tirto.id - Cara membedakan video AI dan asli penting untuk diketahui. Dengan semakin canggihnya teknologi, konten buatan AI semakin sulit dibedakan dengan rekaman nyata. Ironisnya, hal semacam ini bisa saja dimanfaatkan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab.
Belakangan ini marak beredar video deepfake yang tersebar di berbagai media sosial. Video deepfake adalah konten visual yang dimanipulasi menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat seseorang terlihat mengatakan atau melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah terjadi.
Dengan mempelajari pola wajah, suara, dan gerakan dari data asli, sistem AI kemudian menghasilkan video baru yang tampak sangat realistis sehingga wajah bisa diganti, suara bisa ditiru, dan ekspresi dapat direkayasa.
Karena kemiripannya dengan kenyataan, video deepfake bisa digunakan untuk menyebarkan hoaks, fitnah, atau manipulasi informasi. Parahnya lagi, perbedaan video AI dan asli sering kali nyaris tak terlihat.
Salah satu contohnya adalah video deepfake tentang Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebut guru sebagai beban negara. Video tersebut sukses memicu kemarahan publik dan menyulut kebencian terhadap Sri Mulyani.
Selain video hoaks Sri Mulyani, belakangan ini video “ibu berkerudung pink” juga ramai dibicarakan oleh warganet. Video tersebut memperlihatkan seorang perempuan berkerudung pink ikut berdemo dan menyerukan kata-kata kasar.
Banyak yang percaya bahwa itu adalah video asli, tapi ada pula sebagian netizen yang berpendapat bahwa bisa jadi video itu adalah deepfake.
Di tengah situasi Indonesia yang belum kondusif, sudah sepatutnya kita sebagai masyarakat terus waspada dengan ancaman hoaks, termasuk video deepfake. Oleh karena itu, kita pun perlu mengetahui cara membedakan video AI dan asli agar tidak mudah terprovokasi.
Cara Membedakan Video AI dan Asli

Di era digital saat ini, kemajuan teknologi AI telah menciptakan banyak video rekayasa yang terlihat sangat realistis dan sulit dibedakan dari video asli. Demi menghindari kesalahpahaman atau penyebaran hoaks, penting bagi kita untuk selalu berpikir kritis dan tidak mudah percaya dengan video yang kita lihat.
Berikut beberapa cara membedakan video AI dan asli agar tidak terjebak hoaks:
1. Amati Wajah dan Ekspresinya
Pada video yang dihasilkan AI, wajah sering kali terlihat sedikit aneh atau kurang alami. Kulit bisa terlihat terlalu mulus, atau sebaliknya, memiliki tekstur yang tidak konsisten. Perhatikan pula detail kecil seperti kerutan, lirikan mata, atau gerakan bibir.Pada video AI, detail ini mungkin hilang atau terlihat tidak realistis. Mata misalnya, gerakan mata mungkin tidak sinkron atau tatapan bisa terlihat kosong dan kaku. Kedipan mata juga bisa terjadi dengan frekuensi yang tidak wajar atau terlihat sangat mekanis, tidak seperti kedipan manusia yang alami.
Gerakan bibir juga perlu diperhatikan karena bisa saja terjadi ketidaksesuaian dengan suara atau perkataan yang diucapkan. Ekspresi wajah pada video AI juga sering kali kurang kompleks. AI mungkin bisa meniru senyum atau cemberut, tapi nuansa emosi yang halus sering kali gagal direplikasi.
Misalnya, saat seseorang tersenyum, seluruh wajah, termasuk area di sekitar mata, biasanya ikut bergerak. Pada video AI, hanya mulut yang mungkin bergerak, sementara area lain tetap kaku.
Perubahan emosi dari satu ekspresi ke ekspresi lain juga bisa terlihat terlalu tiba-tiba atau tidak mulus dan memberikan kesan robotik. Intinya, wajah dan ekspresi mikro bisa jadi salah satu kunci untuk menentukan apakah video tersebut deepfake atau bukan.
2. Periksa Gerakan Tangan
Salah satu cara membedakan video AI dan asli adalah dengan mengamati gerakan tangan di dalam video. Tangan memiliki detail dan kompleksitas yang tinggi sehingga terkadang sulit bagi AI untuk menirunya dengan sempurna.Perhatikan detail seperti jari yang terlihat aneh, terlalu panjang, atau memiliki jumlah yang tidak wajar. Gerakan tangan juga bisa terlihat tidak alami, terlalu cepat, atau terlalu lambat.
Misalnya, jari-jari yang bergerak dengan kaku atau seperti gemetar tanpa alasan yang jelas. Terkadang, jari-jari bisa terlihat menyatu atau tumpang tindih dengan objek lain dengan cara yang tidak masuk akal.

