Menuju konten utama

BPJS Keliling Bantu Warga Kalimantan Selatan Akses Layanan JKN

BPJS Keliling sebagai layanan langsung tatap muka yang diinisiasi BPJS Kesehatan membantu masyarakat Desa Sungai Pinang, Kalimantan Selatan mengakses JKN.

BPJS Keliling Bantu Warga Kalimantan Selatan Akses Layanan JKN
Pedagang di Pasar Terapung Lok Baitan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan mendapat akses kartu BPJS Kesehatan. (Tirto.id/Faesal Mubarok)

tirto.id - BPJS Keliling sebagai layanan langsung tatap muka yang diinisiasi oleh BPJS Kesehatan membantu masyarakat Desa Sungai Pinang, Kalimantan Selatan mengakses Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Layanan ini pun sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Sudah dikasih BPJS oleh pemerintah langsung sejak sebelum pandemi COVID-19," kata salah satu penjual buah mundar atau manggis merah khas Kalimantan, Nurul (49), Rabu (1/11/2023).

Nurul adalah satu dari sekian banyak pedagang yang saban hari memadati Pasar Terapung Lok Baitan, Desa Sungai Pinang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Saat ditemui Tirto, Nurul sedang berpantun untuk menawarkan dagangannya. Ini adalah rutinitas yang masih gigih dilakukan untuk melestarikan budaya pasar terapung di ‘Pulau Seribu Sungai’ tersebut.

“Saya punya anak tiga, BPJS saya untuk kami [keluarga] semua,” ucap dia.

Ia sendiri telah merasakan manfaat dari hadirnya BPJS Keliling tersebut serta jangkauan akses kesehatan yang dihadirkan dari masa pandemi COVID-19 sampai saat ini.

Nurul pun mengungkapkan, rutin ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin, Banjarmasin untuk memeriksa kondisi kesehatan.

“Saya memeriksa di BPJS Keliling, kartu BPJS yang saya dapat waktu itu apakah aktif, ternyata benar,” kata dia.

Menurut Nurul, BPJS kesehatan telah hadir sejak lama di daerahnya, namun dulu dikenal sebagai Mobile Customer Service. Kemudian, pada tahun ini layanan tersebut dispesifikasikan menjadi BPJS Keliling.

Sementara itu, BPJS Keliling yang hadir di Pasar Terapung Lok Baitan menggunakan perahu kelotok yang sedemikian rupa dimodifikasi tanpa atap serta dilengkapi 12 unit bangku kayu berkapasitas 12 orang.

Kapal yang digunakan sebagai layanan kesehatan satu pintu itu disediakan satu unit laptop yang dioperasikan oleh satu orang petugas administrasi.

Dalam kesempatan yang sama, hadir Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti beserta jajarannya. Ghufron berinteraksi dengan para pedagang untuk memastikan kepesertaan JKN dari pedagang yang hadir di pasar tersebut.

“Dari beberapa acil-acil [ibu-ibu pedagang pasar terapung] ternyata sudah menjadi peserta JKN dan mereka ingin tahu apakah kepesertaannya aktif atau tidak,” ucap dia.

Pedagang di Pasar Terapung Lok Baitan

Nurul (49), Pedagang di Pasar Terapung Lok Baitan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan mendapat akses kartu BPJS Kesehatan. (Tirto.id/Faesal Mubarok)

Langkah Jemput Bola

Kepala BPJS Cabang Banjarmasin Asmar menyebut, langkah dari BPJS Keliling yang dihadirkan adalah untuk menjemput bola untuk menyosialisasi secara langsung atas pemerataan akses kesehatan.

“Selain pelayanan pesertanya sendiri, kita berikan juga sosialisasi langsung. Tidak hanya perahu, tapi bisa gunakan kendaraan apa pun. Lebih ke jemput bola,” kata dia.

Asmar mengatakan, program BPJS tersebut rutin dilakukan untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan kepada peserta yang ada di beberapa titik, tentunya yang mudah dijangkau.

Layanan yang hadir di tengah-tengah pasar itu, kata Asmar, dapat digunakan untuk mengurus kepesertaan baru, pendaftaran baru, permintaan informasi, perubahan data, pindah domisili, yang pada prinsipnya melayani seluruh layanan.

Operasional BPJS Keliling sendiri dilakukan sepekan tiga kali untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat setempat. Namun, pelayanan secara virtual sebetulnya juga sudah hadir di wilayah tersebut.

“Sepekan tiga kali operasional. Ada pelayanan yang sama tapi secara virtual atau online kerja sama dengan desa, siapkan jaringan, komputer, dan peserta dilayani menggunakan jaringan zoom,” kata dia.

BPJS Keliling secara virtual dilakukan dari kantor ke beberapa desa sudah dilakukan di Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Layanan ini, kata Asmar, disebut efektif dan banyak peminat lantaran banyak yang mengalami masalah ketidakaktifan kartu BPJS.

Untuk diketahui, selain menggunakan perahu dan layanan virtual, BPJS keliling juga diterapkan dengan menggunakan mobil operasional kantor cabang untuk layanan darat.

Layanan BPJS Keliling, kata Asmar, telah beroperasional juga dengan menyambangi setiap kantor kelurahan, seluruh puskesmas, dan fasilitas publik lainnya dengan rata-rata pengakses layanan mencapai 33 orang per harinya.

Baca juga artikel terkait BPJS KESEHATAN atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang