Menuju konten utama

Ketahui Gejala Stres pada Anak dan Remaja Serta Cara Mengatasinya

Anak lima tahun hingga anak usia remaja juga punya kemungkinan dilanda stres. Namun, anak-anak dan remaja umumnya belum bisa memahami dan mengungkapkan apa yang mereka rasakan.

Ketahui Gejala Stres pada Anak dan Remaja Serta Cara Mengatasinya
Ilustrasi anak marah-marah. foto/istockphoto

tirto.id - Kebanyakan orangtua tidak menyadari munculnya tanda-tanda stres pada anak. Ini bisa jadi disebabkan oleh pemahaman keliru bahwa cuma orang dewasa yang bisa stres.

Padahal, anak lima tahun hingga anak usia remaja juga punya kemungkinan dilanda stres.

Anak-anak dan remaja umumnya belum bisa memahami dan mengungkapkan apa yang mereka rasakan.

Mereka sendiri bahkan tidak sadar kalau yang dialaminya adalah stres. Oleh karenanya, sudah menjadi tugas sebagai orangtua untuk membantu mengenali gejala-gejala stres pada anak dan remaja.

Stres pada anak hampir sama seperti yang dialami orang dewasa, yaitu berasal dari tuntutan eksternal dan internal diri mereka. Beberapa tips dari American Psychological Association (APA) tentang cara mengenali tanda-tanda stres yang mungkin terjadi pada anak, antara lain:

- Perhatikan perubahan perilaku yang mungkin mengarah ke negatif

Remaja dan anak-anak mungkin merasa sulit untuk mengenali dan mengucapkannya ketika mereka mengalami stres.

Oleh karena itu saat mereka stres dapat tergambar melalui perubahan perilaku. Perubahan umum yang bisa dikenali dapat mencakup bertindak mudah marah atau murung, menarik diri dari kegiatan yang menyenangkan mereka, secara rutin mengungkapkan kekhawatiran, mengeluh lebih dari biasanya tentang sekolah, menangis, menampilkan reaksi ketakutan yang mengejutkan, tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit serta makan terlalu banyak atau terlalu sedikit.

Bagi remaja, tanda stres mereka bisa diperlihatkan melalui tindakan yang secara signifikan menghindari orang tua, meninggalkan kelompok persahabatan lama untuk pertemanan baru atau mengekspresikan permusuhan berlebihan terhadap anggota keluarga.

- Kerap merasa sakit

Stres juga dapat muncul dalam gejala fisik seperti sakit perut dan sakit kepala. Jika seorang anak sangat sering mengeluh sakit perut atau sakit kepala anak mungkin mengalami stres yang signifikan. Apalagi sakit ini terjadi ketika tiba waktunya pelaksanaan ujian atau mengerjakan tugas penting.

- Amati bagaimana anak berinteraksi dengan orang lain

Kadang-kadang seorang anak atau remaja mungkin tampak biasa di rumah, tetapi berbeda atau tidak biasa di lingkungan. Di sini penting bagi orang tua untuk berjejaring satu sama lain sehingga mereka dapat mengetahui bagaimana keadaan anak-anak atau remaja di dunia sekitar mereka.

Selain berkomunikasi dengan orang tua lain, berhubungan dengan guru, administrator sekolah, dan pemimpin kegiatan ekstrakurikuler dapat membantu orang tua menangani dan memahami bagaimana pemikiran, perasaan, dan perilaku anak mereka.

- Dengarkan dan kenali apa yang mereka katakan

Karena anak-anak sering tidak akrab dengan kata stres, artinya mereka mungkin mengekspresikan perasaan tertekan melalui kata-kata lain seperti "khawatir," "bingung," "kesal" dan "marah."

Anak-anak juga dapat mengungkapkan perasaan stres dengan mengatakan hal-hal negatif tentang diri mereka sendiri, orang lain, atau dunia di sekitar mereka seperti "tidak ada yang menyukai saya," "saya bodoh," "tidak ada yang menyenangkan."

Penting bagi orang tua untuk mendengarkan kata-kata dan pernyataan ini dan mencoba mencari tahu mengapa anak mereka mengatakannya dan apakah mereka menunjukkan gejala stres.

Cara Mengurangi Stres pada Anak dan Remaja

Bagaimana Anda dapat membantu anak-anak mengatasi stres? Memberi waktu istirahat yang tepat dan asupan nutrisi yang baik dapat meningkatkan semangat mereka.

Luangkan waktu setiap hari untuk anak-anak juga membantu mereka mengurangi stres. Selain itu beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua seperti dilansir Kidshealth adalah:

- Jangan memaksa membuat mereka berbicara, bahkan jika Anda sebagai orang tua sudah tahu apa yang mereka khawatirkan. Terkadang anak-anak merasa lebih baik ketika Anda menghabiskan waktu bersama mereka untuk kegiatan yang menyenangkan.

- Jika mereka sudah terlihat mau bicara, cobalah berdiskusi tentang apa yang mungkin menyebabkan perilaku murungnya.

-Anda juga dapat membantu dengan mengantisipasi situasi yang berpotensi membuat stres, seperti memberi tahu putra atau putri Anda sebelumnya bahwa kalian akan menemui dokter, jelaskan apa yang akan terjadi di sana.

Sesuaikan informasi dengan usia anak Anda, anak-anak yang lebih muda tidak akan memerlukan persiapan atau perincian lebih lanjut seperti anak-anak yang lebih besar dan remaja.

- Ingatlah bahwa beberapa tingkat stres adalah normal. Oleh karena itu beritahu anak-anak Anda bahwa boleh saja merasa marah, takut, kesepian, atau cemas dan bahwa orang lain juga berbagi perasaan itu.

Kepastian itu penting, jadi ingatkan mereka bahwa Anda yakin bahwa mereka dapat menangani situasi tersebut.

- Buku dapat membantu anak-anak mengidentifikasi karakter dalam situasi yang penuh tekanan dan belajar bagaimana mereka mengatasinya. Berikan buku dongeng atau novel remaja.

Baca juga artikel terkait ANAK STRES atau tulisan lainnya dari Febriansyah

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Febriansyah
Penulis: Febriansyah
Editor: Nur Hidayah Perwitasari