tirto.id - Puasa atau saum bagi umat Muslim adalah menahan diri dari kegiatan makan, minum, bersetubuh, maupun hal-hal lain yang membatalkan puasa dengan syarat tertentu mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Karenanya, tak heran bila sedang menjalankan ibadah puasa, bau mulut orang yang berpuasa menjadi kurang enak. Penyebabnya adalah produksi air liur di mulut akan berkurang dan mengakibatkan mulut menjadi kering.
Meski demikian, bau mulut orang yang sedang puasa tentu berbeda dengan bau mulut orang yang tidak berpuasa.
Dalil Bau Mulut Orang yang Berpuasa
Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Demi Dzat yang yang berkuasa atas nyawaku, sungguh bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada minyak misik.” (HR. Bukhari, no. 1894 dan Muslim, no. 1151).
Meski demikian, seperti dikutip laman NU Online, dari hadis ini, sebagian orang justru salah kaprah memaknainya.
Karena disebutkan bahwa bau mulut orang berpuasa lebih wangi daripada bau minyak misik, maka orang mengira bahwa yang menjadi patokan adalah bau mulutnya sehingga orang tersebut merasa tak perlu membersihkan mulutnya ketika berpuasa.
Mereka menganggap semakin berbau mulut, maka akan semakin wangi seperti misik menurut Allah SWT, padahal ada beberapa hal yang diharus diperhatikan ketika membaca hadis ini.
Pertama, bahwa yang dimaksud wangi menurut Allah bukan berarti wangi berdasarkan penciuman Allah. Karena mencium merupakan suatu hal yang mustahil bagi Allah SWT.
Karena jika Allah mencium atau melakukan pengindraan yang lain, maka secara otomatis menyamakan Allah dengan makhluk-Nya. Padahal Allah tidak seperti makhluk-Nya, Laisa kamitslihi syai'un.
Kedua, pendapat lain mengatakan bahwa keadaan wangi atas bau mulut orang berpuasa tersebut terjadi di akhirat karena saat itu adalah hari pembalasan.
Oleh sebab itu, berdasarkan beberapa pendapat ini, maka selayaknya orang yang berpuasa untuk tetap menjaga kebersihan aroma mulut, karena bagaimanapun juga bau mulut akan mengganggu orang yang ada di sekitar kita.
Hadis ini adalah sebuah bentuk motivasi bagi orang yang berpuasa agar tetap menjalankan ibadah puasanya walaupun ada sesuatu yang tidak mengenakkan pada mulutnya. Tetapi ia harus tetap memperhatikan kebersihan mulutnya agar tak mengganggu orang lain.
Cara Hilangkan Bau Mulut Saat Puasa
Berikut ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan bau mulut saat berpuasa dilansir dari WebMD:
1. Sikat gigi minimal 2x sehari.
Makanan yang dikonsumsi akan menyebabkan penumpukan plak dan membuatnya lengket di gigi, sehingga mengumpulkan bakteri yang menyebabkan bau mulut.
Sikat gigi setidaknya dua kali setiap hari, dan bersihkan dengan benang gigi setidaknya sekali. Karena kondisi puasa, maka menyikat gigi bisa dilakukan setelah sahur dan sebelum tidur
Namun, jangan berlebihan. Jika Anda menyikat terlalu keras, bisa merusak gigi, membuatnya rentan terhadap kerusakan.
2. Bilas mulut.
Selain menyegarkan napas, obat kumur menambah perlindungan ekstra dengan menyingkirkan bakteri. Rasa mint yang segar bisa membuat Anda merasa nyaman.
Tapi pastikan obat kumur yang dipilih bisa membunuh kuman penyebab bau mulut. Jangan hanya menutupi baunya. Bilas setiap hari setelah menyikat gigi setelah sahur dengan obat kumur yang baik.
Dapat juga membilas mulut dengan air putih setelah makan sahur dan berbuka, karena dapat menghilangkan partikel makanan yang tersangkut di gigi.
3. Sikat atau kikis lidah.
Lapisan yang biasanya terbentuk di lidah bisa menjadi inang bakteri bau. Untuk menghilangkannya, sikat lembut lidah dengan sikat gigi.
Jika sikat terlalu besar untuk menjangkau bagian belakang lidah dengan nyaman, cobalah pengikis lidah, karena dirancang khusus untuk memberikan tekanan yang merata di seluruh permukaan area lidah.
Mengikis lidah bisa menghilangkan bakteri, sisa makanan, dan sel-sel mati yang tidak dapat ditangani dengan hanya menyikat sendiri.
4. Hindari makanan yang membuat napas asam.
Bawang adalah penyebab utama napas menjadi asam. Tetapi menyikat gigi setelah Anda makan tidak akan banyak membantu.
Zat yang menyebabkan bau tak sedap masuk ke aliran darah dan berjalan ke paru-paru, di mana Anda mengeluarkannya. Cara terbaik untuk menghentikan masalah tersebut adalah hindari memakannya selama berpuasa.
5. Hentikan kebiasaan merokok.
Selain menyebabkan kanker, merokok dapat merusak gusi, menodai gigi, dan membuat bau mulut.
6. Hindari permen mint setelah makan malam dan kunyahlah permen karet.
Bakteri di mulut menyukai gula dan membuatnya menjadi asam. Ini akan merusak gigi dan menyebabkan bau mulut. Sebagai gantinya, kunyahlah permen karet tanpa gula.
7. Jaga kesehatan gusi.
Penyakit gusi menyebabkan bau mulut. Bakteri berkumpul di kantong di pangkal gigi, yang menimbulkan bau.
Jika Anda menderita penyakit gusi, dokter gigi mungkin menyarankan Anda untuk menemui periodontis, yang berspesialisasi dalam merawatnya.
8. Basahi mulut.
Anda bisa mengalami kerusakan gigi dan bau mulut jika tidak membuat cukup air liur. Jika mulut kering, minumlah banyak air sepanjang hari.
Meski dalam kondisi puasa, tetap penuhi kecukupan air dengan tetap minum 8 gelas sehari, misalnya 1 gelas setelah bangun tidur, 1 gelas setelah sahur, 1 gelas saat berbuka puasa, 1 gelas setelah sholat maghrib, 1 gelas setelah makan malam, 1 gelas setelah salat isya, 1 gelas setelah salat tarawih, dan 1 gelas sebelum tidur.
Editor: Agung DH