3. Adakah Aksi yang Tidak Natural?
Aksi atau gerakan manusia pada video AI sering kali terlihat tidak alami dan kurang lancar. AI mungkin kesulitan meniru gerakan kompleks seperti berlari atau melompat dengan realisme yang sempurna.Gerakan berjalan misalnya, bisa terlihat terlalu kaku atau mekanis. Perhatikan bagaimana AI menangani transisi dari satu gerakan ke gerakan lainnya. Transisi ini bisa terlihat terlalu tiba-tiba atau tidak mulus.
Video AI juga sering kali memiliki anomali seperti objek yang muncul dan menghilang secara acak atau perubahan visual yang tidak logis.
4. Perhatikan Interaksi Manusia dan Objek Lainnya
Cara membedakan video AI dan asli berikutnya adalam mencermati detail kecil antara manusia dengan objek di sekitarnya. Interaksi antara manusia dan objek lain sering kali menjadi petunjuk kuat untuk mendeteksi video AI.Contoh, perhatikan bagaimana cahaya dan bayangan bereaksi. Jika seseorang memegang sebuah benda, bayangan yang terbentuk pada benda tersebut dan pada tangan mereka harus konsisten dengan sumber cahaya. Pada video AI, bayangan bisa terlihat tidak konsisten atau tidak ada sama sekali.
Selain itu, tekstur objek juga penting. Misalnya tekstur pakaian, bisa saja terlihat terlalu datar atau tidak berkerut dengan cara yang alami. Detail halus ini terkadang masih kesulitan untuk direplikasi oleh AI.
Perlu diketahui bahwa AI sering kali kesulitan menampilkan interaksi alami antara manusia dengan objek lain. Contohnya terjadi morphing atau perubahan objek. Misalnya, ada video AI tentang seseorang yang memegang garpu, tapi garpu tersebut perlahan berubah menjadi objek lain.
Hal ini bisa terjadi karena AI kadang kesulitan membedakan suatu objek dengan tubuh seseorang. Alih-alih memperlakukan objek tersebut sebagai sesuatu yang terpisah, AI justru membuat objek itu melebur dengan fitur manusia yang berinteraksi dengannya.
5. Cocokkan dengan Hukum Fisika
Video AI bisa saja melanggar hukum fisika, misalnya terkait bagaimana objek jatuh atau bergerak. Objek yang jatuh harus berakselerasi karena gravitasi, tapi dalam video AI, gerakan ini bisa terlihat tidak konsisten.Tabrakan antar objek bisa terlihat tidak realistis, yakni objek tidak memantul atau berinteraksi dengan cara yang benar. Perhatikan bagaimana cairan mengalir atau bagaimana api menyala, atau apakah ada benda padat yang saling menyatu/tumpang tindih.
Contoh lainnya adalah saat seseorang melompat, mereka harus naik dan turun dengan lintasan parabola yang alami. Video AI mungkin menunjukkan gerakan yang terlalu lurus atau tidak sesuai dengan gravitasi sehingga membuat seluruh adegan terasa tidak nyata.
6. Amati Apakah Ada Hal yang Tak Masuk Akal
Perhatikan apakah ada elemen di dalam video yang secara fundamental tidak masuk akal atau tidak logis. Ini bisa berupa objek yang salah tempat, seperti lampu jalan yang menyala di siang hari bolong, atau anomali yang lebih halus.Misalnya, perhatikan latar belakang, apakah ada orang atau benda yang tiba-tiba muncul dan menghilang? Apakah ada perubahan warna secara tiba-tiba? Perhatikan juga detail seperti rambu lalu lintas atau teks di papan nama. Teks pada video AI sering kali terlihat kacau atau tidak terbaca, dan bentuknya bisa berubah-ubah.

7. Suara Latar
Salah satu cara lain untuk membedakan video AI dengan video asli adalah dengan memperhatikan suara latar atau background noise yang menyertainya.Pada video asli, suara latar biasanya terdengar alami, seperti bunyi angin, suara langkah kaki, percakapan orang di sekitar, atau suara lingkungan lainnya yang muncul secara spontan.
Sebaliknya, pada video AI, suara latar sering kali terdengar janggal, misalnya terlalu hening dan bersih, terlalu ramai tapi tidak sinkron dengan gambar, atau terdengar samar dan tidak jelas sumbernya seolah-olah hanya sekadar tempelan.
Selain itu, suara latar dalam video AI sering kali tidak selaras dengan kondisi visual. Misalnya, saat seseorang berbicara di keramaian, seharusnya ada suara bising di belakangnya, tapi pada video AI mungkin justru terdengar sangat sunyi atau malah memiliki efek suara yang berlebihan.
8. Andalkan Insting
Jangan pernah meremehkan insting kita sebagai manusia. Naluri manusia sering kali dapat menangkap kejanggalan yang tidak langsung terlihat secara teknis, seperti ekspresi wajah yang terasa kaku, intonasi suara yang tidak alami, atau gerakan tubuh yang tidak selaras.Saat menonton sebuah video, jika muncul rasa ragu atau ada sesuatu yang terasa "tidak wajar", kemungkinan besar memang terdapat manipulasi di dalamnya. Rasa curiga inilah yang bisa menjadi sinyal awal untuk lebih berhati-hati sebelum mempercayai isi video.
Selain itu, insting biasanya terbentuk dari pengalaman kita dalam melihat video nyata sehari-hari. Misalnya, kita terbiasa memperhatikan bagaimana seseorang berbicara, tertawa, atau bereaksi dalam situasi tertentu.
Jika video yang ditonton menampilkan perilaku yang terlalu sempurna, datar, atau justru berlebihan, insting dapat memberi tanda bahwa ada sesuatu yang janggal.
Itulah beberapa cara membedakan video AI dan asli yang patut diketahui. Dengan kecanggihan teknologi, bukan tidak mungkin akan ada video AI yang terlampau sempurna sehingga sangat sulit dibedakan dengan video asli.
Namun, kewaspadaan dan kebiasaan untuk selalu kritis terhadap konten yang kita konsumsi akan membantu kita lebih bijak dalam menilai keaslian sebuah video.
Pada akhirnya, sikap hati-hati dan kesadaran penuh saat menerima informasi adalah kunci agar kita tidak mudah tertipu oleh rekayasa visual berbasis kecerdasan buatan.
Butuh info lain soal AI atau kecerdasan buatan? Temukan berbagai informasi menarik seputar teknologi AI melalui tautan berikut ini:
Penulis: Erika Erilia
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani
Masuk tirto.id

































