Menuju konten utama

Contoh Pelanggaran Demokrasi di Sekolah

Meskipun Indonesia merupakan negara demokrasi, kasus pelanggaran terhadap nilai tersebut masih banyak terjadi, baik di lingkungan masyarakat maupun sekolah.

Contoh Pelanggaran Demokrasi di Sekolah
Contoh pelanggaran demokrasi di sekolah: perundungan. foto/Istockphoto

tirto.id - Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi. Oleh karena itu, nilai-nilai demokrasi, seperti kebebasan berekspresi, kesetaraan, dan perlindungan hak-hak dasar, perlu diterapkan di setiap aspek kehidupan bermasyarakat.

Secara definitif, demokrasi adalah sistem pemerintahan yang memberikan kekuasaan tertinggi di tangan rakyat. Menurut Kencana Syafiie dalam Hibah Materi Pembelajaran Non Konvensional 2012 demokrasi diterapkan dengan beragam prinsip universal.

Di antara prinsip-prinsip tersebut ada kebebasan memilih, manajemen yang transparan, pengakuan hak minoritas, kebebasan pers, supremasi hukum, dan sebagainya.

Sejumlah prinsip tersebut secara umum mengakomodasi hak-hak dasar manusia sebagai makhluk hidup alias hak asasi manusia (HAM). Artinya, secara sadar maupun tidak sadar, pelanggaran demokrasi juga bisa dibilang sebagai pelanggaran HAM yang cenderung ringan.

Oleh karena itu, penting untuk bisa mengidentifikasi pelanggaran apa yang paling sering dilakukan kaum pelajar di lingkungan sekolah kalian maupun dilakukan oleh warga sekolah lainnya. Lantas, apa saja contoh pelanggaran demokrasi di sekolah?

Contoh Demokrasi di Sekolah

Demokrasi bisa diterapkan di berbagai lingkup masyarakat, termasuk sekolah. Namun, apa yang dimaksud dengan demokrasi di sekolah? Demokrasi di sekolah artinya menerapkan prinsip-prinsip dan nilai demokrasi di lingkungan sekolah.

Contoh demokrasi di sekolah dilihat dari berbagai tindakan dan kegiatan. Menurut Chotib, dkk., dalam Kewarganegaraan 2 Menuju Masyarakat Madani (2007), contoh demokrasi paling umum di sekolah adalah musyawarah dalam menyelesaikan masalah. Musyawarah bisa diterapkan di sekolah saat memilih ketua OSIS, menyusun kelompok piket, pembagian tim kerja kelompok.

Contoh demokrasi di sekolah juga bisa berupa pengamalan prinsip demokrasi lainnya, yaitu supremasi hukum. Di sekolah ada peraturan yang wajib ditaati oleh seluruh warga sekolah, yakni tata tertib.

Menjunjung tinggi tata tertib dan menindak tegas pelanggarnya bisa dikatakan sebagai bentuk demokrasi di sekolah. Berdasarkan gambaran tersebut, bisakah Anda menyebutkan apa saja contoh demokrasi di sekolah anda?

Berikut ini beberapa contoh demokrasi di lingkungan sekolah:

  1. Siswa berpartisipasi dalam pemilihan ketua OSIS.
  2. Siswa berpartisipasi dalam menyusun kelompok piket.
  3. Orang tua dan guru menghadiri rapat rutin untuk menentukan kebijakan sekolah.
  4. Siswa berhimpun dan berkumpul lewat kegiatan ekstrakurikuler.
  5. Siswa maupun guru melakukan musyawarah untuk menyelesaikan persoalan di sekolah.
  6. Seluruh warga sekolah menaati tata tertib agar kehidupan di lingkungan sekolah tetap tertib, nyaman, dan aman.
  7. Sekolah menyediakan fasilitas yang bermanfaat untuk memastikan kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik.
  8. Sekolah memberikan kebebasan bagi siswa untuk menjalankan ibadah sesuai agama masing-masing.
  9. Sekolah menindak tegas segala bentuk pelanggaran tata tertib tanpa membeda-bedakan status sosial.
  10. Sekolah merilis laporan pengeluaran sekolah secara transparan kepada siswa dan wali murid.

Contoh Pelanggaran Demokrasi di Sekolah

Contoh pelanggaran demokrasi di sekolah ada beragam, mulai dari yang ringan hingga berat. Berikut beberapa contoh pelanggaran demokrasi di sekolah:

1. Diskriminasi di lingkungan sekolah

Diskriminasi di lingkungan sekolah bisa terjadi kepada siapa saja. Ini termasuk diskriminasi antarsiswa, antarguru, guru terhadap siswa, siswa kepada guru, serta karyawan sekolah lainnya.

Menurut Barusman dalam Model Kepuasan Mahasiswa (2021), diskriminasi adalah perlakuan tidak seimbang terhadap golongan atau kelompok berdasarkan sesuatu yang bersifat kategorial. Penggolongan ini bisa berupa suku, ras, agama, etnis, jenis kelamin, status sosial, dan sebagainya.

Diskriminasi terhadap teman dan rekan kerja termasuk tindakan pelanggaran demokrasi sekaligus pelanggaran HAM di sekolah.

2. Perundungan dan perpeloncoan saat masa orientasi

Praktik perundungan dan perpeloncoan sering terjadi di sekolah-sekolah, termasuk pada masa orientasi. Padahal, tindakan semacam ini sama saja melanggar demokrasi.

