Menuju konten utama

Tujuan Rekonsiliasi Bank Dilakukan Perusahaan dan Penyebabnya

Apa tujuan dan manfaat rekonsiliasi bank bagi perusahaan? Berikut ini penjelasannya.

Tujuan Rekonsiliasi Bank Dilakukan Perusahaan dan Penyebabnya
Ilustrasi Akuntansi. foto/Istockphoto

tirto.id - Tujuan rekonsiliasi bank pada dasarnya adalah untuk menjaga integritas sekaligus akurasi catatan keuangan perusahaan. Namun, terdapat beberapa detail penjabaran atas tujuan umum tersebut.

Secara umum, pengertian rekonsiliasi bank adalah proses penyesuaian catatan keuangan internal milik perusahaan dengan laporan keuangan yang diterima dari bank.

Menurut Indrastuti Ristiyani, dkk. dalam Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga (2023), rekonsiliasi bank merupakan analisis mendetail terhadap perbedaan antara saldo simpanan perusahaan di bank menurut rekening koran dan laporan internal perusahaan.

Detail analisis itu turut memuat sebab terjadinya perbedaan. Perbedaan data itu biasanya diketahui saat proses penyusunan laporan keuangan.

Penyebab Rekonsiliasi Bank Harus Dilakukan

Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya rekonsiliasi bank. Mengutip dari buku 200 Soal-Jawab Akuntansi Dasar (2009), sejumlah penyebab rekonsiliasi bank harus dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Setoran yang masuk di catatan perusahaan sebagai penambah saldo kas belum tercantum dalam catatan rekening koran dari bank.
  2. Perusahaan sudah mengurangi besaran saldo kas setelah melakukan pembayaran utang ke kreditur atau pemasok, tetapi cek tersebut belum dicairkan oleh penerima di bank.
  3. Perusahaan menerima cek kosong atau cek "tidak cukup dana," tapi sudah telanjur memasukkannya di catatan keuangan.
  4. Penagihan piutang wesel dan bunganya lewat bank belum dicatat dalam pembukuan perusahaan.
  5. Perusahaan belum mencatat ada saldo mengendap atau jasa giro di pembukuan.
  6. Biaya-biaya jasa lainnya seperti biaya kliring, biaya penagihan piutang, biaya cetak buku, dan sebagainya belum dicatat dalam pembukuan perusahaan.

Tujuan Rekonsiliasi Bank

Tujuan rekonsiliasi bank adalah untuk memastikan bahwa catatan keuangan perusahaan dan laporan dari bank sudah sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

Singkatnya, tujuan utama rekonsiliasi bank adalah untuk membuktikan bahwa seluruh pencatatan transaksi kas sudah dilakukan dengan benar.

Catatan keuangan tentunya harus akurat dan transparan. Hal ini agar catatan keuangan bisa digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengambil keputusan secara tepat.

Apabila terjadi selisih atau ketidaksesuaian antara catatan keuangan dengan kondisi yang sebenarnya, masalah serius bisa terjadi dan bahkan memengaruhi keberlanjutan bisnis.

Dalam penjelasan terperinci, masih mengutip buku buku 200 Soal-Jawab Akuntansi Dasar (2009), sejumlah tujuan rekonsiliasi bank adalah:

  • Memastikan catatan keuangan dan saldo bank sesuai dengan kondisi sebenarnya.
  • Mendeteksi masalah administrasi dalam penyusunan laporan keuangan.
  • Mengatasi kesalahan administrasi yang mungkin terjadi dalam proses pencatatan keuangan.
  • Mendeteksi potensi kecurangan dan aktivitas mencurigakan yang mungkin terjadi di perusahaan.
  • Menjaga integritas dan akurasi catatan keuangan perusahaan.
  • Memberikan informasi yang lebih jelas pada pemakai informasi akuntansi terkait kondisi keuangan perusahaan sebenarnya.

