Menuju konten utama

Tips dan Cara Batasi Anak Gunakan Internet Selama PSBB

Berikut ini adalah beberapa tips untuk membatasi anak-anak menggunakan internet selama penerapan PSBB. 

Tips dan Cara Batasi Anak Gunakan Internet Selama PSBB
Ilustrasi Anak Bermain Gadget. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Selama diberlakukannya PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar di berbagai wilayah di Indonesia, kegiatan akan lebih banyak dilakukan di rumah termasuk kegiatan belajar anak.

Meskipun demikian, para orang tua juga harus menyadari pentingnya sosialisasi bagi anak sehingga si kecil tidak asyik memainkan gadget yang menunjang studinya.

Sebagaimana diwartakan Antara, spesialis perlindungan anak UNICEF Indonesia, Astrid Gonzaga Dionisio mengatakan bahwa, orang tua perlu membuat kesepakatan bersama anak agar tak berlebihan gunakan internet selama PSBB akibat pandemi COVID-19 ini.

“Orang tua harus menentukan kapan anak dapat melakukan akses internet dan apa saja konten yang bisa diakses itu penting,” ujar Astrid dalam konferensi pers daring, Rabu (22/4/2020).

Teknologi memberikan keuntungan bagi anak dalam situasi pandemi ini. Akan tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan, dan ada dampak yang harus diantisipasi. Terlebih, Astrid mengatakan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah pengguna internet anak terbanyak.

Penelitian yang dilakukan UNICEF pada tahun 2019 menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja dapat menghabiskan lima jam dalam sehari untuk mengakses internet saat bukan hari libur.

Sementara ketika hari libur, anak-anak dan remaja habiskan tujuh jam sehari dalam internet.

Angka tersebut diyakini akan semakin tinggi saat pandemi sekarang ini, yang mengharuskan semua orang untuk tetap di rumah. Lantas, bagaimana cara atasi hal tersebut?

Dilansir We Forum, ada beberapa hal yang dapat diterapkan untuk mengatasi anak yang menghabiskan waktu terlalu banyak dalam internet sebagai berikut:

1. Jadilah fleksibel

Editor senior di Common Sense Media Caroline Knorr mengatakan bahwa tidak apa-apa untuk memberikan waktu bermain ponsel lebih banyak dari pada biasanya, asal masih sesuai dengan usianya.

"Sedikit waktu layar tidak akan menyakiti mereka selama Anda berinteraksi dengan mereka dengan cara lain yang berarti sepanjang hari,” ungkap Knorr.

2. Buat jadwal waktu online dan offline

Dalam pembuatan jadwal waktu ini, disarankan bagi orang tua untuk melibatkan anak-anak. Selain itu, disarankan pula untuk membuat kegiatan rutin yang nyara dan memiliki manfaat.

Dengan melakukan aktivitas yang jauh dari ponsel, akan membantu keluarga terhubung secara emosional, dan memproses pengalaman yang sulit.

3. Periksa konten dalam media sosial anak

Ketika anak-anak gawainya, media yang mereka konsumsi harus sesuai dengan usia dan tidak boleh mengalir tanpa henti.

Masa ini adalah kesempatan bagi orang tua untuk menjadi kreatif dan mengeksplorasi seperti melibatkan anak dalam kegiatan yang kreatif seperti melakukan tur virtual ke negara lain atau museum.

Dan perhatikan sosialisasi yang mungkin dilakukan anak-anak Anda melalui sosial media yang dia miliki.

Permainan, media sosial, dan pesan instan adalah hal-hal yang dapat memberi dampak buruk bila tidak diawasi.

4. Menonton bersama saat Anda bisa

Para ahli juga menyarankan agar orang tua menonton media bersama anak-anak mereka ketika mereka bisa, dan diskusikan apa yang mereka lihat.

"Untuk anak-anak yang lebih muda, memiliki orang tua yang terlibat dalam media pendidikan dengan anak dapat menjadi cara yang baik untuk mengikat dan memperkuat apa yang mereka pelajari," kata Ameenuddin.

Dengan melakukan ini, para orang tua dapat mendukung keterampilan melek huruf pada si kecil sejak awal, meningkatkan empati, dan bahkan membantu mengelola agresi setelah terpapar dengan media yang mungkin memiliki tayangan kekerasan.

5. Gunakan ponsel untuk menjalin komunikasi

Karena jarak sosial menciptakan hambatan antara keluarga, teman, dan komunitas, mengobrol video telah menjadi cara penting untuk terhubung.

"Menggunakan Skype atau FaceTime untuk berinteraksi adalah cara yang sehat untuk menjadi produktif dengan gawai," kata Ameenuddin.

Sementara itu, para orang tua juga dapat memanfaatkan fitur pengawas anak saat bermain gadget salah satunya adalah aplikasi Google Family Link.

Aplikasi tersebut dapat digunakan oleh para orang tua untuk mengatur situs web apa saja yang dapat dikunjungi anak.

Selain itu, para orang tua berperan juga dalam memberikan ijin terhadap aplikasi apa saja yang akan diunduh anak pada gawai mereka.

Jika si anak lupa waktu dalam memainkan gawainya, orang tua dapat mengatur jam-jam kapan anak dapat menggunakan perangkat mereka.

Tidak hanya itu, melalui perangkat yang dibawa anak, orang tua dapat melihat dan mengetahui lokasi anak saat mereka tidak berada di rumah melalui perangkat yang dibawa.

Anda dapat mengunduh aplikasi tersebut di perangkat Android melalui Google Play Store, atau Apple Play Store di perangkat iOS.

Baca juga artikel terkait ANAK BERMAIN GADGET atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yandri Daniel Damaledo