tirto.id -
Direktur Keuangan CLEO, Lukas Setio Wongso, menyampaikan bahwa dividen tunai akan dibagikan sebesar Rp5 per saham kepada sekitar 12 miliar lembar saham yang beredar. Jumlah dividen ini sama dengan yang dibagikan pada tahun buku sebelumnya.
“Jadi kalau dihitung deviden pay out ratio-nya dengan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp465,15 milar maka ekuivalen 12,9 persen,” ujarnya dalam paparan publik usai RUPSLB.
Sebagai informasi, pada 2024, CLEO berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 43,57 persen secara tahunan menjadi Rp465,15 miliar dari sebelumnya Rp323,99 miliar. Kinerja ini ditopang oleh kenaikan penjualan bersih sebesar 29,0 persen yoy, dari Rp2,09 triliun pada 2023 menjadi Rp2,69 triliun.
Setelah laba tersebut dipotong dividen, Rp1 miliar di antaranya juga dialokasikan untuk cadangan umum. Sementara sisa laba bersih sebesar Rp404,15 miliar dibukukan sebagai saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya.
Selain itu, perusahaan juga mengumumkan rencana pembagian saham bonus dengan rasio 1:1, yang berarti setiap pemegang saham akan menerima satu saham baru untuk setiap saham yang dimiliki.
CLEO akan menerbitkan 12 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp20 per lembar, sehingga total modal ditempatkan dan disetor penuh akan naik dari Rp240 miliar menjadi Rp480 miliar.
Alasan Perseroan melakukan pembagian Saham ini adalah untuk memperkuat struktur permodalan dan memberikan benefit kepada pemegang saham perseroan.
Selain itu, dengan dilaksanakannya pembagian saham bonus kepada seluruh pemegang saham secara proporsional, maka likuiditas saham Perseroan akan meningkat yang diharapkan akan memberikan dampak positif atas kinerja perdagangan saham perseroan di Bursa Efek Indonesia.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Adityaputra Dewantara
Masuk tirto.id






































