Menuju konten utama

BRI Salurkan Pinjaman Rp7,5 T ke Adhi Karya

BRI akan menyalurkan Pembiayaan Modal Kerja kepada Adhi Karya sebesar Rp7,5 triliun untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur yang sedang dibangun oleh perusahaan konstruksi BUMN tersebut.

BRI Salurkan Pinjaman Rp7,5 T ke Adhi Karya
Ilustrasi. Foto/bri.co.id

tirto.id - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) akan menyalurkan Pembiayaan Modal Kerja (PMK) kepada PT Adhi Karya (Persero) sebesar Rp7,5 triliun untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur yang sedang dibangun oleh perusahaan konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.

Direktur Kelembagaan BRI, Kuswiyoto di Jakarta, Rabu (11/5/2016), mengatakan bahwa pembiayaan tersebut akan disalurkan melalui dua mekanisme.

"Tahap pertama, BRI menyalurkan fasilitas non cash loan sebesar Rp7 triliun secara bertahap kemudian tahap kedua, yang cash loan sebesar Rp500 miliar," kata Kuswiyoto.

Sementara itu, Direktur Keuangan PT Adhi Karya Haris Gunawan menyatakan penyaluran Pembiayaan Modal Kerja (PMK) dari PT Bank Rakyat Indonesia sebesar Rp7,5 triliun itu akan digunakan sebagai modal kerja dan membiayai sejumlah proyek.

"Pembiayaan itu digunakan untuk proyek yang sedang dan akan digarap Adhi Karya, misalnya bandara dan jalan tol," kata Haris.

Sebagai contoh, dia melanjutkan, proyek jalan tol yang dibiayai dari pinjaman tersebut adalah jalan tol di Sumatra dan Ngawi-Kertosono.

"Selain itu, ada juga untuk pembiayaan pembangunan bandara milik Angkasa Pura. Kami berharap adanya pembiayaan ini semakin memperkuat kami dalam pembangunan proyek infrastruktur," ucap Haris.

Pada kesempatan yang sama, Sejumlah bank BUMN direncanakan juga akan menyalurkan Pembiayaan Modal Kerja (PMK) kepada PT Waskita Karya (Persero) sebesar Rp4,7 triliun untuk pembangunan jaringan transmisi listrik di Pulau Sumatera.

"Pada 16 Mei 2016 dilakukan penandatanganannya, nanti kalian [wartawan] akan diundang. Selain kami, pembiayaan itu juga dari bank-bank pemerintah lainnya, Bank Mandiri sudah menyatakan oke," tambah Kuswiyoto.

Lebih lanjut, ia mengatakan setelah PT Waskita Karya membangun konstruksi jaringan transmisinya, maka nantinya akan diserahkan kepada PT PLN.

"Sementara untuk Waskita Karya dulu karena mereka dulu yang bangun nanti kalau sudah selesai baru diserahkan ke PLN. Jadi, Rp4,7 triliun itu untuk Waskita Karya tetapi nanti proyek itu akan diambil alih oleh PLN," ucap Kuswiyoto.

Baca juga artikel terkait BUMN

tirto.id - Bisnis
Sumber: Antara
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara