Menuju konten utama

Cina Harap Warga Uyghur Terkait Jaringan Santoso Dipulangkan

Cina ingin Indonesia dapat memulangkan empat warga Uyghur yang ditahan aparat karena terlibat jaringan Santoso.

Cina Harap Warga Uyghur Terkait Jaringan Santoso Dipulangkan
menkopolhukam luhut binsar pandjaitan. antara foto/reno esnir.

tirto.id - Cina berharap Indonesia dapat segera memulangkan empat warga Uyghur, wilayah khusus Xinjiang, yang kini ditahan aparat setelah melalui persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Keempat warga Cina tersebut terlibat dalam jaringan teroris pimpinan Santoso alias Abu Wardah di Poso, Sulawesi Tengah.

Keinginan Cina tersebut mengemuka dalam dialog kelima bertema Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia-Cina, serta rangkaian pertemuan bilateral Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Pandjaitan dengan anggota Polit Biro Komite Pusat Partai Komunis Cina dan Menteri Keamanan Umum Cina 26-27 April 2016.

Menkopolhukam Luhut kepada Antara, Rabu (27/4/2016) malam mengatakan, Cina harus menghormati proses hukum di Indonesia. Apalagi, etnis Uyghur masuk Indonesia dengan menggunakan paspor Turki dan terlibat tindakan teror di Indonesia.

“Kami juga harus berhati-hati, karena mereka masuk ke Indonesia menggunakan paspor Turki. Ini kan perlu proses yang tidak sebentar, dan mereka melakukan tindakan teror di Indonesia. Proses hukum tetap harus dijalani oleh mereka,” kata Luhut.

Luhut menambahkan, jika otoritas Cina ingin meminta keterangan kepada para pelaku yang kini ditahan, pihaknya mempersilahkan negeri tirai bambu tersebut datang ke Indonesia. “Dan itu dilakukan bersama aparat kita. Jadi tidak serta merta memulangkan atau deportasi begitu saja,” kata Luhut.

Selain itu, Luhut menambahkan, terkait kerja sama antiterorisme kedua negara terus bersepakat untuk saling bertukar menukar informasi intelijen, meningkatkan komunikasi dan saling bertukar pengalaman melalui pelatihan.

“Kerja sama tersebut, terus kami ingin tingkatkan di masa mendatang,” kata Luhut.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Tito Karnavian mengatakan, warga Uyghur yang memasuki Indonesia tercatat 11 orang. “Lima di antaranya telah tewas, lima lainnya telah ditahan dan satu masih menjadi bagian dari kelompok teroris pimpinan Santoso," katanya.

Pada Minggu (24/4/2016) , Satgas Operasi Tinombala menembak mati seorang anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso alias Abu Wardah di Poso, Sulawesi Tengah. Salah satu korban tewas bernama MF dan merupakan warga negara asing, yaitu dari Uyghur, Cina. Dia tewas ketika menyerang Satuan Tugas Operasi Tinombala dengan parang. (ANT)

Baca juga artikel terkait HUKUM atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Hukum
Reporter: Abdul Aziz
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz