tirto.id - Sudah tiga hari ini Ahmad Rofii tergolek lemas di ranjang pasien rumah sakit Awwad Albishry, Kota Mekkah. Jemaah haji Indonesia itu menderita pendarahan saluran pencernaan sehingga membutuhkan perawatan serius.
Rofii merupakan jemaah haji asal Demak Jawa Tengah yang berangkat dari embarkasi Donohudan Solo (SOC). Sebelum berangkat sebenarnya ia sempat di Rumah Sakit Dr Karyadi, namun karena kondisinya dinyatakan cukup baik maka diberangkatkan ke Tanah Suci.
"Sakit sebenarnya sejak di Dr Karyadi, tapi sempat pulih lalu ikut berangkat haji," katanya saat ditemui di kamar rawat inapnya, Senin (10/06/2024).
Sesampai di Tanah Suci, Rofii sempat menjalankan rangkaian ibadah haji. Mulai ihram, niat, kemudian menjalani umrah wajib di Masjidil Haram. Namun selepas itu, Ia mengaku kondisinya tidak baik-baik saja.
"Bab-nya hitam, Sabtu malam kemarin dirujuk KKHI (Klinik Kesehatan Haji Indonesia) ke sini (RS Albishry)," kata pria 70 tahun tersebut.
Rofii berharap bisa segera pulih agar bisa mengikuti puncak haji ke Armuzna pada 15 Juni 2024 nanti. "Amin, semoga bisa lekas sembuh. Katanya dua hari lagi mungkin selesai pemeriksaan dan semoga bisa segera pulih," ujarnya.
Pasien lain bernama Rini, jemaah haji asal Kecamatan Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Rini menangis ingin segera sembuh dari penyakitnya. Ia tidak tahan sendirian di ICU rumah sakit tersebut.
Sudah tiga hari ini Rini dirawat juga gegara penyakit lambung yang dideritanya. Namun kondisi Rini yang belum pulih benar, makanya tidak bisa dijenguk oleh keluarganya. Ia berangkat haji bersama suami.
"Saya sendirian, kendalanya bahasa. Cuma bisa eat sama sleep saja," katanya sambil meminta agar dibantu menelpon suaminya.
Rini berharap suaminya bisa segera membesuknya mengingat kondisinya sudah mulai membaik. Ia juga berharap bisa segera melanjutkan ibadah hajinya, dan bisa ikut ke puncak Armuzna nanti.
Kisah kakek Kana Muraji Wiryadirana lebih epik lagi. Ia sempat tumbang setelah menderita sesak napas plus batuk pilek akut. Di sisi lain Ia memiliki riwayat asma pula. Si kakek di musim haji ini harus berjuang melawan sakitnya.
Seperti disampaikan Siti Baroroh Kana, anak kandung Kana Muraji. Kakek berusia 87 tahun asal embarkasi Donohudan Solo (SOC) itu merupakan jemaah haji lansia dan Risti. Namun semangat si kakek membawanya menyelesaikan umrah wajib meskipun memakai kursi roda.
Belakangan, ia mengalami penurunan kondisi kesehatan. "Batuk dan pilek jadi pemicu, dahak enggak bisa keluar akhirnya nyesek. Tensinya juga tinggi. Punya riwayat asma juga," kata Baroroh.
Kana Muraji sempat dirawat di KKHI selama tiga hari, setelah itu pulang dan kembali ke hotelnya di 418 kawasan Raudhah Kota Mekkah. Sempat agak membaik kondisinya, kemudian kembali kambuh sehingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Saudi National Hospital.
"Dirujuk ke sini dan dirawat selama 4 hari. Saya yang mendampingi, memang berangkat bersama-sama bareng bapak," katanya.
Siang tadi, Kana Muraji dinyatakan kondisinya sudah membaik dan boleh dipulangkan. Kabarnya, Ia ingin sekali mengikuti puncak haji di Arafah. "Semoga keinginannya tercapai bisa ikut ke Arafah," kata Baroroh.
Penulis: Muhammad Taufiq
Editor: Anggun P Situmorang