Menuju konten utama

BMKG: 14 Daerah di NTT Berisiko Alami Kekeringan

14 daerah tersebut diprakirakan terlambat memasuki musim hujan karena sudah 60 hari lebih tidak mengalami hujan ringan.

BMKG: 14 Daerah di NTT Berisiko Alami Kekeringan
Ilustrasi kekeringan (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/NZ)

tirto.id - Empat belas daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur berisiko mengalami kekeringan. Hal itu disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kupang.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Kupang, Fera Adrianita mengatakan 14 daerah tersebut diprakirakan terlambat memasuki musim hujan karena sudah 60 hari lebih tidak mengalami hujan ringan.

Daerah-daerah yang berisiko menghadapi kekeringan meliputi Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Manggarai Timur, Ngada, Ende, Sikka Lembata, Alor, Sumba Timur, Sabu Raijua, Rote, Tmor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, dan Belu.

"Itu yang sudah statusnya awas, dan peluang ke depannya curah hujannya juga rendah. Jadi kami memberikan peringatan dini kekeringan meteorologis," kata Fera sebagaimana dikutip dalam keterangan pers yang diterima di Kupang, Ahad (20/9/2020).

Di wilayah Nusa Tenggara Timur, musim hujan diprakirakan mulai November dan Desember 2020.

"Yang paling pertama masuk hujan itu di Manggarai. Itu pun Oktober, jadi kalau sekarang hujan itu hujan kecil saja," kata Fera.

Baca juga artikel terkait KEKERINGAN DI NTT

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Gilang Ramadhan