tirto.id - Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPP3A) Jawa Barat, Siska Gerfianti, mengaktifkan kembali layanan Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA). Layanan ini memberi konseling serta ruang bercerita dalam menguatkan mental ibu dan anak.
"Di sinilah pusat pembelajaran keluarga kita perlukan supaya siapapun yang punya masalah seperti ini ada tempat untuk bercerita," kata Siska pada wartawan di Kampung Kebon Tunggul, Desa Pasir Huni, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (8/9/2025) sore.
Siska mengatakan, ketahanan keluarga meliputi ketahanan ekonomi, ketahanan psikososial, dan ketahanan Pendidikan. Pilar-pilar ini penting untuk didorong dengan berkolaborasi melibatkan berbagai pihak.
"Ketahanan pendidikannya, kita dorong supaya kolaborasi berbagai pihak supaya SDM di Jawa Barat ini bisa menjadi pancawaluya," imbuhnya.
Siska mengatakan, layanan tersebut bisa diakses melalui Instagram resmi dan hotline DPPP3A Jabar. Dia berharap melalui layanan ini, kasus bunuh diri EN (34) dan kedua anaknya di Kecamatan Banjaran, tidak terulang.
Sementara itu, Brand & Communication Manager Save the Children Indonesia, Dewi Sri Sumanah, menjelaskan kasus yang terjadi pada EN (34) dan kedua anaknya perlu dievaluasi dan dideteksi dini oleh pihak-pihak terkait baik pemerintah atau pun masyarakat. Ia mendorong adanya layanan penguatan mental untuk ibu dan keluarga.
"Penting ada layanan-layanan yang bisa melakukan deteksi dini terhadap isu kesehatan mental orang tua, terutama ibu," kata Dewi saat dihubungi wartawan, Senin.
Ia juga mendorong agar keluarga menerapkan pengasuhan setara terhadap anak. Pengasuhan anak bukan hanya dibebankan pada ibu.
"Kami berharap pengasuhan ini tidak hanya soal ibu tapi peran bersama ayah. Ini peran yang setara ayah dan ibu," ujarnya.
Dewi juga menjelaskan, pentingnya memberikan perlindungan sosial, serta dukungan ekonomi terhadap keluarga-keluarga yang berada di bawah kemiskinan, termasuk kelompok rentan.
"Karena sekali lagi tidak ada yang bisa membantu kecuali diri sendiri, dan juga ketika kita bisa memenuhi kebutuhan dasar. Jadi penting kebutuhan dasar itu dipenuhi lewat perlindungan sosial," bebernya.
Diberitakan sebelumnya, warga Desa Kiangroke, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung diramaikan dengan tiga jenazah yang ditemukan di rumah kontrakan, pada Jumat (5/9/2025).
Ketiga identitas jenazah yaitu, EN (34) berjenis kelamin perempuan, dan dua anaknya yang berjenis kelamin laki-laki yakni AA (9) dan AAP (11 bulan).
Pihak polisi juga menemukan sebuah ponsel serta secarik kertas berisi curahan hati korban kepada suaminya yang ditempel di dinding ruang tengah. Barang bukti itu kini diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Catatan: Depresi bukan lah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.
Penulis: Akmal Firmansyah
Editor: Siti Fatimah
Masuk tirto.id


































