tirto.id - Sejak merebaknya virus corona di Indonesia, kegiatan-kegiatan seperti sekolah dan perkantoran harus dihentikan untuk sementara waktu. Banyak orang saat ini harus bekerja di rumah karena ada imbauan pemerintah untuk melakukan WFH atau Work From Home.
Oleh karena itu, banyak orang kini menghabiskan waktu di rumah saja, dalam periode jauh lebih lama dari biasanya. Apalagi, kegiatan di luar rumah sangat penting untuk dibatasi, kecuali karena ada keperluan mendesak, demi mencegah penularan virus corona (Covid-19).
Menghabiskan lebih banyak waktu berada di rumah, juga menciptakan lingkungan kerja yang baru bagi sebagian orang. Sebagian orang mungkin merasa nyaman bekerja dari rumah, namun tidak sedikit yang merasa bosan hingga mengalami stres.
Mengutip laporan Very Well Mind, hasil sebuah studi di 15 negara menemukan bahwa 41 persen pekerja, dengan aktivitas kerja yang tinggi di rumah, merasa tertekan. Hanya 25 persen partisipan riset tersebut yang mengaku nyaman bekerja di tempat yang sama dalam waktu lama.
Temuan ini bisa dibilang mengejutkan mengingat bekerja di rumah seringkali diidentikkan dengan kebebasan dan memiliki waktu yang lebih fleksibel.
Studi yang dilakukan oleh PBB tersebut juga menyimpulkan bahwa stres ketika bekerja di rumah diakibatkan oleh beberapa faktor.
Salah satunya, mereka yang bekerja di rumah mudah stres karena hanya menatap perangkat seperti laptop, smartphone, dan komputer.
Dikutip dari Psych Central, studi ini menyebut bahwa peningkatan ketergantungan ke perangkat seluler dapat menyebabkan tekanan yang lebih tinggi bagi pekerja yang menjalani WFH.
Belum lagi jika ternyata ada gangguan-gangguan yang memecah konsentrasi kerja, seperti anak-anak yang rewel, hewan peliharaan yang terus menggonggong, dan distraksi lain seperti media sosial. Beberapa faktor ini menyebabkan seseorang menjadi tidak fokus dan menghabiskan banyak waktu yang kurang produktif.
Faktor lain seperti isolasi sosial juga ikut berpengaruh. Pada orang-orang yang terbiasa melakukan pekerjaannya bersama dengan karyawan lain, lingkungan yang terisolasi dapat meningkatkan rasa cemas dan tertekan. Efeknya, dapat merambat ke masalah kesehatan seperti insomnia, obesitas, dan penurunan kesehatan mental.
Merskipun demikian, ada beberapa cara yang dapat dicoba untuk menghindari stres saat bekerja di rumah. Berikut sejumlah cara menghilangkan stres saat WFH yang dihimpun dari berbagai sumber.
1. Jaga semangat dengan memberikan hadiah untuk diri sendiri
Cara ini dapat dilakukan untuk menjaga motivasi bekerja. Memeri hadiah untuk diri sendiri tiap kali berhasil menyelesaikan sebuah tugas atau memecahkan masalah dapat menyegarkan suasana.
Hadiah itu tidak melulu makanan, bisa berupa waktu lima menit bermain bersama peliharaan atau berendam air panas, atau hadiah lain yang bisa memotivasi diri menyelesaikan seluruh pekerjaan dalam satu hari.
2. Tegas dalam manajemen waktu
Bekerja di rumah membuat banyak orang memiliki kebebasan dalam mengatur waktu. Jika bekerja di kantor dimulai sejak jam delapan hingga jam lima, pada saat di rumah seseorang bisa mulai dan selesai bekerja kapan saja. Sayangnya, keluarga kadang menganggap bahwa ketika suami, istri, anak, atau orangtua sedang berada di rumah, berarti tidak harus bekerja.
Hal ini kerap menyebabkan keluarga secara tidak sengaja dapat mengganggu produktivitas kerja. Dalam kasus seperti ini, Linda Wasmer Andrews, psikolog dan penulis Stress Control for Peace of Mind, menyarankan agar mereka yang bekerja di rumah membatasi secara tegas antara waktu untuk pekerjaan dan keluarga.
"[Dengan mengatur batasan waktu secara tegas] Dalam jangka panjang, Anda akan mengurangi banyak frustrasi dan konflik," tulis Linda dalam sebuah artikel di laman Psychology Today.
3. Lindungi diri dari perasaan terisolasi
Beberapa orang hanya tinggal sendirian di rumah karena merantau atau kondisi lain. Kondisi ini sangat memungkinkan seseorang merasa terisolasi dan kesepian.
Perasaan ini tentu berkaitan dengan stres. Tetap menjaga komunikasi dengan teman atau keluarga bisa menjadi solusinya. Bicaralah dengan kerabat melalui telepon atau video call rutin setiap hari. Membangun komunikas sosial dengan membuat grup chat untuk membahas hal-hal santai juga dapat menjadi alternatif solusi.
4. Istirahat yang cukup
Tidur dengan waktu yang cukup merupakan cara penting untuk menjaga produktivitas sekaligus mencegah stres. Berdasarkan laporan di Laman National Health Service (NHS), kurang tidur bisa menyebabkan kelelahan hingga mood yang buruk seperti mudah marah.
Kurang tidur juga mengakibatkan seseorang lebih mungkin mengalami penurunan kesehatan, stres dan imunitas merosot. Hal ini tentu tidak ingin dialami semua orang apalagi di tengah pandemi.
Untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup sebaiknya tidak bermain ponsel atau menonton film hingga larut malam. Tidur paling ideal adalah pada malam hari selama 7 sampai 8 jam setiap hari.
5. Gunakan waktu senggang untuk mengerjakan pekerjaan rumah
Rasa bosan bisa saja muncul selama terus menerus duduk di depan komputer. Oleh sebab itu, saat perasaan tertekan, stres atau cemas mulai muncul, segera alihkan perhatian ke hal-hal lain.
Beristirahat dari pekerjaan selama lima menit untuk melakukan pekerjaan rumah, seperti menyapu atau memasukkan pakaian ke mesin cuci bisa menjadi salah satu cara mengalihkan kebosanan dan memecah fokus yang membikin perasaan tertekan.
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Addi M Idhom