Praktik perundungan dan perpeloncoan menempatkan golongan siswa tertentu di posisi yang membuatnya punya kewenangan untuk mengendalikan, mempermalukan, bahkan menyakiti siswa lain.

Tindakan sewenang-wenang semacam ini sangat bertentangan dengan prinsip demokrasi. Larangan perundungan dan perpeloncoan pada masa orientasi telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 55 Tahun 2014.

3. Tidak mau mendengarkan pendapat orang lain

Salah satu contoh pelanggaran demokrasi di sekolah-sekolah adalah tidak mau mendengarkan pendapat orang lain. Tindakan ini bisa dilakukan oleh siswa, guru, atau warga sekolah lainnya.

Kebebasan berpendapat termasuk sebagai hak dasar manusia atau HAM. Kebebasan berpendapat juga diatur secara tegas di Pasal 28E Undang-undang Dasar 1945.

Dengan kata lain, tidak mau menerima pendapat dari orang lain dan membuat keputusan secara sewenang-wenang bukan hanya melanggar demokrasi, tetapi juga HAM.

4. Sekolah membuat keputusan merugikan secara sepihak

Sekolah yang membuat keputusan merugikan secara sepihak tanpa persetujuan murid atau wali murid juga merupakan contoh pelanggaran demokrasi di sekolah.

Sekolah punya kewenangan untuk membuat suatu peraturan. Namun, jika peraturan tersebut dinilai dapat merugikan sebagian atau seluruh siswa, sekolah sama saja telah melakukan tindakan sewenang-wenang. Tindakan ini merupakan bentuk pelanggaran demokrasi.

5. Kekerasan pada siswa dan guru

Kasus kekerasan di sekolah termasuk salah satu contoh pelanggaran demokrasi. Kasus kekerasan ini meliputi kekerasan fisik, verbal, seksual, dan psikologis. Kekerasan di lingkungan sekolah bukan hanya melanggar demokrasi tetapi juga HAM.

Kasus kekerasan di sekolah bisa terjadi kepada siapapun, termasuk siswa dan guru. Contoh Kasus pelanggaran HAM di sekolah yang ramai tahun ini adalah kekerasan seksual yang dilakukan guru BK kepada siswa di Rokan Hulu, Riau.

Ada juga kasus perundungan (bullying) anak kelas 4 SD di Banyuwangi oleh teman-temannya yang menyebabkan korban bunuh diri. Di Gresik pun ada kasus serupa. Seorang siswa SMK melakukan kekerasan kepada guru.

6. Tawuran antar siswa

Tawuran antarsiswa juga merupakan bentuk pelanggaran demokrasi di sekolah.

Prinsip utama dalam demokrasi adalah menyelesaikan permasalahan menggunakan jalan yang damai dan berlandaskan hukum. Alih-alih melakukan tawuran, siswa sekolah sebaiknya menempuh jalur penyelesaian masalah melalui musyawarah dan diskusi.

Jika tidak mampu menyelesaikan masalah lewat musyawarah, siswa bisa melaporkan masalah kepada guru, penegak hukum, atau pihak berwenang lainnya.

7. Pemaksaan dan larangan atribut agama di sekolah

Contoh pelanggaran demokrasi di sekolah yang pernah terjadi adalah pemaksaan dan larangan atribut agama. Tindakan pemaksaan dan larangan ini bertentangan dengan prinsip demokrasi, bahwa menganut agama masing-masing merupakan hak setiap individu.

Contohnya, sekolah negeri memaksa murid menggunakan atribut agama tertentu di sekolah padahal bertentangan dengan kepercayaan murid. Ada juga sekolah negeri yang melarang murid menggunakan atribut keagamaan tertentu karena alasan yang tidak relevan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menegaskan bahwa penggunaan atribut agama di sekolah-sekolah negeri tidak boleh dipaksakan maupun dilarang.

8. Tindakan suap-menyuap di sekolah

Contoh pelanggaran demokrasi lainnya adalah tindakan suap-menyuap di sekolah. Dikutip dari Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, suap menyuap merupakan tindakan korupsi berupa pemberian uang, barang, atau janji, untuk memengaruhi pengambilan keputusan pihak yang menerima suap.

Tindakan suap-menyuap di sekolah contohnya pemberian uang sogokan dari wali murid agar anaknya bisa masuk ke sekolah tertentu. Praktik semacam ini sering ditemukan di beberapa sekolah.

9. Praktik pungli kepada murid atau wali murid

Masih menurut Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, praktik pungutan liar atau pungli juga termasuk tindakan korupsi yang melanggar demokrasi.

Contoh praktik pungli yang pernah terjadi di sekolah adalah pungli kepada murid atau wali murid berkedok sumbangan sekolah.

10. Perusakan fasilitas-fasilitas sekolah

Perusakan fasilitas-fasilitas sekolah juga merupakan contoh pelanggaran demokrasi. Fasilitas sekolah seharusnya bisa digunakan bersama-sama oleh seluruh warga sekolah.

Namun, jika fasilitas sekolah rusak maka fungsi fasilitas tersebut tidak bisa dimanfaatkan oleh siapapun. Hal ini tentu bentuk pelanggaran terhadap hak-hak warga sekolah lainnya yang memerlukan fasilitas tersebut.

Baca juga artikel terkait DEMOKRASI atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Fadli Nasrudin