Contoh Soal Rekonsiliasi Bank dan Jawabannya

Rekonsiliasi Bank biasanya masuk dalam materi pendidikan akuntansi. Untuk menambah pemahaman terhadap topik ini, pembelajar akuntansi perlu berlatih dengan contoh soal.

Berikut salah satu contoh soal tentang rekonsiliasi bank yang diterapkan di perusahaan beserta jawabannya.

1. Contoh Soal Rekonsiliasi Bank:

PT Makmur Sejahtera menemukan saldo catatan di buku besar kas pada 31 Desember 2022 sebesar Rp65.200.000. Sementara itu, berdasarkan catatan rekening koran yang diterima dari bank ABC, saldo perusahaan itu masih sebesar Rp78.400.000.

Manajer keuangan PT Makmur Sejahtera lantas melakukan pemeriksaan. Ia menemukan beberapa data penyesuaian yang menyebabkan perbedaan antara catatan buku besar dengan data saldo perusahaannya di bank, yaitu:

  • Bank telah menagih piutang wesel perusahaan sebesar Rp1.000.000 dan bank membebani biaya penagihan Rp600.000.
  • Pada tanggal 30 PT Makmur Sejahtera mengirim uang ke bank sebesar Rp6.000.000 dan belum tercatat dalam rekening koran.
  • PT Makmur Sejahtera telah menerima pelunasan piutang Rp2.000.000, namun belum disetor ke bank.
  • Perusahaan menerima cek dari debitur sebagai pelunasan utangnya senilai Rp8.000.000. Cek tersebut sudah disetor ke bank tetapi ditolak karena tidak ada dananya (cek kosong).
  • Terdapat cek yang belum diuangkan senilai Rp12.000.000.
  • Perusahaan mengeluarkan cek untuk pengisian kas kecil senilai Rp2.000.000, tetapi oleh bagian akuntansi dicatat dalam jurnal penerimaan kas.
  • Bank memberi jasa giro Rp1.200.000 dan membebankan biaya administrasi Rp400.000.
  • Cek atas nama PT Jaya Abadi senilai Rp3.000.000 ternyata dicatat oleh bank sebagai pengurang saldo PT Makmur Sejahtera dalam rekening korannya.
  • PT Makmur Sejahtera mengeluarkan cek Rp4.000.000, namun dicatat oleh bank dalam rekening PT Mulya Sejati sehingga tidak muncul dalam rekening PT Makmur Sejahtera.

Berdasarkan data-data penyesuaian di atas, buat tabel rekonsiliasi bank yang seharusnya diterapkan oleh PT Makmur Sejahtera!

2. Jawaban Soal Rekonsiliasi Bank:

PT Makmur Sejahtera

Rekonsiliasi Bank

Per 31 Desember 2022

*Geser layar ke kanan dan kiri untuk melihat isi keseluruhan tabel di bawah ini.

Saldo menurut rekening koran per 31 Desember 2022 Rp78.400.000
Ditambah:
Setoran dalam perjalanan Rp6.000.000
Kas yang belum distor Rp2.000.000 Rp8.000.000
Rp86.400.000
Dikurangi:
Cek yang masih beredar Rp12.000.000
Kesalahan pencatatan Rp3.000.000
Kesalahan pencatatan Rp4.000.000 (Rp19.000.000)
Saldo yang benar Rp67.400.000
Saldo menurut catatan perusahaan per 31 Desember 2022 Rp65.200.000
Ditambah:
Penerimaan piutang Rp13.000.000
Pendapatan bunga Rp1.000.000
Jasa giro Rp1.200.000 Rp15.200.000
Rp80.400.000
Dikurangi:
Penagihan bank Rp600.000
Cek kosong Rp8.000.000
Kesalahan pencatatan Rp4.000.000
Biaya adminitrasi bank Rp400.000 (Rp13.000.000)
Saldo yang benar Rp67.400.000

Baca juga artikel terkait AKUNTANSI atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Addi M Idhom