tirto.id - Doa melempar jumroh termasuk salah satu yang penting dalam pelaksanaan ibadah haji. Jamaah melakukan hal ini selama berada di Mina. Bagaimana doa ketika melempar jumrah? Apa saja bacaan doa melempar jumrah?
Melempar jumroh adalah rangkaian haji. Dalam menjalani rukum Islam yang terakhir atau ke-5, jamaah diwajibkan melakukan sejumlah ritual. Salah satunya berupa melempar jumroh.
Ritual ini tidak hanya sekedar melemparkan batu kerikil saja. Namun juga disertai dengan bacaan doa hingga waktu yang tepat. Apa doa setelah melempar jumrah?
Jarak antara Mina ke lokasi Jamarat cukup jauh, yakni sekitar 10 km lebih untuk pulang pergi (PP). Alhasil, banyak jamaah yang mengalami kendala ketika melempar jumroh.
Tata Cara Melempar Jumrah
Puncak haji terjadi pada tanggal 9-13 Dulhijah dalam kalender Hijriah. Jutaan jamaah datang dari segala penjuru dunia untuk menunaikan ibadah haji.
Jumrah aqabah dilakukan pada tanggal 10 Dulhijah. Sedangkan jumrah hari tasyrik dikerjakan selama tanggal 11-13 Dulhijah.
Waktu yang paling utama untuk melempar jumrah aqabah adalah setelah matahari terbit. Di lain sisi, melempar jumrah 3 hari tasyrik waktunya setelah matahari tergelincir.
Sebagaimana mengutip artikel berjudul "Melontar Jumrah pada Tiga Hari Tasyriq Sebelum Terbit Fajar" yang ditulis A. Khoirul Anam via situs web NU Online, hal ini senada dengan sebuah hadis Nabi Muhammad SAW.
"Jabir berkata: Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melontar satu jumrah saja (jumrah aqabah) pada waktu dhuha hari Nahar. Dan sesudah itu hari-hari berikutnya (tanggal 11-13 Dzulhijjah) beliau melempar (3 jumrah) setelah tergelincir matahari," (HR. Muslim).
Laman Kementerian Agama Kabupaten Tuban menuliskan melempar jumrah merupakan kegiatan melempar batu pada tiga tiang yang melambangkan setan atau godaan nafsu. Ini menjadi rukun wajib haji.
Jemaah haji melemparkan batu-batu kecil ke tiga tiang yang berada dalam satu tempat di kota Mina. Letaknya sebelah timur Makkah.
Muhammad Khaeruddin Hamsin dalam "Fikhi Haji Dan Umrah Majelis Tarjih Dan Tajdid PP Muhammadiyah" menyebutkan melempar jumrah diawali dengan mencari kerikil ketika jamaah haji sedang berada di Muzdalifah menuju Mina.
Pada tanggal 10 Dulhijah, jamaah melontar jumrah Aqabah sebanyak 7 kali dan masing-masing menggunakan satu batu kerikil.
Berikut adalah tata cara dan urutan melempar jumrah sesuai buku "Tuntunan Manasik Haji dan Umrah" yang diterbitkan Kementerian Agama RI:
- Kerikil mengenai marma dan masuk lubang.
- Melontar dengan kerikil satu per satu. Melontar dengan tujuh kerikil sekaligus dihitung satu lontaran.
- Melontar jamarat dengan urutan yang benar, mulai jamrah Sughra, Wustha dan Kubra.
Bacaan Doa Melempar Jumrah Bahasa Arab, Latin dan Artinya
Doa melempar jumrah Arab dan doa melempar jumrah latin dilakukan seiring pelaksanaan salah satu rukun haji. Melontar batu kerikil dilakukan ke arah jamrah Sughra, Wustha dan Kubra.
Niatnya terkena jamrah (marma). Kerikil masuk ke dalam lubang marma. Melempar jumrah dilakukan selama hari nahar dan hari tasyrik.
Berikut adalah bacaan doa melempar jumrah dalam bentuk bahasa Arab, latin, dan artinya:
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ رَجْمًا لِلشَّيَاطِيْنِ وَرِضًا لِلرَّحْمٰنِ اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ حَجًّا مَبْرُوْرًا وَسَعْيًا مَشْكُوْرًا
Latin: Bismillâhi wallâhu akbar, rajman lisysyayâthîni wa ridhan lirraḫmâni allâhumma-j‘al hajjan mabrûran wa sa‘yan masykûran
Artinya:"Dengan menyebut nama Allah, Allah Mahabesar. Laknat bagi setan dan keridhaan bagi Allah yang Maha Pengasih. Ya Allah, jadikanlah hajiku ini diterima dan usahaku dibalas pahala,".