tirto.id - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tanjung angkat bicara soal wacana Presiden Joko Widodo yang bakal menggaet milenial menjadi menteri dalam kabinet periode 2019-2024.
Ia mengatakan, Jokowi perlu mempertimbangkan kemampuan sosok yang calon yang akan digandeng ketimbang hanya fokus pada isianya yang masih belia.
"Saya yakin tidak mengurangi esensi daripada penempatan seseorang jadi menteri. Antara lain kan beberapa hal yang cukup penting disampaikan beliau. Yaitu yang pertama kapabilitas, kedua integritas, ketiga kemampuan untuk mengambil tindakan atau eksekusi terhadap langkah atau kebijakan yang ditetapkan oleh menteri," kata dia ditemui di Masjid Syajaratun Thayibah di Kompleks DPP Golkar, Palmerah, Jakarta Barat, Minggu (11/8/2019).
Kehadiran tokoh baru berusia muda, diakuinya memang akan memberi warna tersendiri dalam pemerintahan dan bisa memunculkan ide-ide segar dalam menyusun kebijakan.
"Bahwa kemudian tentu salah satu pertimbangan ya tentu munculnya juga beri kesempatan tokoh-tokoh baru. Dan tokoh-tokoh baru itu bisa juga termasuk tokoh-tokoh berusia muda," lanjut dia.
Ia pun mengajak publik mengenang keterlibatan tokoh muda dalam kabinet pemerintahan seperti yang terjadi di era kepemimpinan Presiden Sukarno atau Bung
Namun kembali lagi ia mengingatkan, di era Bung Karno pun, pemilihan sosok tetap mengacu pada kepiawaian dan keterampilan sosok yang akan ditunjuk sebagai menteri
Hal itu, kata dia, menteri milenial tak sekedar muda tapi juga harus dipertimbangkan kemampuan yang dimiliki.
"Presiden Bung Karno tahun 1945 kan 44 tahun, Pak Hatta 43 tahun. Dari situ saja bahwa pemimpin-pemimpin bangsa kita ini juga muda-muda. Tapi juga tentu bukan hanya dari sisi usianya saja, ada juga pengalaman, perjuangannya, kepemimpinannya, dan juga teruji dengan mereka-mereka patut untuk menduduki jabatan penting dari pemerintahan," tandas dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali