Menuju konten utama
Ekonomi Akuntansi

Contoh Laporan Laba Rugi pada Perusahaan Dagang

Berikut ini penjelasan laporan laba rugi pada perusahaan dagang, unsur laporan laba rugi dan contohnya.

Contoh Laporan Laba Rugi pada Perusahaan Dagang
Ilustrasi Buku Kas Keuangan. foto/istockphoto

tirto.id - Laporan keuangan perusahaan dagang ada bermacam-macam, salah satunya laporan laba rugi. Laporan laba rugi perusahaan dagang berguna dalam memberi informasi performa keuangan perusahaan.

Sesuai sebutannya, laporan laba rugi menggambarkan apakah perusahaan menghasilkan laba atau mengalami kerugian selama satu periode.

Laporan laba rugi juga dikenal dengan sebutan laporan pendapatan beban. Hal ini karena laporan laba rugi berisi informasi terkait pendapatan perusahaan sekaligus beban perusahaan di akhir periode akuntansi.

Lalu, bagaimana cara membuat laporan laba rugi perusahaan dagang? Melalui artikel ini, akan dijelaskan pengertian, unsur, sekaligus contoh laporan laba rugi.

Pengertian Laba Rugi

Menurut Kartomo dan La Sudarman dalam Buku Ajar Dasar-Dasar Akuntansi (2019) laporan laba rugi adalah laporan yang menggambarkan sumber penghasilan yang diperoleh perusahaan dan jenis beban yang harus ditanggung perusahaan.

Laporan laba rugi biasanya disusun perusahaan saat akhir periode akuntansi. Laporan laba rugi adalah alat penting bagi pemangku kepentingan untuk memahami kinerja keuangan suatu perusahaan.

Faktanya, menurut Mohamad Samsul dalam Pasar Modal & Manajemen Portofolio (2015) laporan keuangan bisa menggambarkan kondisi perusahaan, mulai dari rasio keuangan, kinerja manajemen, hingga keberlangsungan bisnis.

Melalui pembuatan laporan laba rugi perusahaan dagang, para pemangku kepentingan bisa mengevaluasi kesehatan keuangan perusaan serta membuat keputusan secara tepat dan transparan.

Unsur Laporan Laba Rugi

Ada beberapa unsur dalam laporan laba rugi yang mencerminkan aliran pendapatan dan beban perusahaan. Masih menurut Samsul, berikut beberapa unsur yang terdapat dalam laporan laba rugi:

1. Pendapatan usaha (revenue)

Pendapatan adalah menunjukkan jumlah yang diterima perusahaan selama menjalankan bisnisnya. Pada perusahaan dagang, pendapatan usaha diperoleh lewat penjualan barang.

2. Beban perusahaan (expense)

Beban perusahaan adalah jumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan operasionalnya. Beban terdiri dari beberapa jenis, yaitu beban pokok penjualan, beban operasional, dan beban pajak.

Beban pokok penjualan contohnya biaya membeli bahan baku, tenaga kerja, dan penyediaan jasa. Beban operasional adalah biaya iklan, gaji karyawan non-produksi, hingga biaya operasional kantor (listrik dan air).

Lalu, beban pajak contohnya pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, pajak bumi dan bangunan, dan sebagainya.

3. Laba (profit)

Laba adalah keuntungan yang diterima perusahaan setelah dikurangi beban. Laba terdiri dari laba bersih dan laba kotor.

Laba bersih diperoleh lewat mengurangi laba sebelum pajak dengan beban pajak. Sedangkan laba kotor diperoleh lewat mengurangi pendapatan usaha dengan beban pokok penjualan.

4. Rugi (loss)

Rugi adalah bentuk penurunan ekuitas (modal) karena berbagai transaksi yang dilakukan perusahaan. Ini bisa bentuk beban distribusi hingga beban operasional yang tidak sebanding dengan pendapatan.

Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang

Cara membuat laporan laba rugi bisa dengan memanfaatkan informasi-informasi di catatan keuangan, seperti jurnal dan buku besar.

Berikut contoh laporan laba rugi perusahaan dagang seperti yang digambarkan oleh Indrastuti Ristiyani, dkk. dalam Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga (2023):

PD Anugerah

Laporan Laba Rugi

Periode 31 Juli 2023

PENJUALAN
PenjualanRp36.700.000
Retur penjualanRp200.000
Potongan penjualanRp612.000
Rp812.000
Penjualan bersihRp35.888.000
Harga pokok penjualan
Persediaan barang dagang ( awal )Rp78.400.000
PembelianRp18.100.000
Beban angkut pembelianRp3.100.000
Rp21.200.000
Retur pembelianRp400.000
Potongan pembelianRp320.000
Rp720.000
Rp20.480.000
Rp98.880.000
Persediaan barang dagang akhirRp83.500.000
Rp15.380.000
Rp20.508.000
BEBAN USAHA
Beban gajiRp9.200.000
Beban listrik dan teleponRp640.000
Beban sewaRp1.500.000
Beban perlengkapanRp7.600.000
Beban penyusutanRp500.000
Jumlah beban usahaRp19.440.000
Laba dari usahaRp1.068.000
PENDAPATAN DAN BEBAN DI LUAR USAHA
Pendapatan bungaRp550.000
Beban BungaRp400.000
Rp150.000
Rp1.218.000

Baca juga artikel terkait AKUNTANSI atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Dhita Koesno