tirto.id - Delapan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mendatangi kediaman eks Cawapres, Sandiaga Salahudin Uno, Senin (14/10/2019).
Mereka memberikan undangan pelantikan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai Presiden-Wakil Presiden terpilih, Minggu, 20 Oktober 2019 mendatang.
Delapan pimpinan MPR yang hadir yakni Ketua MPR Bambang Soesatyo, dan wakil ketua MPR yaitu Arsul Sani, Syarif Hasan, Lestari Moerdijat, Fadel Muhammad, Ahmad Muzani, Hidayat Nur Wahid dan Jazilul Fawaid. Mereka tiba di kediaman Sandiaga di kawasan Kebayoran Baru pada 14.45 WIB.
"Kedatangan pimpinan MPR ke tempat beliau adalah pertama mengantarkan undangan dan berharap beliau bisa hadir," ucap Bamsoet usai pertemuan.
Sandiaga diharapkan kehadirannya lantaran untuk menunjukkan kedamaian usai pelaksanaan Pemilu 2019. Saat Pilpres 2019 lalu Sandiaga berpasangan dengan Prabowo Subianto. Pasangan ini melawan capres petahana Joko Widodo yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin.
"Sekaligus kehadiran beliau ini sebagai pesan tidak saja kepada publik nasional tapi juga ke dunia internasional, bahwa kontestasi pemilu sudah selesai dan saatnya kita bersatu dan membangun bangsa," ujarnya.
Selain mengantarkan undangan, Bamsoet mengatakan, pimpinan MPR dengan Sandiaga juga membicarakan tentang masalah-masalah bangsa, terutama terkait dengan masalah perekonomian.
Bamsoet juga menyinggung sikap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang melakukan komunikasi politik dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pada Minggu (14/10/2019) kemarin.
Politikus Partai Golkar itu menilai sikap Prabowo tersebut dapat menyejukkan suasana politik menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden.
"Harapan kami tentu dengan iklim yang sudah baik ini tidak ada lagi hurt feeling di antara kita yang bersaing. Saatnya kita bersatu membangun bangsa," kata Bamsoet.
Sementara itu, Bamsoet memastikan bahwa ia akan hadir dalam acara pelantikan presiden dan wakil presiden 20 Oktober 2019 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Sandi mengatakan, kehadirannya dan Prabowo Subianto sebagai bukti bahwa kontestasi Pemilu 2019 telah usai. Kata Sandi, sudah saatnya semua pihak bersatu dan menatap pembangunan Indonesia lima tahun ke depan.
"Kontestasi sudah selesai dan kita sekarang menatap 5 tahun pembangunan Indonesia karena we are all in the same boat [kami dalam perahu yang sama]. Kita semua ada dalam satu bingkai NKRI," ujar Sandi.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Zakki Amali