tirto.id - Presiden Joko Widodo menyebut tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di Rumah Sakit Darurat COVID Wisma Atlet saat ini berkisar 90 persen.
"Pernah September 92 persen, tapi bisa turun bahkan di pertengahan 18 Mei mencapai 15 persen. Sudah seneng sekali saat itu. Tapi begitu ada liburan, hari ini saya harus ngomong apa adanya 90 persen. Inilah angka-angka yang harus saya sampaikan apa adanya," kata Jokowi dalam Musyawaran Nasional (Munas) Kadin VIII di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (30/6/2021).
Pada pertengahan Januari lalu, BOR rumah sakit secara nasional mencapai 66 persen. Kemudian sempat turun pada pertengahan Mei menjadi 28 persen. Namun, setelah Lebaran penularan Corona merangkak naik. Sekarang BOR secara nasional berkisar di angka 72 persen.
Tingginya kebutuhan tempat tidur telah membuat sejumlah rumah sakit membuat tenda untuk pasien COVID-19 yang bergejala. Mereka menempati tempat tidur apa adanya dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional. Sebagian bahkan rela duduk di kursi roda menanti antrean pelayanan medis.
Jokowi mengingatkan tingginya BOR secara nasional merujuk dengan data RSDC Wisma Atlet.
"Hati-hati mengenai ini. Saya biasanya pakai patokan itu Wisma Atlet. Tiap jam 10, jam 12 malam, coba tanya ke sana. Saya selalu telepon dokter tugas atau Kolonel Arifin mengenai keterisian bed di Wisma Atlet. Saya betul-betul sudah gemetar dan grogi betul 92 persen (BOR Wisma Atlet)," jelas dia.
Data per 28 Juni 2021 tempat tidur pasien RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat tinggal sedikit 406 unit dan sudah terisi 94,5 persen dari 7.394. Terdapat 6.988 pasien rawat inap di Wisma Atlet Kemayoran. Jumlah itu bertambah 78 orang dibanding sehari sebelumnya.
Tingkat keterisian tempat isolasi terus naik seiring melonjaknya kasus baru COVID-19 di Jakarta. Pada Sabtu (26/6) dan Minggu (27/6) tercatat kasus hariannya sama-sama 9.000 lebih, menjadi angka tertinggi selama pandemi.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali