tirto.id - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, sowan ke kediaman Pengasuh Daarul Rahma, Kiai Sukron Makmun, Jagakarsa, Jakarta, Kamis (15/8/2024). Dalam pertemuan tersebut, pria yang karib disapan Cak Imin ini mengaku turut membicarakan perseteruan PKB dengan PBNU, yang memanas belakangan ini. Cak Imin mengklaim, Kiai Sukron berkata setuju NU dan PKB, tidak memiliki hubungan organisasi, tetapi hanya kultural, aspirasi dan historis.
"Sehingga, tidak boleh NU ikut campur tangan karena kita dilindungi konstitusi, PKB dilindungi undang-undang partai politik, Nahdlatul Ulama dilindungi oleh Undang-Undang Ormas," kata Cak Imin di lokasi, Kamis (15/8/2024).
Pria yang juga Wakil Ketua DPR ini meminta PBNU taat pada konstitusi, karena PKB dilindungi UU Partai Politik. Ia menyebut PKB dan PBNU memiliki aturan dasar dan aturan rumah tangga masing-masing. Oleh karena itu, Cak Imin meminta agar saling menghormati dan menghargai.
"Kami punya AD/ART, Anda punya AD/ART. Mari kita saling hormati dan menghargai," tukas Cak Imin.
Cak Imin juga tak mau damai atau islah dengan PBNU. Sebab, kata dia, PKB dan PBNU memiliki urusan masing-masing. "Enggak ada islah, wong enggak ada urusannya. Apa urusannya PBNU urusan sendiri kita sendiri, apanya yang diislahkan?" kata Cak Imin.
Di saat yang sama, Cak Imin meminta petunjuk dan nasihat menjelang Muktamar PKB di Bali pada 24-25 Agustus 2024.
"Kami sowan kepada beliau meminta nasihat, arahan, dan petunjuk untuk menghadapi Muktamar PKB 24 Agustus di Bali," kata Cak Imin.
Cak Imin memohon kepada Kiai Sukron memberikan nasihat langsung kepada peserta Muktamar PKB. Pria yang juga Wakil Ketua DPR ini berharap Kiai Sukron memberikan nasihat secara langsung di lokasi mukmatar, tetapi tak mempersoalkan bila memberi arahan melalui zoom ataupun lewat rekaman.
"Pokoknya kita ingin seluruh pengurus PKB meneladani tokoh pejuang NU yang benar-benar mengabdi, tidak pernah pamrih di dalam perjuangan ahlussunnah wal jamaah, terutama perjuangan ahlussunnah wal jamaah," ucap Cak Imin.
Cak Imin memandang sosok Kiai Sukron sebagai orang yang konsisten dalam bersikap politik Islam. Gus Imin mengaku PKB akan taat kepada Kiai Sukron.
"Kami mohon arahan dan petunjuk apakah PKB ini baiknya kayak apa, beliau akan memberikan nasihat-nasihat nanti melalui rekaman, melalui langsung kepada peserta Muktamar," tutur Cak Imin.
Sementara itu, Kiai Sukron mengaku heran perselisihan PBNU dan PKB. Ia mengatakan sangat hebat sosok yang mengadu dan memecah belah PKB dan PBNU itu.
"Saya sangat prihatin mestinya tidak terjadi, maka saya tadi kepada Gus Muhaimin itu tolong carikan jalan islah supaya tidak terus-menerus begini, ya islah itu," kata Kiai Sukron.
Sukron meminta Cak Imin menunjukkan hal yang dinilai tidak sesuai oleh PBNU. Lalu, ia meminta PKB kembali ke jalannya NU.
"Dan PKB akan menerima semua saran saran dari PBNU, kami PKB akan melaksanakan penyelewengan yang dianggap oleh NU me-nyeleweng, kami akan kembali ke jalan yang lurus, tolong tunjukkan di mana nyeleweng-nya kami ini," kata Kiai Sukron menirukan ucapan Cak Imin dalam pertemuan.
Kiai Sukron mengatakan NU dan PKB memiliki dua ruangan yang berbeda. NU, kata dia, mengurusi umat, sedangkan PKB ber dengan politik.
"Jadi, itu saran saya kepada Gus Muhaimin ini, supaya islah. Kalau PBNU menganggap PKB nyeleweng, keluar dari garis tolong tunjukkan di mana nyeleweng-nya PKB," kata Kiai Sukron.
Ia meminta PBNU tak mencampuri urusan PKB. Kiai Sukron berharap PKB dan PBNU tidak saling mencampuri urusan masing-masing.
"PKB siap untuk kembali ke jalan yang lurus, pertama, itu islah. Islah yang kedua, PKB siap menerima petunjuk-petunjuk dari PBNU, itu islah namanya. Tanpa ikut mencampuri rumah tangga masing-masing," tutur Kiai Sukron.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Andrian Pratama Taher