tirto.id - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi respons pasar yang kurang baik terkait pelantikannya menggantikan Sri Mulyani Indrawati.
Menurutnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sore ini yang ditutup di level 7.766 atau ambrol 1,28 persen terjadi karena pasar tidak mengetahui bahwa dirinya telah membantu pemerintah mengelola fiskal sejak tahun 2000.
Bahkan, dia pernah menjadi salah satu anak buah Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu sebelumnya.
“15 tahun lebih. Teman Pak Anggito dulu, dimarah-marahin Pak Anggito karena dia majikan dulu, saya di pasar. Tapi saya udah kenal pasar cukup lama,” tegasnya saat konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025).
Tidak hanya itu, ia juga memamerkan berbagai jabatannya saat ditanya wartawan terkait pengalamannya mengelola fiskal. "Anda dari mana? Anda enggak pernah tahu saya di mana ya?" tanyanya kepada wartawan.
Purbaya lantas menjabarkan bahwa sebelum menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dirinya juga pernah membantu pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Staf Presiden (KSP). Bahkan, saat krisis ekonomi melanda Indonesia karena pandemi Covid-19, Purbaya mengaku telah membantu pemerintah membantu Presiden Jokowi membalikkan perekonomian dengan cepat.
Pun saat pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tepatnya pada 2008, dia juga menjadi salah satu orang dari lembaga think tank yang fokus pada kebijakan fiskal pemerintah.
“2015 saya ke KSP, bantu Pak Jokowi, waktu itu ekonominya mau melambat, kita balikan dengan cepat, habis itu saya keluar, 2020-2021 mau runtuh lagi, masuk lagi ke sana. Saya selalu memberi masukan fiskal ke pemerintah. Di belakang enggak dibayar. Mungkin sekarang dibayar ya? Saatnya dibayar sekarang ya?” cerita Purbaya sembari berkelakar.
"Saya ahli fiskal, jadi saya tahu betul fiskal yang prudent seperti apa. Anda mau belajar?" tambahnya.
Dengan berbagai pengalamannya itu, Purbaya optimistis pihaknya akan membuat fiskal memiliki daya dorong yang optimal untuk perekonomian. Apalagi, di Kementerian Keuangan pihaknya juga didukung oleh tim hebat, seperti Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Anggito Abimanyu, dan Thomas Djiwandono yang sudah dikenal luas memahami sektor fiskal.
“Saya nggak akan Terlalu gamang, saya nggak perlu waktu untuk belajar fiskal lagi. Kita akan membuat fiskal mempunyai daya dorong yang optimal buat perekonomian. Saya buat fiskalnya sehat,” tegasnya.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id







































