Menuju konten utama

Jemaah Haji Diimbau Tak Perlu Cari Kerikil Buat Lempar Jumrah

Lempar jumrah dibagi menjadi tiga jumrah ula (pertama) atau jumrah sughra, jumrah wustha (tengah), dan jumrah akobah.

Jemaah Haji Diimbau Tak Perlu Cari Kerikil Buat Lempar Jumrah
Umat muslim menghadap ka’bah seusai tawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Kamis (23/5/2024). Menjelang waktu shalat, Masjidil Haram dipadati umat muslim yang akan menunaikan ibadah shalat magrib. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

tirto.id - Salah satu rukun wajib haji yang harus dilakukan oleh para jemaah adalah melempar jumrah saat puncak haji nanti. Lempar jumrah dibagi menjadi tiga jumrah ula (pertama) atau jumrah sughra, jumrah wustha (tengah), dan jumrah akobah.

Jumlah kerikil yang dibutuhkan sebanyak 49 untuk nafar awal (jemaah yang ingin pulang dulu) di 12 Zulhijjah dan 70 kerikil untuk nafar tsani (jemaah yang ingin pulang kedua) pada 13 Zulhijjah.

Teknis yang biasa dilakukan jemaah seperti ini, jemaah mulai masuk mina pada 10 Zulhijjah dini hari. Lalu mereka akan melempar jumrah akobah dengan tujuh kerikil, sesuai jadwal yang ditetapkan PPIH.

Lalu, pada 11 Zulhijjah, mereka bakal melempar 21 kerikil (masing-masing 7 kerikil) pada jumrah ula, wustha, dan akobah. Hal sama dilakukan pada 12 Zulhijjah, melempar 21 kerikil lagi pada jumrah ula, wustha, dan akobah.

Bagi yang mengambil nafar Awal, jemaah akan keluar dari Mina pada 12 Zulhijjah sebelum terbenam matahari, untuk kembali ke hotel di Mekkah. Jadi, total kerikil yang disiapkan minimal 49 biji.

Kalau jemaah ingin pulang hari berikutnya (nafar tsani) pada 13 Zulhijjah, maka harus melempar lagi sebanyak 21 kerikil (Ula, Wustha, dan Akobah). Sehingga kebutuhannya 70 kerikil.

Untuk kebutuhan kerikil tersebut, sebelumnya Direktur Layanan Haji Luar Negeri, Subhan Cholid, mengatakan jemaah akan mendapatkan kantong berisi kerikil untuk prosesi melempar jumrah. Nanti kerikil ini akan diberikan di tenda bersamaan dengan pembagian makanan snack berat untuk jemaah saat berada di Arafah.

"Kami sudah mempersiapkan masyarakat menyiapkan kantong berisi kerikil berisi 70 biji sejak jumrah akobah sampai nafar sani. Jemaah akan mendapat satu kantong kerikil bersamaan dengan konsumsi yang diberikan," tambahnya.

"Nah di dalam kantong snack juga diselipkan kantong kerikil. Makanya tolong jangan ditinggal, kalau di tinggal kerikilnya juga ketinggalan," ujar Subhan mengingatkan.

Tawaf Ifadah

Jamaah haji melakukan tawaf ifadah mengelilingi ka’bah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Sabtu (1/7/2023). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.

Jangan Bawa Kerikil dari Tanah Air

Beberapa waktu lalu, ada seorang jemaah haji yang kedapatan membawa kerikil dari tanah air. Hal ini diungkap Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daker Bandara, Mulyono. Ia bertugas di Bandara King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah.

Petugas PPIH saat itu mendapati ada seorang jemaah yang membawa banyak batu kerikil dalam koper bagasinya. Padahal, batu dan kerikil untuk melempar jumrah bisa diambil dari tanah Mekkah sendiri.

"Jemaah tidak perlu membawa batu dari tanah air, karena batu-batu tersebut sudah tersedia sangat banyak di Muzdalifah," katanya seperti dikutip dari laman Kemenag.

Akibatnya, jemaah tersebut harus melewati serangkaian pemeriksaan oleh petugas bandara dan membuat keberangkatan rombongan jemaah haji ke Mekkah tertunda. Selain itu, barang tersebut juga dapat menimbulkan kecurigaan petugas saat koper harus melalui pemeriksaan mesin x-ray setibanya di bandara.

Setelah diperiksa, rupanya barang yang mencurigakan adalah sejumlah batu kerikil yang dibawa dari Indonesia. Setelah ditanya, jemaah tersebut mengaku bahwa batu tersebut akan digunakan untuk melempar jumrah.

Dijelaskan, salah satu rangkaian ibadah haji adalah melempar jumrah. Mulyono menyarankan agar jemaah haji lebih fokus untuk menyiapkan diri terkait pelaksanaan ibadah lainnya, seperti amalan atau bacaan.

"Batu untuk melempar jumrah tidak perlu dibawa (dari tanah air). Lebih baik koper diisi barang atau kebutuhan lain," ujarnya menambahkan.

Baca juga artikel terkait PELAKSANAAN HAJI 2024 atau tulisan lainnya dari Muhammad Taufiq

tirto.id - Flash news
Reporter: Muhammad Taufiq
Penulis: Muhammad Taufiq
Editor: Anggun P Situmorang