tirto.id - Setiap mahkluk hidup termasuk manusia mempunyai struktur sistem pencernaan yang berbeda-beda.
Sistem pencernaan berfungsi untuk menyerap energi sehingga mahkluk hidup (manusia) mampu menjalani aktivitasnya.
Sistem pencernaan ini juga memiliki berbagai macam organ di dalamnya serta banyaknya penyakit yang mampu menyerang kapan saja, sehingga harus dijaga kesehatannya agar dapat bekerja dengan baik.
Menurut Asep Koswara dalam bukuBiologi Paket C-Setara SMA/MA kelas XI (2018:3) pencernaan adalah proses penyederhanaan bahan makanan secara fisik dan enzimatis menjadi zat gizi yang dapat diserap oleh tubuh. Ada dua proses pencernaan makanan didalam tubuh, yaitu secara mekanis dan kimiawi.
Pencernaan secara mekanis merupakan proses pemecahaan makanan menjadi bagian kecil oleh gigi (ketika mengunyah) dan otot (pada saluran pencernaan). Sedangkan pencernaan secara kimiawi merupakan pencernaan makanan oleh enzim ptyalin (air liur) pada mulut.
Organ-Organ Sistem Pencernaan Manusia
Organ sistem pencernaan pada manusia dibedakan menjadi alat pencernaan dan kelenjar yang dikeluarkan. Keduanya mempunyai fungsi sesuai dengan kebutuhan untuk melakukan pencernaan pada energi yang dibutuhkan.
Alat pencernaan pada manusia ada enam antara lain:
- Rongga mulut, terdiri dari: gigi, lidah, langit-langit, dan kelenjar air liur.
- Faring, merupakan bagian penghubung antara rongga mulut dengan kerongkongan.
- Lambung, merupakan bangunan pembesaran saluran pencernaan yang membentuk kantong.
- Usus halus (intertinum tenue), terdiri dari: usus duabelas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan.
- Usus besar (intestinum krasum), terdiri dari: usus tebal (kolon) dan poros usus (rectum).
- Anus (lubang pelepasan).
- Kelenjar ludah (saliva), menghasilkan air ludah yang mengandung enzim ptyalin. Air ludah juga berfungsi melunasi makanan supaya tidak menimbulkan luka pada rongga pencernaan dan memudahkan dalam menelan makanan.
- Lambung, tempat dihasilkannya getah lambung dan enzim pepsin yang mengubah protein menjadi asam amino.
- Hati, menghasilkan garam empedu yang berfungsi mengemulsi lemak sehingga mudah dicerna oleh enzim.
Dilansir dari situs resmi Kemendikbud kelainan dan penyakit yang umumnya terjadi pada sistem pencernaan adalah diare, konstipasi, tukak lambung, gastritis, apendisitis.
- Diare
Karena ada gangguan pada sistem penyerapan air di usus besar. Apabila diare berlangsung terus –menerus dapat menyebabkan dehidrasi. Diare dapat disebabkan oleh bakteri dan atau tidak tahan terhadap jenis makanan tertentu.
- Konstipasi
Konstipasi atau sembelit terjadi karena air yang diserap berlebihan di usus besar sehingga feses menjadi keras.
- Tukak lambung
Penyakit yang disebabkan oleh luka yang terjadi di lambung dan duodenum/usus dua belas jari disebabkan terjadinya iritasi yang ditimbulkan oleh cairan lambung.
- Gastritis
Yaitu peradangan pada selaput lendir pada dinding lambung. Gastritis dapat disebabkan oleh alergi makanan tertentu, racun, alkohol, dan obat-obatan yang berlebihan.
- Apendisitis
Yaitu peradangan pada apendiks (umbai cacing) yang disebabkan oleh bakteri.
- Pankreasitis
Yaitu peradangan pankreas, umumnya disebabkan oleh alkohol atau terhambatnya tonjolan akhir saluran pengeluaran pankreas oleh batu empedu.
- Flatus
Yaitu masuknya gas-gas dalam saluran pencernaan. Gas-gas tersebut berupa udara yang tertelan , gas yang dihasilkan oleh bakteri, atau gas dari difusi darah yang masuk ke saluran pencernaan. Gas nitrogen dan oksigen umumnya berada di lambung dan dikeluarkan pada saat bersendawa. Sedangkan gas yang berada di usus besar antara lain yaitu CO2, hidrogen kelenjar ludah, dan metana yang dihasilkan oleh bakteri.
- Parotitis
Yaitu infeksi oleh virus pada kelenjar ludah di bawah telinga.
- Kolik
Yaitu lambung sakit disebabkan mengkonsumsi alkohol atau cabai sehingga menyebabkan kontraksi otot lambung berulang-ulang.
Penulis: Abraham William
Editor: Yulaika Ramadhani