Menuju konten utama
Penjaskes

Syarat Wasit Bola Voli, Tugas, dan Cara Jadi Referee

Terdapat beberapa syarat menjadi wasit bola voli yang harus dipenuhi. Ketahui tugas, gerakan, dan cara menjadi wasit voli.

Syarat Wasit Bola Voli, Tugas, dan Cara Jadi Referee
Pevoli Surabaya Samator Yaisel Punales Mendieta (kanan) melakukan smes ke arah pevoli Palembang Bank Sumsel Babel Farid Daffa Musthofa (kiri) pada pertandingan putaran pertama pekan kedua PLN Mobile Proliga 2025 di GOR Tri Dharma, Gresik, Jawa Timur, Jumat (10/1/2025). Salah satu aspek yang paling penting dalam permainan agar pertandingan berjalan adil dan lancar adalah wasit bola voli. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/foc.

tirto.id - Wasit bola voli merupakan salah satu aspek paling penting dalam permainan bola voli. Namun, tak sembarang orang bisa menjadi wasit karena terdapat sejumlah syarat menjadi wasit bola voli yang harus dipenuhi.

Permainan bola voli diciptakan oleh William C. Morgan pada tahun 1895 di Holyoke, Massachusetts, Amerika Serikat. Dikutip dari New England Historical Society, pada awalnya olahraga satu ini dikenal dengan nama mintonette.

Namun pada tahun 1896, diubah menjadi bola voli oleh Alfred T. Halstead sesuai dengan ciri khas permainannya, yaitu bola dalam permainan tetap melambung dan tidak boleh menyentuh tanah (volley). Permainan bola voli juga memiliki sistem pertandingan dan aturan yang kompleks sehingga membutuhkan kehadiran wasit untuk memastikan jalannya pertandingan berlangsung adil dan sesuai ketentuan.

Wasit Bola Voli Ada Berapa?

Berapa wasit dalam permainan bola voli? Menurut ketentuan FIVB, federasi bola voli internasional, sebuah pertandingan bola voli resmi setidaknya melibatkan lima orang wasit atau perangkat perwasitan.

Berikut rincian referee bola voli.

  • Satu orang wasit utama (first referee)
  • Satu orang wasit kedua (second referee/umpire)
  • Satu pencatat skor (scorer)
  • Dua Hakim Garis (Linesmen), tapi bisa ditambah menjadi empat pada turnamen internasional.

Syarat Menjadi Wasit Bola Voli

Dalam permainan bola voli, seorang wasit juga memiliki ketentuan/syarat tertentu. Salah satu syarat untuk menjadi wasit voli adalah berbadan sehat.

Berikut syarat-syarat untuk menjadi wasit bola voli:

  • Seorang wasiat haruslah berbadan sehat dan mempunyai fisik yang normal;
  • Mempunyai bakat untuk menjadi seorang wasiat;
  • Senang terhadap permainan bola voli;
  • Berpendidikan serendah-rendahnya lulusan SMP;
  • Berumur antara 20-40 tahun;
  • Mempunyai dedikasi yang baik;
  • Haruslah menjadi anggota salah satu perkumpulan bola voli.

Tugas Wasit Bola Voli

Tugas utama seorang wasit bola voli adalah untuk memastikan permainan berjalan dengan adil. Adanya lima wasit bola voli bukan tanpa alasan, melainkan masing-masingnya memiliki berbagai tugas yang berbeda.

Berikut peran dan tugas wasit dalam bola voli selengkapnya.

1. Wasit Utama

Tugas wasit utama meliputi:

  • Memimpin dan mengontrol keseluruhan pertandingan.
  • Mengambil keputusan akhir yang tidak bisa diganggu gugat.
  • Memberi isyarat mulai pertandingan (meniup peluit).
  • Menentukan poin, pelanggaran, dan giliran servis.

