Menuju konten utama
Perkembangan Bisnis Online

Berebut Pangsa Pasar E-commerce Asia Tenggara, Siapa Paling Kuat?

Terdapat 40 juta pengguna internet baru di Asia Tenggara pada 2021 dan 80 persennya telah memiliki pengalaman berbelanja online.

Berebut Pangsa Pasar E-commerce Asia Tenggara, Siapa Paling Kuat?
Ilustrasi E-commerce. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Perkantoran hingga pusat perbelanjaan mulai ramai kembali seiring dengan kasus COVID-19 yang terus melandai. Namun, ada kebiasaan baru yang tetap bertahan sejak masa pandemi hingga saat ini, yakni berbelanja secara daring melalui platform digital.

Content Marketing Associate Executive iPrice Indonesia, Rifda Aufa Putri Nurazlya mengatakan, menurut laporan e-Conomy Asia Tenggara yang dirilis oleh Google, terdapat 40 juta pengguna internet baru di Asia Tenggara pada 2021 dan 80 persennya telah memiliki pengalaman berbelanja online. Jumlah konsumen digital yang cukup besar ini diperkirakan masih akan berlanjut hingga beberapa tahun mendatang.

“Pada kuartal pertama 2022 untuk mengetahui perkembangan e-commerce berdasarkan rataan total kunjungan website. Selain itu, kami juga menganalisis engagement sosial mereka berdasarkan data sentimen sosial yang didapatkan dari Buzzsumo, Shopee, Lazada, dan Tokopedia memimpin pasar e-Commerce Asia Tenggara,” kata Rifda dalam keterangan tertulis, Senin (30/5/2022).

Rifda menjelaskan, perusahaan e-commerce asal Singapura, Shopee masih menonjol di pasar e-commerce Asia Tenggara pada kuartal I 2022. Shopee menjadi situs e-commerce yang paling banyak dikunjungi di 5 dari 6 negara Asia Tenggara yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Total kunjungannya mencapai 421 juta pengunjung di awal 2022 ini.

“Dalam satu tahun terakhir, Shopee telah menempatkan fokus yang signifikan untuk lebih terlibat dalam gaya hidup konsumennya. Itulah alasan mengapa Shopee memperluas lini bisnisnya dan menyediakan layanan pesan antar makanan (Shopee Food) di Indonesia, Malaysia dan Thailand,” kata dia.

Pesaing terdekatnya di kawasan ini adalah Lazada dengan total kunjungan mencapai 137 juta pengunjung. Perusahaan e-commerce yang didukung Alibaba ini berhasil menduduki peringkat kedua di Singapura, Thailand, dan Filipina, keempat di Vietnam, dan ketiga di Indonesia juga Malaysia.

Berbeda dengan Shopee, Lazada justru memperluas lini bisnisnya ke sektor logistik untuk menyelesaikan salah satu tantangan terbesar e-commerce di Asia Tenggara. Setelah membangun infrastruktur logistiknya sendiri, Lazada juga bekerja sama dengan Grab untuk membantu para penjual di Singapura dengan layanan same day delivery.

“Di Indonesia, e-commerce dengan jumlah pengunjung website tertinggi masih diduduki oleh Tokopedia yaitu mencapai 157 juta pengunjung pada kuartal 1 2022. E-commerce asal Indonesia ini berhasil menjadi satu-satunya e-commerce lokal yang memiliki pengunjung website lokal terbanyak di Asia Tenggara menyaingi Shopee dan Lazada,” terang dia.

Dari keenam negara yang telah dianalisis oleh tim iPrice, setidaknya terdapat 1 hingga 3 pemain lokal pada 5 peringkat teratas e-commerce yang paling banyak dikunjungi di masing-masing negara. Hasil riset iPrice menunjukkan Singapura menjadi negara dengan pangsa e-commerce lokal terbanyak yaitu mencapai 98 persen dari keseluruhan e-commerce yang terdapat di area tersebut.

“Tidak mengherankan mengingat negara ini memiliki dua perusahaan unicorn, Shopee dan Lazada, yang saat ini memimpin pangsa pasar e-commerce di Asia Tenggara,” kata dia.

Posisi kedua diduduki oleh Vietnam dengan pangsa e-commerce lokal mencapai 60 persen. Tidak berbeda jauh dengan Vietnam, Indonesia berada di posisi ketiga dengan pangsa e-commerce lokal sebesar 54 persen dan diikuti oleh Malaysia yaitu 25 persen, Thailand 15 persen dan Filipina 1 persen.

Meskipun pangsa e-commerce internasional lebih dominan di Malaysia, Thailand, dan Filipina, nyatanya jumlah e-commerce lokal di ketiga negara tersebut justru lebih banyak dari jumlah e-commerce internasionalnya. Namun, skala e-commerce lokal yang lebih kecil menyebabkan pangsa internasional lebih diminati.

“Kemudian media sosial kini memainkan peran yang sangat penting dalam berjalannya aktivitas publikasi dan periklanan yang dilakukan oleh e-commerce di Indonesia. Menyadari hal ini, iPrice Group juga menganalisis reaksi dan engagement yang terjadi antara pengguna Facebook dan Twitter terhadap 4 situs e-commerce yang paling banyak dikunjungi di Indonesia,” jelas dia.

Data menunjukkan Tokopedia berhasil menjadi e-commerce dengan engagement Facebook dan Twitter tertinggi yaitu sebesar 145 ribu engagements. Diikuti Bukalapak sebesar 117 ribu, Shopee 96 ribu, dan Lazada 12 ribu.

Menariknya, meskipun memiliki jumlah pengunjung yang lebih rendah, tapi Bukalapak berhasil memiliki keterlibatan sosial yang lebih tinggi dari Shopee dan Lazada. Nampaknya, masyarakat Indonesia memiliki antusiasme yang lebih tinggi terhadap topik-topik perkembangan e-commerce lokal seperti Tokopedia dan Bukalapak dibandingkan dengan perkembangan e-commerce internasional.

“Studi ini dilakukan oleh iPrice untuk membantu memberikan insight menarik tentang perkembangan e-commerce di Asia Tenggara. Misi kami adalah membawa tingkat transparansi, kenyamanan, dan kepercayaan yang lebih besar ke pasar e-commerce Asia Tenggara. Hal ini kami lakukan untuk membantu orang menghemat waktu dan uang ketika mereka berbelanja online,” tandas dia.

Baca juga artikel terkait E-COMMERCE atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz