tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperpanjang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro selama dua pekan ke depan hingga 5 April 2021.
Hal itu diputuskan melalui Keputusan Gubernur Nomor 294 Tahun 2021 tentang Perpanjangan PPKM Mikro dan Instruksi Gubernur Nomer 13 Tahun 2021 tentang Perpanjangan PPKM Mikro tingkat RT.
Anies menjelaskan terjadi penurunan kasus selama diterapkan PPKM Mikro. Pada 8 Maret jumlah kasus aktif sebanyak 7.439 menjadi 5.747 pada 16 Maret 2021. Artinya, ada penurunan hingga 1.692 kasus dengan diterapkannya PPKM Mikro.
Meskipun terjadi penurunan jumlah kasus aktif, Anies mengimbau agar warga menahan diri untuk tidak keluar rumah, terlebih bila tak ada kepentingan yang kedekatan, seperti halnya saat terjadi penambahan kasus pascalibur hari besar keagamaan Isra Mi'raj dan Nyepi.
“Namun, liburan selalu menjadi faktor terjadinya lonjakan kasus, sehingga ini harus kita antisipasi. Tetap menahan diri dan ambil tanggung jawab untuk risiko-risiko keterpaparan," kata Anies melalui keterangan tertulisnya, Selasa (23/3/2021).
Selain itu, Gubernur Anies juga memaparkan data survei yang dihimpun tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, UNICEF, dan Kader Puskesmas dalam 1 minggu terakhir.
Pada data tersebut menunjukkan bahwa tingkat masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M) berada di proporsi yang kurang memuaskan.
Indikator semakin menurun, di antaranya memakai masker dan menjaga jarak hanya 40 persen dan mencuci tangan dengan sabun sebesar 10 persen saja. Padahal, sebelumnya indikator-indikator tersebut dapat menyebutkan 85 persen.
“Sekali lagi, kami mengingatkan agar terus menerapkan protokol protokol kesehatan 3M, meskipun kita bosan dan jenuh tetapi virusnya tak kenal bosan, tak kenal jenuh. Dan sering juga saya katakan bahwa memakai masker memang tidak nyaman, tetapi lebih tidak nyaman dirawat karena positif COVID-19," terangnya.
Gubernur Anies optimis jika PPKM Mikro dibarengi dengan disiplin 3M warganya dan vaksinasi yang kini sudah menginjak angka 824.000 orang untuk tahap 1 dan 2: tenaga kesehatan, lanjut usia, dan pelayanan publik, maka ke Jakarta akan lebih cepat dalam proses pemulihan, baik kesehatan maupun ekonomi.
“PPKM Mikro ini berdampak efektif juga harapannya beriringan dengan disiplin 3M, ditambah lagi dengan keberadaan vaksin yang akan menjadi game changer dari pandemi ini,” pungkasnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri