tirto.id - Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Aiman Witjaksono, rampung menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Selasa (5/12/2023) malam.
Aiman mengaku diperiksa selama total 7 jam dengan dua kali istirahat. Selama pemeriksaan, Aiman ditanyai puluhan pertanyaan soal dugaan aparat tidak netral selama proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Berita acara klarifikasi sudah saya jawab, ada sekitar 60 pertanyaan, [diperiksa selama] sekitar 7 jam," ucapnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (5/12/2023).
"Ya materi-materinya, tentu penyelidik ya yang kemudian nanti bisa menjelaskan. Tapi, intinya bahwa [ditanyai] seputar apa yang telah saya sampaikan pada 11 November 2023 pada saat konferensi pers di TPN Jalan Cemara," lanjut Aiman.
Aiman mengaku telah menyerahkan bukti soal dugaan aparat kepolisian tak netral selama Pemilu 2024 kepada pihak Polda Metro Jaya. Menurut dia, bukti yang diserahkan itu merupakan tanda dari adanya dugaan polisi tak netral.
"Ada berkas-berkas yang juga mendukung dari pernyataan saya dan saya sudah serahkan sepenuhnya ke tim hukum dan tadi sebagian bukti sudah diserahkan ke penyelidik," tutur Aiman.
Sementara itu, kuasa hukum Aiman, Ronny Talapessy, mengklaim bahwa pernyataan Aiman bukan ditujukan menghancurkan citra Polri. Menurut dia, pernyataan Aiman sebatas untuk menjaga demokrasi selama Pemilu 2024.
"[Pernyataan Aiman] bukan bagian dari hoaks, apa lagi ada intensi atau niat untuk mencemarkan nama baik atau lembaga maupun per orangan," tutur Ronny di lokasi yang sama.
"Jadi, itu murni bicara soal upaya untuk menjaga proses demokrasi bisa berjalan dengan baik," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Aiman dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada 13 November 2023 karena pernyataan dia terkait komandan polisi mendukung salah satu capres-cawapres.
Pihak yang melaporkan adalah Aliansi Elemen Masyarakat Sipil untuk Demokrasi.
Sementara itu, Aiman mengaku mendapatkan informasi soal isu komandan tak netral itu dari temannya di kepolisian. Ia mengungkapkan isu itu melalui akun Instagram pribadinya @aimanwitjaksono.
Dalam video itu, Aiman menyebutkan bahwa personel kepolisian merasa berkeberatan karena diminta untuk membantu kemenangan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.
Pihak yang menyuruh adalah komandan polisi. Aiman mengaku mengetahui informasi ini dari rekan-rekan polisinya.
"Dapat informasi dari rekan-rekan di kepolisian, mereka keberatan karena diminta oleh komandannya, enggak tahu komandan ini sampai tingkat daerah atau pusat, tidak disebutkan, yang meminta untuk mengarahkan atau membantu kemenangan dari pasangan Prabowo-Gibran," urai Aiman.
Tak hanya itu, Aiman menyebutkan bahwa oknum polisi juga diminta untuk memasangkan baliho Prabowo-Gibran. Aiman mengetahui hal tersebut melalui berita salah satu media massa.
"Harian Media Indonesia kemarin menyampaikan juga bahwa pemasangan Prabowo-Gibran dilakukan oleh sejumlah oknum polisi," tutur Aiman.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Bayu Septianto