Menuju konten utama

Danantara Suntik Modal Rp23,6 Triliun ke Garuda Indonesia

Suntikan modal ini dilakukan melalui dua mekanisme, yakni setoran tunai sebesar Rp17,02 triliun dan konversi pinjaman pemegang saham senilai Rp6,6 triliun.

Danantara Suntik Modal Rp23,6 Triliun ke Garuda Indonesia
sebuah pesawat jet Boeing 737 Garuda Indonesia diparkir di apron di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Indonesia. AP / Dita Alangkara

tirto.id - PT Danantara Asset Management (Persero) atau DAM akan melakukan penambahan modal melalui skema Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) senilai Rp23,6 triliun pke PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).

Penyuntikan modal ini dilakukan melalui dua mekanisme, yakni setoran tunai sebesar Rp17,02 triliun dan konversi pinjaman pemegang saham senilai Rp6,6 triliun.

"Dana hasil pelaksanaan PMTHMETD seluruhnya akan digunakan Perseroan untuk mendukung keberlangsungan usaha dan memperbaiki posisi keuangan Perseroan," bunyi dokumen yang diterima Tirto, Kamis (13/11/2025).

Sementara itu, rincian penambahan modal meliputi 36,78 persen atau setara dengan Rp8,7 triliun, yang akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja dan operasional Perseroan, termasuk pembayaran biaya perawatan dan perbaikan pesawat.

Lebih jauh, sebesar 63,22 persen atau setara dengan Rp14,9 triliun dimaksudkan untuk peningkatan modal kepada Citilink, melalui konversi pinjaman pemegang saham menjadi modal serta setoran modal tunai.

"Penggunaan dana hasil PMTHMETD ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perbaikan posisi keuangan Perseroan, meningkatkan ekuitas, memperkuat struktur permodalan Perseroan dan entitas anak," pungkasnya.

Sebelumnya, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berencana melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement kepada Danantara Indonesia Management (DAM) dengan nilai mencapai 1,84 miliar dolar AS atau sekitar Rp 30,66 triliun (asumsi kurs Rp 16.559 per Dolar AS).

Dalam prospektus yang diterbitkan Senin malam (6/10/2025) dijelaskan, dana hasil pelaksanaan PMTHMETD yang meliputi setoran modal tunai dan konversi pinjaman pemegang saham seluruhnya akan digunakan Perseroan untuk mendukung keberlangsungan usaha dan memperbaiki posisi keuangan Perseroan.

Sebesar 29 persen akan digunakan untuk pembiayaan modal kerja dan operasional Perseroan, yang meliputi pembayaran biaya perawatan dan perbaikan pesawat.

Kemudian sebesar 37 persen akan digunakan untuk melakukan peningkatan modal pada Citilink dalam rangka pembiayaan modal kerja dan operasional Citilink, yang meliputi pembayaran biaya perawatan dan perbaikan pesawat.

Selanjutnya sebesar 22 persen digunakan untuk melakukan ekspansi armada Perseroan dan Citilink. Serta 12 persen digunakan untuk melakukan peningkatan modal pada Citilink, yang akan digunakan untuk melakukan pembayaran atas utang pembelian bahan bakar pesawat Citilink dari Pertamina periode 2019 hingga 2021.

"Penggunaan dana hasil PMHMETD ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perbaikan posisi keuangan Perseroan, meningkatkan ekuitas, memperkuat struktur permodalan, serta mendukung keberlanjutan usaha Perseroan dan entitas anak di masa yang akan dating," tulis perseroan dikutip dalam keterbukaan informasi, Selasa (7/10/2025).

Baca juga artikel terkait DANANTARA atau tulisan lainnya dari Natania Longdong

tirto.id - Insider
Reporter: Natania Longdong
Penulis: Natania Longdong
Editor: Dwi Aditya Putra