum efektif, namun dia mengusahakan agar efisiensi tak mengurangi kualitas hubungan DPR RI dengan parlemen negara lainnya.
"Kadang-kadang kita beberapa kali melakukan pertemuan dengan Zoom juga, tetapi memang ketika Zoom dan ketika kita datang ada rasa yang berbeda, nah kita tetap memaksakan pertemuan online dulu, dan mana yang perlu baru kita datang," kata Mardani.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto