tirto.id - Manfaatkan masa di rumah saja selama kebijakan menjaga jarak untuk menghabiskan banyak waktu bersama keluarga, sekaligus menanamkan nilai-nilai positif pada anak.
Salah satunya adalah dengan kegiatan yang dapat melatih si kecil untuk memiliki rasa tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan rumah.
Anak-anak yang memiliki rasa tanggung jawab akan mengembangkan rasa memiliki, merasa dibutuhkan, dan mendapatkan konsep diri positif yang akan membantu mereka menjadi orang dewasa yang lebih mandiri, menurut laman University of Missouri Extension.
Lebih lanjut, anak-anak yang diajari tentang tanggung jawab belajar untuk bekerja dengan orang lain, mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengatur dan menyelesaikan tugas dengan belajar keterampilan baru atau meningkatkan yang lain.
Lantas, bagaimana cara menanamkan rasa tanggung jawab pada anak?
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan para orang tua untuk menanamkan rasa tanggung jawab pada anak selama pandemi COVID-19 menurut Baby Centre UK:
Tetapkan tugas yang sesuai usia anak
Pikirkan sesuatu yang Anda tahu dapat dilakukan anak Anda tanpa terlalu banyak kesulitan, sehingga ia mungkin berhasil melakukannya.
Beri dia instruksi yang jelas tentang apa yang ingin dia lakukan, jadi dia tahu persis apa yang diharapkan darinya.
Contohnya, ketika Anda meminta anak untuk merapikan kamar, berikan arahan yang spesifik. Libatkan beberapa tahapan kegiatan spesifik seperti merapikan pakaian, merapikan tempat tidur, dan meluruskan karpet.
Berikan anak tugas yang membutuhkan usaha, tetapi dapat dicapai untuk usianya. Hal ini akan meningkatkan rasa kemandiriannya.
Tunjukkan dan beritahu apa yang harus dikerjakan
Ketika Anda memberi anak Anda pekerjaan yang harus dilakukan, jelaskan secara sederhana. Misalnya, jika Anda memintanya untuk mengatur meja, mulailah dengan mengatur satu tempat dan berikan contoh. Selanjutnya, biarkan anak Anda yang melakukan.
Sementara itu jika anak tidak paham dengan apa yang harus ia lakukan, bisa jadi tugas tersebut terlalu rumit di usianya. Sebagai gantinya, Anda bisa membuatnya bertanggung jawab atas sebagian kecil tugas, seperti mengeluarkan sendok atau merapikan kembali mainan.
Bermain setelah merapikan tugas
Meskipun anak Anda masih memiliki rentang perhatian yang pendek, Anda dapat mulai mengajarinya untuk menyelesaikan pekerjaan sebelum bersantai atau bersenang-senang.
Cara yang baik untuk melakukan hal ini adalah dengan menggunakan aturan "kapan-maka". Misalnya, Anda bisa mengatakan, "Ketika kamu sudah membersihkan meja, maka kamu bisa bermain dengan boneka kesayanganmu".
Sangat penting untuk menggunakan pilihan kata "kapan", bukan "jika". Pasalnya, kata "jika" menunjukkan bahwa Anda hanya perlu membersihkan meja "jika" Anda ingin bermain dengan boneka.
Tetapi "kapan" menetapkan bahwa meja itu harus dibersihkan pada titik tertentu, apa pun yang terjadi, dan boneka itu hanyalah bonus tambahan.
Buat pekerjaan rumah jadi menyenangkan
Tidak sedikit orang yang lebih menikmati tugas jika tugas itu menyenangkan, begitu pula dengan anak-anak. Contohnya, ketika si kecil senang menghabiskan waktu bersama Anda, mungkin mengosongkan mesin pengering bisa dilakukan dan jangan dianggap sebagai tugas.
Sangat menyenangkan untuk mengeluarkan pakaian hangat dan lembut dan menumpuknya di keranjang dengan cara menyenangkan seperti dengan bernyanyi, dan sebagainya.
Anda juga bisa ajak si kecil untuk merapikan mainan dengan berlomba untuk melihat siapa yang dapat menyimpan paling banyak blok.
Hindari ancaman
Jelaskan kepada anak Anda bahwa ia harus mengikuti aturan tertentu, tetapi jelaskan dengan cara yang positif, tanpa ancaman atau ultimatum.
Jika anak Anda berkata, "Saya ingin biskuit," jawab dengan, "Ketika kamu duduk di kursi meja makan, kamu dapat memiliki biskuit."
Berikan contoh yang baik
Tunjukkan kepada anak Anda apa tanggung jawab dengan merawat barang-barang milik Anda sendiri. Misalnya, berikan contoh dengan meletakkan kunci mobil Anda di pengait di mana tempatnya bukan di atas meja, atau merapikan kamar Anda sendiri.
Jelaskan mengapa Anda melakukannya, sehingga anak Anda mengetahui mengapa penting untuk bertanggung jawab. Misalnya, "Saya akan meletakkan kunci mobil saya di tempat yang tepat, sehingga saya dapat menemukannya lagi dengan mudah saat kami keluar lagi,”
Fokus pada upaya, bukan hasil
Para orang tua sebaiknya berfokus pada upaya yang anak lakukan, bahkan jika dia tidak melakukannya dengan benar. Jangan mengkritiknya atau mengambil alih. Itu bisa mengurangi kepercayaan dirinya dan mengurangi keinginannya untuk membantu.
Alih-alih, cobalah memecah tugas menjadi potongan yang bisa dikelola. Anda dapat membantunya dengan bagian-bagian yang sulit. Lebih lanjut, ungkapkan saran-saran Anda dengan cara yang lembut dan menggembirakan.
Tetap sabar
Anak Anda tidak akan selalu menaruh sepatunya di pintu depan, atau mengembalikan mainannya ke dalam kotaknya. Jika dia tidak sopan, cobalah untuk sabar. Cukup ingatkan dia dengan tenang. Jika dia lelah, katakanlah, bahwa Anda akan membantunya.
Beri pujian
Kapan pun anak Anda mencoba bertindak secara bertanggung jawab, bahkan jika ia tidak berhasil, beri dia banyak pujian dan perhatian. Ini menunjukkan kepada anak Anda bahwa upayanya penting dan dihargai.
Usahakan memberi pujian dengan spesifik seperti: "kamu membereskan meja dengan sangat baik!", atau "keren kamu bisa memakai baju sendiri".
Tunjukkan dengan jelas bagaimana upayanya telah membantu orang lain: "berkat penataan meja yang kamu lakukan, kita semua bisa minum teh!"
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari