tirto.id - Produksi massal merupakan salah satu sistem produksi yang biasa diterapkan dalam industri manufaktur.
Sesuai namanya, produksi massal dilakukan dengan memproduksi produk dalam jumlah besar dengan mengikuti proses yang seragam.
Produksi massal bisa dikenali lewat ciri-ciri, kelebihan, dan sifat produknya. Selain dari jumlah produksinya yang banyak, karakteristik produksi massal juga bisa dikenali lewat sistem produksi dan variasi produk.
Produk-produk yang diproduksi secara masal biasanya memiliki kualitas konsisten dan harga yang lebih terjangkau. Hal inilah yang menyebabkan produk hasil produksi massal begitu populer di pasar global saat ini.
Ciri-ciri Produksi Massal
Dikutip dari Britannica, salah satu ciri-ciri atau karakteristik produksi massal adalah reproduksibilitas yang tinggi.
Artinya, perusahaan yang mengadopsi sistem produksi massal mampu menciptakan produk dalam jumlah besar dengan kualitas yang sama satu sama lain.
Hal ini berkat kepemiliki mesin-mesin yang dirancang khusus untuk bisa melakukan produksi secara terus menerus. Tidak hanya itu, kepemilikan mesin-mesin khusus ini juga membantu perusahaan menggunakan bahan baku secara efisien dan lebih sedikit tenaga kerja.
Mesin-mesin yang digunakan dalam perusahaan produksi massal biasanya membutuhkan jumlah bahan baku dengan kalkulasi yang presisi. Oleh karena itu, sangat jarang bahan baku tersisa atau tak terpakai karena kelebihan.
Tidak hanya itu, sistem otomatisasi yang diterapkan oleh perusahaan produksi massal juga dapat memangkas kebutuhan tenaga kerja.
Mengingat produksi dilakukan secara massal dan bersama-sama dalam satu waktu, maka produk yang dihasilkan cenderung tidak bervariasi.
Perusahaan yang ingin membuat variasi harus bisa menerapkannya manajemen produksi dan menambah jumlah unit mesin produksi.
Berdasarkan penjabaran tersebut, setidaknya ada beberapa ciri produksi massal yang diterapkan di industri manufaktur, yaitu:
- Jumlah barang yang diproduksi banyak
- Alur produksi berurutan
- Sisa bahan baku lebih sedikit
- Bertujuan menguasai pasar
- Hampir tidak ada variasi produk
- Jumlah tenaga kerja relatif lebih sedikit
- Mesin produksi didesain khusus
- Produksi dilakukan terus menerus.
Kelebihan Produksi Massal dan Kekurangannya
Tentu setiap sistem produksi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Berikut ini beberapa kelebihan produksi massal seperti yang dikutip dari Investopedia:
1. Meningkatkan produktivitas perusahaan
Salah satu kelebihan utama dari produksi massal adalah peningkatan produktivitas. Hal ini berkat penggunaan peralatan otomatis dan prosedur yang terstandarisasi.
Produktivitas perusahaan yang besar memungkinkan perusahaan memenuhi permintaan pasar yang tinggi. Hal ini juga mendukung perusahaan dalam meningkatkan pangsa pasar mereka.
2. Mengurangi biaya produksi
Produksi massal dinilai dapat mengurangi biaya produksi secara signifikan. Proses yang seragam memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan prinsip ekonomi skala.
Prinsip tersebut mengatur bahwa semakin banyak produk yang diproduksi, semakin rendah biaya per unit. Selain itu, penggunaan mesin otomatis mengurangi keterlibatan pekerja manusia.
Hal ini memungkinkan perusahaan menghemat biaya gaji untuk karyawan.
3. Mempersingkat waktu produksi
Produksi massal biasanya menggunakan peralatan manufaktur berkapasitas besar. Berkat hal itu, mesin dapat memproduksi ribuan bahkan jutaan produk hanya dalam beberapa jam.
Ini tentu dapat memangkas waktu produksi secara signifikan sehingga proses produksi berlangsung lebih efisien.
Selain kelebihan, produksi massal juga memiliki kekurangan. Berikut beberapa kekurangan produksi massal:
1. Membutuhkan banyak modal
Modal yang dibutuhkan untuk membangun produksi massal tentunya tidak sedikit. Perusahaan juga harus menginvestasikan uang dan waktu yang luar biasa besar untuk membangunnya.
Oleh karena itu, produksi massal biasanya hanya bisa dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki akses pada sumber daya yang diperlukan.
2. Merugikan jika terjadi kesalahan produksi
Produksi massal dapat merugikan jika terjadi kesalahan atau revisi dalam proses produksi. Sebagai contoh dalam produksi produk farmasi, ternyata ada kandungan yang dilaran oleh otoritas setempat.
Padahal perusahaan sudah terlanjur memasukkan bahan tersebut ke dalam obat-obatan yang mereka produksi secara massal. Akibatnya, mau tak mau perusahaan wajib menghentikan produksi obatnya dan menarik seluruh barang yang sudah diproduksi dari peredaran.
Situasi semacam ini tentunya sangat merugikan mengingat jumlah produk yang ditarik sangatlah banyak.
3. Meningkatkan risiko turnover karyawan
Perusahaan produksi massal tetap membutuhkan kerja karyawan meskipun jumlahnya relatif lebih sedikit. Namun, dari segi karyawan kegiatan kerja di produksi massal dapat menyebabkan kejenuhan.
Hal ini bisa disebabkan oleh pekerjaan yang berulang-ulang dan bayaran yang relatif lebih rendah. Kondisi semacam ini mengakibatkan menurunnya semangat kerja karyawan dan meningkatnya turnover atau pergantian karyawan.
Sifat Produk dari Proses Produksi Massal
Produk yang dihasilkan dari proses produksi massal tentunya berbeda dari produk yang dihasilkan lewat produksi manual atau rumahan.
Menurut Arif Suharson dalam Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kriya Kreatif Keramik (2021) berikut beberapa sifat produk dari proses produksi massal:
1. Kualitas konsisten
Produk hasil produksi massal memiliki kualitas yang konsisten dan sama antara satu sama lain. Hal ini karena produk dibuat dengan sistem dan standar yang sama.
2. Harga relatif lebih murah
Mengingat biaya produksi massal lebih rendah, maka harga produk yang dihasilkan juga lebih murah. Hal ini membuat produk hasil produksi massal disukai di pasaran.
3. Ketersediaan banyak
Produk hasil produksi massal juga memiliki ketersediaan yang banyak dan bisa didistribusikan pada pasar yang luas.
4. Desain sama sesuai standar
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, produk hasil produksi massal memiliki desain yang sama satu sama lain. Kesamaan desain dan minimnya varian terjadi karena produk berasal dari mesin dan bahan baku yang sama.
5. Tingkat penggunaan tinggi
Produk-produk dalam produksi massal sering digunakan secara luas oleh masyarakat.
Contohnya termasuk mobil, telepon genggam, dan komputer. Hal ini berarti bahwa banyak orang di seluruh dunia memiliki akses ke produk-produk ini.
Editor: Dhita Koesno