2. Wasit Kedua

Berbeda dengan wasit pertama, wasit kedua memiliki tugas untuk:

  • Mengawasi area bawah net dan wilayah pemain belakang.
  • Menilai pelanggaran posisi dan rotasi.
  • Menerima permintaan timeout dan pergantian pemain dari pelatih.
  • Membantu wasit utama dengan pengamatan dari sisi berlawanan.

3. Pencatat Skor

Kemudian, untuk wasit pencatat skor, tugasnya adalah:

  • Duduk di meja pinggir lapangan berseberangan dengan wasit utama.
  • Mencatat skor tiap tim, giliran servis, timeout, dan pergantian pemain.
  • Mencatat pelanggaran dan insiden penting.
  • Menyediakan bukti sah pertandingan melalui score sheet​.

4. Hakim Garis

Tugas hakim garis permainan bola voli yaitu:

  • Berdiri di sudut lapangan untuk memantau apakah bola keluar atau masuk.
  • Memberi sinyal pada wasit saat bola menyentuh garis atau pemain terakhir sebelum keluar lapangan.

Gerakan Wasit Bola Voli

Setiap gerakan wasit voli memiliki arti dan isyarat yang berbeda-beda. Dari dokumen resmi FIVB, berikut ini arti gerakan dalam peraturan wasit bola voli.

Gerakan Wasit Utama dan Wasit Kedua

Gerakan atau isyarat wasit utama dan kedua di antaranya sebagai berikut.

  1. Otorisasi Servis: Gerakkan tangan ke arah tim yang akan servis.
  2. Tim yang Melakukan Servis: Rentangkan lengan ke sisi tim yang akan servis.
  3. Pertukaran Lapangan: Angkat lengan bawah depan dan belakang, lalu putar di sekitar tubuh.
  4. Time-out: Bentuk huruf “T” dengan satu tangan di atas tangan lainnya secara vertikal, lalu tunjuk tim yang meminta.
  5. Pergantian Pemain: Putar kedua lengan bawah secara melingkar di depan tubuh.
  6. a. Peringatan Kesalahan (Misconduct Warning): Tampilkan kartu kuning.

    b. Hukuman Kesalahan (Misconduct Penalty): Tampilkan kartu merah.

  7. Pengusiran (Expulsion): Tampilkan dua kartu (kuning dan merah) secara bersamaan.
  8. Diskualifikasi: Tampilkan kartu merah dan kuning secara terpisah.
  9. Akhir Set/Pertandingan: Silangkan lengan di depan dada dengan tangan terbuka.
  10. Bola Tidak Dilepas Saat Servis: Angkat satu lengan lurus ke atas, telapak tangan menghadap ke atas.
  11. Keterlambatan Servis: Angkat delapan jari tangan, terbuka.
  12. Pelanggaran Blok atau Screening: Angkat kedua lengan lurus ke atas, telapak tangan menghadap ke depan.
  13. Pelanggaran Posisi atau Rotasi: Putar telunjuk membentuk lingkaran.
  14. Bola Masuk: Arahkan lengan dan jari ke lantai.
  15. Bola Keluar: Angkat kedua lengan secara vertikal, telapak tangan menghadap ke dalam.
  16. Catch (Bola Ditangkap): Angkat lengan perlahan, telapak tangan menghadap ke atas.
  17. Double Contact: Angkat dua jari yang terpisah.
  18. Empat Kali Sentuhan (Four Hits): Angkat empat jari tangan.
  19. Sentuhan Net atau Bola Tidak Melewati Net: Tunjukkan sisi net yang relevan dengan tangan.
  20. Menjangkau Melewati Net: Letakkan satu tangan di atas net, telapak tangan menghadap ke bawah.
  21. Serangan Ilegal: Gerakkan lengan ke bawah dengan tangan terbuka.
  22. Penetrasi ke Lapangan Lawan / Kesalahan Servis: Tunjuk garis tengah atau garis relevan.
  23. Kesalahan Ganda/Replay: Angkat kedua ibu jari secara vertikal.
  24. Bola Tersentuh: Sapu jari tangan satu dengan telapak tangan lainnya secara vertikal.
  25. Peringatan atau Hukuman Keterlambatan: Tutupi pergelangan tangan dengan kartu kuning (peringatan) atau merah (hukuman).

