Menuju konten utama

Diare saat Puasa: Apa Penyebabnya & Bagaimana Mengatasinya?

Berikut ini informasi penyebab diare saat puasa dan cara mengatasinya berdasarkan penjelasan dokter.

Diare saat Puasa: Apa Penyebabnya & Bagaimana Mengatasinya?
Ilustrasi sakit perut. foto/istocphoto

tirto.id - Diare bisa terjadi kapan saja, termasuk saat kamu sedang puasa,

Kondisi tentu ini sangat menyebalkan, apalagi saat kamu sedang khusyuk beribadah, tiba-tiba saja perutmu terasa tidak nyaman, dan kamu harus bolak-balik ke kamar mandi.

Nah, kalau kamu mengalami permasalahan semacam ini, jangan khawatir, menurut laman Siloam Hospitals, diare ternyata masalah kesehatan yang kerap dialami oleh orang-orang yang sedang berpuasa.

Namun, kalau kamu mengalami diare saat puasa, Healthline menulis, kamu harus menghentikan puasamu sementara, hingga gejala-gejala diare membaik.

Untuk tahu alasannya, termasuk bagaimana cara mengatasinya, berikut adalah penjabaran singkatnya yang merujuk dari berbagai sumber.

Penyebab Diare Saat Puasa

Menurut dr. Saurabh Sethi, sebagaimana dikutip Healthline, diare sendiri terjadi ketika makanan dan nutrisi yang melewati saluran gastrointestinal (GI) bergerak terlalu cepat dan keluar dari tubuh tanpa diserap.

Jika saat puasa kamu terserang diare, maka ini terjadi karena ada sekresi air dan garam yang berlebihan di saluran GI.

Sejumlah pemicu bisa menyebabkan hal tersebut, misalnya, kamu terlalu banyak minum cairan berkafein tinggi, seperti teh atau kopi saat berbuka atau saat sahur.

Padahal, menurut dr. Saurabh, puasa sendiri tidak menyebabkan diare. Namun, mungkin saja kamu terkena diare saat berbuka.

Ini wajar terjadi, karena ketika kamu puasa, ususmu sedang menyesuaikan jadwal makan yang baru, dan ketika berbuka, kamu mungkin mengonsumsi makanan dan minuman yang belum diadaptasi oleh ususmu.

Ya, perlu kamu tahu, saat puasa kemampuan ususmu untuk mencerna makanan memang agak sedikit berkurang, karena usus sedang tidak terlalu sering digunakan.

Selain penyebab di atas, ada beberapa penyebab umum lainnya, yang mungkin saja menyebabkan dirimu terserang diare, di antaranya:

  • Diet yang buruk atau menu makananmu tidak sehat untuk pencernaan
  • Kamu memiliki intoleransi laktosa
  • Kamu kekurangan asupan mineral atau mengidap defisiensi mineral
  • Kamu mengidap radang usus besar
  • Kamu memiliki sejarah penyakit crohn
  • Ada bagian tubuhmu yang terkena infeksi
  • Kamu memiliki alergi terhadap makanan atau obat tertentu
Nah, yang perlu diperhatikan jika mengalami diare saat puasa adalah, biasanya kamu akan mengalami berbagai hal ini:

  • Dehidrasi
  • Malnutrisi atau kekurangan gizi
  • Kram perut
  • Mual dan pusing
Kalau berbagai gejala ini kamu alami saat puasa, tentu akan sangat mengganggu ibadah, termasuk kenyamananmu.

Tanpa diare dan berbagai gejala turunannya ini, saat berpuasa, secara alami kamu akan cenderung lebih mudah pusing dan lelah.

Inilah alasannya, mengapa kamu disarankan untuk menghentikan puasa sementara waktu hingga berbagai gejala itu reda. Jika sudah membaik, maka kamu bisa melanjutkan puasamu dengan tenang.

Cara Mengatasi Diare Ketika Puasa Berdasar Pendapat Ahli

Ini adalah beberapa cara yang bisa kamu terapkan untuk meredakan diare saat puasa.

Rekomendasi ini diberikan oleh Dr. Rashmi Byakodi. seorang ahli kesehatan, sebagaimana merujuk dari laman Fitness Volt.

1. Pengobatan di rumah

Tidak perlu repot dan khawatir berlebihan, kalau kamu mengalami diare saat puasa. Ada cara sederhana, alami dan mudah yang bisa kamu lakukan sendiri di rumah.

Berikut adalah beberapa caranya:

  • Kamu bisa mengobati diare dengan minum air mineral dalam jumlah banyak, namun ingat, jangan sampai berlebihan.
  • Kalau kamu diare saat puasa, sebaiknya jangan mengonsumi minuman berkafein dan terlalu manis. Sebaiknya kamu minum air putih, atau minuman tanpa gula.
  • Saat diare, minumlah jus encer tanpa pemanis, teh herbal, atau minuman pengganti elektrolit, karena banyak sekali elektrolit dalam tubuhmu yang berkurang karena diare.
  • Cobalah mengonsumsi makanan yang lebih banyak mengandung serat larut, seperti kacang hitam, kubis Brussel, ubi jalar, kacang merah, dan lain sebagainya.
  • Kamu juga sebaiknya menambahkan makanan kaya kalium dan natrium ke dalam asupan makanan, atau kamu juga bisa mengonsumsi suplemen kalium setelah berkonsultasi dengan dokter.
2. Obat-obatan

Jika pengobatan di rumah tadi tidak juga meredakan berbagai gejala yang ada, maka kamu mau tidak mau harus segera beralih ke obat-obatan.

Namun, sebelum beralih ke obat-obatan, kamu sebaiknya berkonsultasi dulu ke dokter jika kamu mengalami diare cukup parah.

Beberapa obat umum yang biasanya dapat mengendalikan diare antara lain loperamide (imodium) dan bismut subsalisilat (Pepto-Bismol).

Baca juga artikel terkait APA PENYEBAB DIARE atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno