Menuju konten utama

Ciri-Ciri Jurnal Internasional Bereputasi yang Wajib Diketahui

Memilih jurnal internasional untuk sumber referensi tidak bisa sembarangan. Simak ulasan tentang ciri jurnal internasional bereputasi yang perlu diketahui.

Ciri-Ciri Jurnal Internasional Bereputasi yang Wajib Diketahui
Ilustrasi koleksi pustaka di perpustakaan. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Jurnal internasional menjadi sumber referensi penting untuk penulisan karya ilmiah. Akan tetapi, memilih referensi dari jurnal internasional tidak dapat sembarangan. Penulis karya ilmiah perlu memahami ciri-ciri jurnal internasional yang memiliki reputasi dan otoritatif.

Kredibilitas referensi merupakan unsur yang menunjang kualitas karya ilmiah. Jika tidak berhati-hati, peneliti bisa saja menggunakan referensi dari 'jurnal predator' yang justru mengurangi keabsahan data dalam karya ilmiahnya.

Jurnal predator adalah jurnal yang tidak memenuhi standar kualitas penerbitan, sehingga karya ilmiah yang mengacu pada sumber tersebut bisa diragukan kredibilitasnya.

Mengutip dari modul Kebijakan Ristekdikti Jurnal Nasional & Internasional (2017), berikut sejumlah ciri jurnal internasional yang kredibilitasnya meragukan:

  • Editor tidak jelas anggota dan kualitas kepakarannya.
  • Tidak terindeks dan tidak dapat diindeks.
  • Artikel PDF tidak bisa diperiksa plagiasinya.
  • Penulis hanya berasal dari satu negara.
  • Jurnal berasal dari negara X, namun institusi tidak di negara X.
  • Faktor dampak atau pengaruh dari suatu jurnal akademik tidak dapat dilacak.
  • Alamat penerbit tidak jelas.
  • Cakupan pembahasan artikel terlalu luas dan tidak fokus.
  • Banyak link mati dari website pengelola jurnal.
  • Terdapat banyak typo dalam tulisan artikelnya.
  • Memakai alamat email gratis, bukan email institusi yang lebih terpercaya.
  • Nomor International Serial Data System (ISSN) atau Digital Object Identifier (DOI) tidak valid.
Tentu muncul pertanyaan, bagaimana ciri ciri jurnal internasional yang memiliki reputasi ilmiah terpercaya dan layak menjadi sumber? Simak terus penjelasan selanjutnya!

Ciri-Ciri Jurnal Internasional yang Perlu Diketahui

Guna mendapatkan jurnal internasional bereputasi untuk referensi penulisan karya ilmiah, ada sejumlah ciri yang dapat diamati. Berikut ini ciri jurnal internasional yang perlu untuk diketahui:

1. Memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan

Ciri-ciri jurnal internasional bereputasi yang pertama adalah memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan. Sebuah karya ilmiah dinilai memenuhi kaidah ilmiah ketika memiliki logika kepenulisan, objektif sesuai fakta sebenarnya, sistematis dalam penyajian, isinya merujuk pada data dan informasi yang teruji, serta mengutamakan proses dan perencanaan dalam penelitian. Isinya juga bisa akumulasi dari hasil kajian berbagai sumber terpercaya.

Di sisi lain, etika kejujuran berarti sebuah karya ilmiah disusun dengan kejujuran, bebas plagiarisme, menghormati hak cipta, menerangkan ide dan gagasan pokok dengan baik dan sesuai data di lapangan sehingga informasinya valid serta dapat dipercaya.

2. Memakai bahasa resmi PBB

Jurnal internasional yang terpercaya ditulis menggunakan bahasa resmi PBB. Saat ini, ada enam bahasa resmi PBB, yakni Arab, Mandarin, Inggris, Prancis, Rusia, dan Spanyol.

3. Mempunyai ISSN

Mempunyai ISSN menjadi salah satu ciri jurnal internasional bereputasi. ISSN merupakan Nomor Serial Standar Internasional yang berfungsi mengidentifikasi suatu publikasi cetak dan elektronik seperti jurnal, majalah, surat kabar, hingga basis data. Di banyak negara, termasuk Indonesia, ISSN wajib untuk publikasi karya ilmiah supaya diakui Ditjen Dikti.

4. Tersedia terbitan versi online

Tersedia dalam versi online juga termasuk kriteria jurnal internasional bereputasi. Dengan adanya versi online, suatu jurnal internasional dapat diakses oleh kalangan lebih luas.

5. Editorial Board minimal dari 4 negara

Editorial Board atau Dewan Redaksi merupakan orang-orang yang bekerja sebagai editor, penyunting, dan kurator naskah di sebuah penerbitan jurnal. Jurnal internasional minimal memenuhi Editorial Board dari 4 negara sekaligus pakar di bidangnya masing-masing.

6. Editorial Board dapat ditelusuri

Jurnal internasional harus mempunyai Editorial Board yang dapat ditelusuri secara online. Dengan begitu, publik akan lebih mudah memerika kredibilitas akademik setiap anggota Editorial Board sebuah jurnal internasional.

7. Minimal dua penulis beda negara

Sebuah jurnal dikatakan masuk kategori internasional ketika ditulis minimal 2 akademikus dari negara berbeda. Sebuah jurnal meskipun ditulis oleh banyak doktor maupun profesor dari satu negara, tidak dapat disebut jurnal internasional.

8. Terindeks di database internasional

Ciri jurnal internasional bereputasi yang penting untuk diamati ialah terindeks di database internasional. Database itu seperti SCOPUS, Thomson Reuters, Elsevier, Springer, Taylor & Francis, Directory of Open Access Journals (DOAJ), Wiley Online Library, JSTOR, PubMed, JSTOR, ProQuest, Web of Science, dan lain sebagainya.

Terindeksnya sebuah jurnal internasional menunjukkan ia telah ditempatkan dalam daftar yang disusun berdasarkan disiplin ilmu, subjek, wilayah, dan variabel lainnya.

Pendataan itu memudahkan para peneliti lain dalam mencari studi dan data tentang topik tertentu. Terindeksnya sebuah jurnal internasional pun bisa meningkatkan kredibilitas dan visibilitasnya di kalangan akademisi.

Di antara sejumlah database jurnal internasional, Scopus termasuk paling bergengsi saat ini. Scopus merupakan basis data bibliografi untuk jurnal, buku, serta konferensi ilmiah di berbagai bidang ilmu. Dirilis sejak 2024 oleh Elsevier, Scopus telah mengindeks puluhan ribu jurnal dari ribuan penerbit.

Jurnal-jurnal yang terindeks di Scopus harus melalui proses seleksi ketat. Aspek kualitas, relevansi isi, serta kredibilitas ilmiah amat diutamakan. Hanya jurnal internasional dengan reputasi tinggi lolos seleksi Scopus.

Di antara ciri-ciri jurnal internasional terindeks Scopus yang perlu diperhatikan ialah telah melalui proses peer review yang ketat. Melalui proses peninjauan ulang oleh para ahli dari bidang ilmu tertentu dan banyak pihak yang berwenang, kredibilitas akademik satu karya ilmiah menjadi lebih kuat.

9. Mempunyai situs resmi

Setiap jurnal saat ini penting untuk memiliki situs web resmi. Banyak jurnal nasional kini sudah memiliki situs web khusus, apalagi jika itu jurnal internasional. Sebuah jurnal yang bereputasi perlu mempunyai situs resmi agar publik umum bisa melacak asal penerbitnya.

10. Publikasi yang wajar

Lembaga penerbit jurnal internasional, rutin melakukan publikasi sesuai kebiasaan yang berjalan. Sebagai contoh, suatu lembaga penerbit, mempublikasikan 1 artikel per enam bulan. Maka itu, perlu berhati-hati jika menemukan penerbit jurnal yang terbitannya tak berkala secara teratur. Kredibilitas penerbit jurnal seperti itu mudah diragukan sekalipun ditulis dengan bahasa Inggris dan diklaim sebagai publikasi internasional.

Baca juga artikel terkait JURNAL atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Edusains
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Addi M Idhom