Gerakan Hakim Garis (Line Judges)

Sementara itu, gerakan hakim garis memiliki isyarat sebagai berikut.

  1. Bola Masuk: Tunjuk ke bawah dengan bendera.
  2. Bola Keluar: Angkat bendera secara vertikal ke atas.
  3. Bola Tersentuh: Angkat bendera dan sentuh ujungnya dengan telapak tangan yang lain.
  4. Pelanggaran Ruang/Bola Mengenai Objek/Kaki Melewati Garis Saat Servis: Lambaikan bendera di atas kepala dan tunjuk ke antena atau garis terkait.
  5. Tidak Bisa Menilai (Judgment Impossible): Silangkan kedua tangan di depan dada.

Bagaimana Cara Menjadi Wasit Voli?

Menjadi wasit bola voli harus diawali dari tingkat dasar. Berikut cara menjadi wasit bola voli berdasarkan tingkatannya.

1. Wasit Pemula (Lisensi C)

Wasit Lisensi C erupakan jenjang awal yang dibina oleh pengurus tingkat kota atau kabupaten (Pengkot/Pengkab). Untuk memperoleh lisensi ini, calon wasit mengikuti pelatihan dasar dan ujian dari Komisi Wasit setempat.

Setelah lulus, mereka dapat memimpin pertandingan lokal seperti turnamen antar sekolah atau klub wilayah.

2. Wasit Daerah (Lisensi B2)

Setelah memiliki lisensi C selama minimal dua tahun dan aktif memimpin pertandingan, seorang wasit bisa mengikuti ujian kenaikan tingkat ke lisensi B2. Lisensi ini dikeluarkan oleh pengurus provinsi (Pengprov), dan memberikan kewenangan untuk memimpin kejuaraan tingkat kabupaten atau provinsi.

3. Wasit Wilayah/Nasional Awal (Lisensi B1)

Lisensi B1 diberikan kepada wasit B2 yang telah aktif selama minimal dua tahun dan dinilai layak berdasarkan pengalaman dan hasil ujian. Meski tetap dalam pembinaan Pengprov, lisensi B1 memungkinkan wasit memimpin pertandingan berskala nasional seperti Kejurnas antar daerah atau seleksi nasional.

4. Wasit Nasional (Lisensi A)

Untuk mendapatkan lisensi A, wasit B1 harus lulus ujian yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat dan memiliki rekam jejak memimpin pertandingan besar tingkat nasional. Wasit berlisensi A berhak memimpin pertandingan besar seperti Pekan Olahraga Nasional (PON), Liga Pro, dan turnamen nasional resmi lainnya.

5. Wasit Internasional (Lisensi FIVB)

Ini adalah jenjang tertinggi. Hanya wasit A yang telah aktif dan dinyatakan layak oleh Komisi Wasit pusat yang bisa direkomendasikan mengikuti ujian internasional FIVB.

Seleksi ini dilakukan oleh konfederasi regional (seperti AVC untuk Asia) dan disetujui oleh FIVB. Calon harus fasih berbahasa Inggris dan memiliki pengalaman di kompetisi nasional.

Jika lulus, wasit resmi menyandang status FIVB-licensed referee, dan berhak memimpin pertandingan internasional.

Baca juga artikel terkait MATERI AJAR atau tulisan lainnya dari Olivia Rianjani

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Olivia Rianjani
Penulis: Olivia Rianjani
Editor: Ibnu Azis
Penyelaras: Nisa Hayyu Rahmia & Nisa Hayyu Rahmia