Menuju konten utama

Soal Proyek Masif di DKI, Anies Harap Dampaknya Bisa Ditekan

Anies menegaskan, pembangunan sejumlah proyek itu bakal membutuhkan waktu sekitar 10 tahun. 

Soal Proyek Masif di DKI, Anies Harap Dampaknya Bisa Ditekan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. FOTO/Andrey Gromico

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, bakal ada rencana pembangunan infrastruktur secara besar-besaran di ibukota. Menurut Anies, pembangunan tersebut dilakukan dalam rangka mengintegrasikan sistem transportasi di DKI Jakarta dan sejumlah daerah di sekitarnya.

Anies menegaskan, pembangunan sejumlah proyek itu bakal membutuhkan waktu sekitar 10 tahun lamanya. Dengan demikian, Anies menegaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal membuat perencanaan sehingga pembangunan tidak membebani masyarakat.

“Masif itu bukan setahun melainkan 10 tahun. Jadi tentu akan ada urutannya agar dampak ke masyarakat bisa seminimal mungkin. Terutama yang terkait dengan lalu lintas,” ungkap Anies di Balai Kota DKI Jakarta pada Senin (28/1/2019).

Anies belum merinci langkah konkret apa yang hendak dilakukan pemerintah provinsi dalam mengatasi pembangunan infrastruktur secara besar-besaran itu. Ia pun mengaku baru berencana akan membagi pembangunannya berdasarkan prioritas, sehingga pengerjaannya tidak langsung dilakukan secara bersamaan.

“Pembangunannya bisa dibangun 3 dekade, 4 dekade, atau secara bertahap. Tadi dipilihnya yang 1 dekade, dan untuk 1 dekade itu pun akan dipecah-pecah nanti [pengerjaannya] setiap tahunnya,” ujar Anies.

Guna mematangkan rencana tersebut, Anies diberi waktu oleh pemerintah pusat sekitar satu bulan ke depan. Sejak rapat terbatas bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 9 Januari 2019 lalu, pembahasan memang kembali dilanjutkan pada hari ini (28/1/2019). Namun proses pengkajiannya masih terus bergulir hingga rapat terbatas selanjutnya digelar.

Oleh karena perencanaannya yang belum sepenuhnya disetujui, Anies belum bisa memprediksi kapan rencana pembangunan tersebut bakal mulai berlangsung. Ia pun mengaku belum bisa memastikan besaran nilai dari proyek ini.

“Jadi sejumlah pekerjaan rumahnya masih perlu dimasukkan ke dalam proyeksi kebutuhan. Menteri Keuangan pun diberi tugas Pak Wakil Presiden untuk mengulas kebutuhan ini, bagaimana anggarannya dan seperti apa pendanaannya,” jelas Anies.

Anies menekankan bahwa rencana pembangunan ini merupakan proyek bersama yang harus dilakukan. Dengan pembangunan secara masif itu, Anies berharap ke depannya tidak ada lagi proyek-proyek berdasarkan fase.

Baca juga artikel terkait PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Alexander Haryanto