tirto.id - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, mengaku pernah ditegur oleh partainya. Hal ini akibat dirinya menghadirkan narasumber atau pembicara dari partai politik (parpol) lain dalam kegiatan Rembuk Nasional Pemuda Indonesia.
"Saya sampai pernah ditegur sama partai saya sendiri. Karena di dalam acara Rembuk Pemuda pembicaranya dari partai lain. Sampai ditegur," ujarnya dalam acara Rembuk Nasional Pemuda Indonesia ke-II, di Djakarta Teater, Jakarta, Minggu (8/9/2024).
Dewan Pembina Rembuk Pemuda itu lantas menjelaskan, kehadiran parpol lain dalam acara Rembuk Pemuda bertujuan agar anak-anak muda di Indonesia melek politik dan tertarik masuk parpol. Bukan justru karena ada maksud lainnya.
"Ini justru kita dihadirkan [parpol lain] karena kita tahu memahami bahwa banyak anak muda yang peduli tentang bangsa ini, tetapi tidak mau masuk ke dalam parpol, yang peduli tentang bangsa ini mau kontribusi tetapi tidak ada jaringannya," jelasnya.
Keponakan presiden terpilih, Prabowo Subianto, itu menambahkan justru dirinya khawatir jika saat mengundang parpol lain dan hadir dengan peran lain di partainya justru malah dicap aneh-aneh.
"Pasti ada yang langsung mengotak-ngotakan. 'Oh orangnya ini dekat dengan si ini'. 'Oh partainya kebijakannya ini itu," kata dia.
Sekedar informasi, Rembuk Pemuda merupakan sebuah gerakan kepemudaan, yang diinisiasi sebagai wadah bagi para pemuda untuk berembuk agar dapat bertukar pikiran dan gagasan untuk kemudian diwujudkan dalam aksi-aksi nyata. Tujuannya agar dapat memberi dampak positif bagi bangsa dan negara.
Dengan mengusung slogan “Berembuk, Beraksi, dan Berdampak”, Rembuk Pemuda direncanakan akan secara masif, mengkonsolidasikan para tokoh pemuda di seluruh Indonesia untuk bersama-sama menciptakan kontribusi nyata agar visi Indonesia Emas 2045 dapat terwujud.
Rembuk Pemuda dideklarasikan di Jakarta, 10 September 2023, oleh berbagai tokoh kepemudaan, mulai dari elemen ketua-ketua BEM kampus, aktivis kepemudaan, influencer, key opinion leader, founder gerakan, profesional muda, pengusaha muda, hingga pegiat sosial.
"Kita berharap dengan adanya rembuk pemuda semangat bisa berembuk, bisa bermusyawarah, menghormati pandangan berbeda," pungkasnya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Bayu Septianto