tirto.id - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp13,80 triliun pada kuartal I 2025. Berdasar laporan keuangan Perseroan, tercatat laba bersih tersebut susut 13,92 persen secara tahunan (year on year/yoy) atau dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, yakni Rp15,88 triliun.
Di sisi lain, aset perusahaan dengan kode saham BBRI itu tercatat tumbuh 5,49 persen (yoy) menjadi Rp2.098,23 triliun di kuartal I 2025.
“Pertumbuhan ini didorong penyaluran kredit yang selektif dan berkualitas, di mana semua segmen kredit mencatatkan pertumbuhan positif dengan tetap berfokus pada segmen UMKM,” jelas Direktur Utama BRI, Hery Gunadi, dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Keuangan Kuartal I 2025, secara daring, Rabu (30/4/2025).
Dari sisi penyaluran kredit, BRI berhasil menyalurkan kredit hingga Rp1.373,66 triliun, tumbuh 4,97 persen (yoy). UMKM masih menjadi sektor terbesar dalam porsi penyaluran kredit BRI, yakni mencapai Rp1.126,02 triliun atau 81,97 persen dari total kredit yang disalurkan Perseroan.
“Penyaluran kredit UMKM BRI yang terus tumbuh positif tersebut juga diiringi oleh berbagai inisiatif untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, salah satunya melalui agen BRIlink,” Direktur Mikro BRI, Akhmad Purwaka, dalam kesempatan yang sama.
Kendati penyaluran kredit BRI mengalami kenaikan, kualitas kredit terjaga yang tercermin dari net NPL (Non-Performing Loan/Kredit Macet) yang turun 1 persen menjadi 0,89 persen. Selain itu, sebagai antisipasi potensi keburukan kualitas aset karena kredit macet, BRI juga menjaga agar rasio NPL Coverage tetap tinggi, dalam hal ini mencapai 200,60 persen.
Direktur Manajemen Risiko BRI, Mucharom, menilai dengan rasio NPL Coverage ini, BRI tidak hanya mampu menjaga stabilitas neraca agar tetap berkelanjutan, namun juga memberikan keyakinan kepada investor, regulator dan seluruh stakeholder bahwa Perseroan memiliki fundamental yang kuat dalam menghadapi dinamika ekonomi.
“Terutama di tengah kondisi tantangan ekonomi dan geopolitik global seperti perang tarif saat ini,” jelas dia.
Sementara itu, sampai Kuartal I 2025, BRI juga mampu menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.421,6 triliun, dengan dominasi berasal dari dana murah. Porsi dana murah tersebut mencapai 65,77 persen atau setara dengan Rp934,95 triliun.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Dwi Aditya Putra
Masuk tirto.id







































